“Sedikit air dicampur dengan anggur untuk menggambarkan pencampuran atau persatuan yang terjadi dalam inkarnasi Sang Firman antara keilahian dan kemanusiaan-Nya, dan juga untuk menggambarkan persatuan intim yang disebabkan dalam Komuni sakramental antara Yesus Kristus dan orang yang menerima Komuni.” — St. Alfonsus Liguori
Antifon Pembuka (Mzm 103:8.10)
Doa Pagi
Allah Bapa Mahabaik, Engkau telah memperbarui perjanjian-Mu dengan kami melalui Yesus Kristus, Putra-Mu. Bantulah kami untuk berbalik dari segala kejahatan dan mampukanlah kami untuk makin setia kepada-Mu.. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (14:17-22)
Air mataku bercucuran siang dan malam tiada hentinya, sebab anak dara, puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah, luka yang sama sekali tak tersembuhkan. Apabila aku keluar ke padang, di sana ada orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang! Apabila aku masuk ke dalam kota, di sana ada orang-orang sakit kelaparan.” Bahkan baik nabi maupun imam menjelajah negeri yang tidak dikenalnya. Telah Kautolakkah Yehuda sama sekali? Telah merasa muakkah Engkau terhadap Sion? Mengapakah kami Kaupukul sedemikian, hingga tidak ada lagi kesembuhan bagi kami? Kami mengharapkan damai sejahtera, namun tiada sesuatu yang baik. Kami mengharapkan kesembuhan, namun hanya ada kengerian. Ya Tuhan, kami insaf akan kejahatan kami, dan akan kesalahan leluhur kami; kami sungguh telah berdosa terhadap-Mu; janganlah kiranya menolak kami, dan janganlah Engkau menghinakan tahta kemuliaan-Mu! Ingatlah akan perjanjian-Mu dengan kami, janganlah kiranya membatalkannya. Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara para dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya Tuhan Allah kami, pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Ayat. (Mzm 34:2-3, 4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan, Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
5. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatu pun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (lih. Mat 13:19.37)
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:36-43)
Renungan
Kita hidup di dunia yang bermasalah. “Dunia yang bermasalah” hanyalah sebuah istilah yang berarti bahwa ada banyak hal yang menyedihkan dan buruk.
Yang menyedihkan adalah adanya kemiskinan, kekeringan, kelaparan dan berbagai macam hal lainnya yang membuat kita geleng-geleng kepala dalam kesedihan.
Yang buruk adalah adanya peperangan, penderitaan dan kematian orang yang tidak bersalah, kejahatan dan amoralitas yang membuat kita bertanya-tanya apakah keadilan bisa ada di dunia ini.
Dan dunia kita yang bermasalah bahkan dapat membuat kita bertanya-tanya apakah Tuhan itu ada dan jika memang ada, apa yang Dia lakukan terhadap semua ini.
Dalam bacaan pertama, Allah mengutus nabi Yeremia untuk mengucapkan kata-kata ini:
"Air mataku bercucuran siang dan malam tiada hentinya, sebab anak dara, puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah, luka yang sama sekali tak tersembuhkan. Apabila aku keluar ke padang, di sana ada orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang! Apabila aku masuk ke dalam kota, di sana ada orang-orang sakit kelaparan.”
Selain menggambarkan kesedihan dan tragedi yang ada di sekelilingnya, Yeremia juga mengungkapkan kesedihan Tuhan atas tragedi yang dialami umat-Nya. Namun tragedi itu menimpa diri mereka sendiri karena tidak setia kepada Tuhan dan menolak Tuhan.
Namun orang-orang masih percaya kepada Tuhan sambil berseru: Ya Tuhan kami, Engkaulah harapan kami.
Jadi di dunia kita yang bermasalah dengan segala hal yang menyedihkan dan buruk, marilah kita terus menaruh kepercayaan kita kepada Tuhan karena Dialah harapan kita. Marilah kita setia kepada Tuhan dan menjalani kehidupan yang berbudi luhur, karena orang yang berbudi luhur akan bersinar seperti matahari di Kerajaan Allah.
Antifon Komuni (Kel 34:6)
Terima kasih, ya Tuhan, atas segala rahmat dan kasih setia-Mu sepanjang bulan Juli ini. Engkau melindungiku dengan malaikat-malaikat-Mu yang kudus. Semoga esok hari aku mampu berbuat lebih baik hingga boleh memancarkan cahaya kebenaran Kerajaan Surga. Terpujilah Engkau, kini dan sepanjang masa. Amin.