“Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya” (Rm 13:13-14).
Antifon Pembuka (Sir 15:5)
Di tengah umat, Tuhan membuka mulut orang yang takut akan Dia dan memenuhi dia dengan roh kebijaksanaan dan pengetahuan, serta mendandani dia dengan jubah kemuliaan.
Doa Pagi
Credit:ThamKC/istock.com |
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:6-10.16-18)
Saudara-saudara, demi nama Tuhan Yesus Kristus kami berpesan kepadamu, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian. Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: beginilah tulisanku. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
Ref. Alleluya
Ayat. (1 Yoh 2:5)
Inilah Injil Suci menurut Matius (23:27-32)
Pada waktu itu Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Kemalasan dapat digambarkan sebagai kecenderungan atau kecenderungan untuk menghindari aktivitas atau pengerahan tenaga atau pekerjaan meskipun ada kemampuan untuk melakukannya.
Kemunafikan dapat digambarkan sebagai praktik mengklaim memiliki standar yang lebih tinggi atau keyakinan yang lebih luhur padahal sebenarnya tidak demikian. Dengan kata lain, itu bisa disebut kepura-puraan.
Dalam bacaan pertama, kita mendengar Santo Paulus mendesak masyarakat untuk menjauhi mereka yang menolak untuk bekerja atau hidup sesuai dengan ajaran iman. Orang-orang itu menolak untuk melakukan pekerjaan apa pun karena mereka mengira Tuhan Yesus akan datang kembali kapan saja sehingga mereka memutuskan untuk menghentikan apa pun yang mereka lakukan dan hanya duduk dan menunggu.
Jadi daripada bekerja untuk keselamatan mereka dengan gemetar ketakutan, mereka lebih memilih untuk tidak melakukan apa-apa dan hanya menunggu. Mereka mungkin memberi tahu orang lain bahwa mereka ingin berfokus untuk menunggu kedatangan Tuhan tetapi pada kenyataannya mereka mungkin hanya malas dan menggunakan iman sebagai kepura-puraan. Itu mungkin juga terjadi pada ahli Taurat dan orang Farisi yang Yesus ajarkan dalam Injil. Kemunafikan sering digunakan untuk menutupi sesuatu yang lain, dalam hal ini kemalasan untuk menjaga disiplin iman.