Credit: Michelangelo di Pietro Mencherini |
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga
“Mengikuti kemenangan Putranya atas maut, Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya, untuk memerintah di sana sebagai Ratu di sebelah kanan Raja segala abad, tidak dapat mati. (Paus Pius XII)
Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.
A great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, and the moon beneath her feet, and on her head a crown of twelve stars.
Signum mágnum appáruit in caélo: múlier amícta sóle, et lúna sub pédibus éjus, et in cápite éjus coróna stellárum duódecim.
atau
Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.
Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of the Virgin Mary, at whose Assumption the Angels rejoice.
Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Mariæ Virginis: de cuius Assumptione gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda, Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam kemuliaannya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=d, 2/2, PS 861
Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia
Ayat. (Mzm 45:10-12.16 Ul:10d)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (15:20-26)
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-56)
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Renungan
Tidak diragukan lagi, bagi mereka yang tidak memahami devosi dan penghormatan Katolik kepada Maria, mereka mungkin mengatakan bahwa umat Katolik tampaknya menyembah Maria.
Dan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga adalah hari raya besar sehingga menjadi hari wajib. Semua ini tampaknya membuat Maria setara dengan Yesus dalam status, dan terkadang bahkan lebih populer daripada Yesus. Akan tetapi, Gereja telah menekankan berulang kali, bahwa penghormatan atau devosi apa pun kepada Maria harus menuntun kita kepada Yesus, dan penghormatan dan devosi semacam itu sangat dianjurkan. Dengan kata lain, penghormatan dan devosi tersebut harus dilakukan melalui Maria kepada Yesus. Ini bukanlah sesuatu yang dirancang oleh Gereja. Ini sebenarnya adalah niat Tuhan sendiri. Salah satu gelar Maria adalah "Bunda Allah", dan juga "Bunda Gereja". Kita dapat menemukan asal usul gelar ini dalam Injil, ketika Elisabet, di bawah ilham Roh Kudus, memberkati Maria dan memanggilnya "ibu Tuhanku". Jadi, Maria benar-benar Bunda Allah. Dan sebelum Yesus wafat di kayu Salib, Ia berpaling kepada Maria, ibu-Nya, dan berkata, "Ibu, inilah anakmu". Dan kemudian kepada murid terkasih-Nya, Ia berkata, "Inilah ibumu". Kedua contoh ini memberi tahu kita bahwa Yesus ingin kita menghormati Maria sebagai ibu kita, sebagaimana yang telah Ia lakukan. Jadi, kita berpaling kepada Maria dan mempersembahkan bunga kepadanya, lalu kita berdoa Rosario dan memohon kepadanya untuk mendoakan kita, sebagaimana kita mempersembahkan kebutuhan dan permohonan kita kepadanya.
Dan sesungguhnya, kuasa perantaraan Maria sungguh menakjubkan saat kita mendengar kesaksian demi kesaksian tentang bagaimana doa-doa orang dijawab melalui perantaraan Maria. Lebih dari sekadar berdoa Rosario dan memohon Maria untuk mendoakan kita, kita juga harus memandangnya sebagai teladan iman.
Ketika kita memandangnya dan belajar darinya, maka pengabdian kita kepadanya akan masuk akal dan juga akan membantu menjernihkan kebingungan. Maria adalah murid kasih, dan dalam Injil, kita mendengar bagaimana ia secara harfiah membawa kasih Allah kepada Elisabet di saat ia membutuhkan. Dan seperti Maria ibu kita, kita harus menjadi murid kasih. Dan kata kasih dapat menjadi akronim untuk kehidupan rohani kita.
Hari Minggu Biasa XX
“Ekaristi adalah sungguh perjamuan sejati, di mana Kristus mempersembahkan diri-Nya sebagai santapan yang menguatkan kita.” (Paus Yohanes Paulus II, Ecclesia de Eucharistia, 16)
Antifon Pembuka (Mzm 84:10-11)
Ya Allah, Pelindung kami, pandanglah dan perhatikanlah wajah yang Engkau urapi. Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain.
Turn your eyes, O God, our shield; and look on the face of your anointed one; one day within your courts is better than a thousand elsewhere.
Protector noster aspice, Deus, et respice in faciem Christi tui: quia melior est dies una in atriis tuis super millia.
Mzm. Quam dilecta tabernacula tua, Domine virtutum! concupiscit, et deficit anima mea in atria Domini.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi ini, sehingga kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Amsal (9:1-6)
Sang Hikmat telah mendirikan rumah, menegakkan ketujuh tiangnya, memotong ternak sembelihan dan mencampur anggurnya, serta menyediakan hidangan. Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru di atas tempat-tempat yang tinggi di kota, "Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah kemari!" Dan kepada yang tidak berakal budi mereka berkata, "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur! Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.10-11.12-13.14-15)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.
3. Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu! Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?
4. Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (5:15-20)
Saudara-saudara, perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup: janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Janganlah kamu bodoh, tetapi berusahalah mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu. Tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang dengan yang lain dengan mazmur, kidung pujian, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati! Kepada Allah dan Bapa kita ucapkanlah selalu syukur atas segala sesuatu dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:51-52)
Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (6:51-58)
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan Daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barang-siapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Renungan
Tetapi Yesus mengatakan apa yang Ia maksudkan dan memaksudkan apa yang Ia katakan, dan baik dalam arti harfiah maupun mistis. Sementara para pendengar-Nya memahami roti dalam arti biasa, Yesus berbicara tentang daging-Nya sebagai roti dalam arti mistis. Karena kecerdasan manusia hanya dapat memahami sejauh itu tentang roti yang Yesus bicarakan. Itu adalah kasus memahami sedikit dan banyak salah paham. Dan itulah sebabnya para pendengar mengajukan pertanyaan itu, "Bagaimana orang ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?" Mereka telah sampai di tepi jurang pemahaman mereka, dan mereka tidak dapat melangkah lebih jauh, dan mereka tidak akan melangkah lebih jauh. Mereka tidak dapat mempercayainya.
Tetapi kita percaya, dan karenanya kita dapat memahami apa yang Yesus katakan tentang roti yang Ia berikan adalah daging-Nya. Dan itulah sebabnya ketika kita maju ke depan pada Komuni Kudus untuk menerima Tubuh Kristus, kita menanggapi dengan "Amin" yang tegas. Ya, kita percaya bahwa kita menerima Tubuh Kristus, kita menerima daging yang berasal dari Hati Kristus.
Namun, bukan sekadar kecerdasan manusia dan pemahaman logis belaka yang menuntun kita untuk percaya. Itu adalah karunia iman dan bimbingan ilahi yang menuntun kita untuk percaya. Dan jika kita benar-benar percaya, maka kita akan datang ke Misa setiap hari untuk mengambil bagian dari Roti Ilahi ini, sehingga iman kita akan diperkuat dan kita akan membiarkan Kebijaksanaan Ilahi membimbing kita untuk mengenali kehendak Tuhan dan menjalani hidup kita sesuai dengan kehendak itu.
Kehendak Tuhan adalah agar kita masuk ke dalam persekutuan dengan-Nya melalui Yesus, Roti hidup kita, sehingga kita dapat bersekutu dengan orang-orang di sekitar kita. Namun, persekutuan hanya dapat terjadi ketika kita mengatasi masalah miskomunikasi dan kesalahpahaman. Jadi, kita harus berpikir sebelum berbicara
Ketika kita percaya bahwa Yesus adalah Roti Hidup kita dan ketika kita bersekutu dengan-Nya, kita akan hidup di dalam Dia dan Dia di dalam kita. Maka kita akan siap menghadapi miskomunikasi dan kesalahpahaman dalam hidup dan menghasilkan pemahaman dan persekutuan.
Antifon Komuni (Mzm 130:7; PS 814)
Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
With the Lord there is mercy; in him is plentiful redemption.
Atau
Akulah roti kehidupan yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan. Jika seseorang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. (Yoh 6:51-52)
I am the living bread that came down from heaven, says the Lord.
Whoever eats of this bread will live for ever. (Yoh 6:51-52)
Qui manducat carnem meam, et bibit sanguinem meum, in me manet, et ego in eo, dicit Dominus. (Yoh 6:57)