Karya: Gogosvm/istockphoto.com (FOTO BERBAYAR) |
Selasa, 06 Agustus 2024
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
“Apa yang lebih bahagia, lebih tinggi dan lebih mulia daripada tinggal bersama dengan Tuhan dalam kemuliaan-Nya” (St. Atanasius)
sisi) Antifon Pembuka (bdk. Mat 17:5)
Dalam awan yang bercahaya tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!
In a resplendent cloud the Holy Spirit appeared. The Father's voice was heard: This is my beloved Son, with whom I am well pleased. Listen to him.
Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.
PADA MISA HARI INI ADA GLORIA (MADAH KEMULIAAN), TANPA CREDO (SYAHADAT)
Doa Pagi
Ya Allah, dalam Penampakan Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan, Engkau juga memaklumkan martabat kami sebagai anak-anak angkat-Mu yang terkasih. Semoga kami, yang mendengarkan suara Putra-Mu terkasih, menjadi ahli waris yang sah bersama-Nya, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; R: lih. 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)
"Suara itu kami dengar datang dari surga."
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:2-10)
"Inilah Anak yang Kukasihi."
Sekali peristiwa, Yesus membawa
Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah
gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah
rupa di depan mata mereka: Pakaian-Nya menjadi sangat putih
berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat
mengelantang pakaian sampai seputih itu. Maka tampaklah kepada mereka
Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Kata
Petrus kepada Yesus, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini.
Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan
satu untuk Elia.” Petrus berkata demikian, sebab ia tidak tahu apa yang
harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan
menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara, “Inilah Anak
yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!” Dan sekonyong-konyong, waktu memandang
sekeliling, mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka,
kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu,
Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceritakan kepada
seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia
bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil
mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan ‘bangkit dari
antara orang mati’.
Renungan
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Pasti ada setidaknya satu atau lebih kejadian dalam hidup kita ketika kita diteguhkan akan kemampuan kita.
Bisa jadi hanya kata-kata sederhana sebagai pengakuan atas bakat dan talenta kita atau penghargaan yang menyatakan prestasi kita.
Itu adalah kejadian-kejadian penting dalam hidup kita karena itu adalah tanda-tanda siapa kita dan apa yang dapat kita lakukan dan capai.
Dalam Transfigurasi Tuhan, apa yang diungkapkan pada Pembaptisan di Sungai Yordan, diulangi di gunung suci itu.
Pada Pembaptisan, Yesus diteguhkan akan identitas-Nya saat Ia memulai misi-Nya.
Pada Transfigurasi, Yesus diteguhkan lagi akan identitas-Nya saat Ia bersiap menghadapi Sengsara-Nya.
Bagi kita, kita seperti ketiga murid yang masih harus lebih memahami siapa Yesus.
Seperti ketiga murid, kita tahu banyak tentang Yesus, tetapi lebih banyak yang akan diungkapkan kepada kita.
Dengan setiap wahyu juga merupakan undangan untuk mendaki gunung iman sehingga kita akan menjadi lebih seperti Yesus dan seperti Yesus kita juga akan dikuatkan untuk menghadapi Salib. (RENUNGAN PAGI)
Bisa jadi hanya kata-kata sederhana sebagai pengakuan atas bakat dan talenta kita atau penghargaan yang menyatakan prestasi kita.
Itu adalah kejadian-kejadian penting dalam hidup kita karena itu adalah tanda-tanda siapa kita dan apa yang dapat kita lakukan dan capai.
Dalam Transfigurasi Tuhan, apa yang diungkapkan pada Pembaptisan di Sungai Yordan, diulangi di gunung suci itu.
Pada Pembaptisan, Yesus diteguhkan akan identitas-Nya saat Ia memulai misi-Nya.
Pada Transfigurasi, Yesus diteguhkan lagi akan identitas-Nya saat Ia bersiap menghadapi Sengsara-Nya.
Bagi kita, kita seperti ketiga murid yang masih harus lebih memahami siapa Yesus.
Seperti ketiga murid, kita tahu banyak tentang Yesus, tetapi lebih banyak yang akan diungkapkan kepada kita.
Dengan setiap wahyu juga merupakan undangan untuk mendaki gunung iman sehingga kita akan menjadi lebih seperti Yesus dan seperti Yesus kita juga akan dikuatkan untuk menghadapi Salib. (RENUNGAN PAGI)
“Untuk
memperkenalkan suatu bentuk pemisahan antara Sang Sabda dan Yesus
Kristus adalah bertentangan dengan iman Kristiani …. Yesus adalah Sabda
yang menjelma- Seorang yang sama dan tak dapat dibagi…. Kristus tidak
lain adalah Yesus dari Nazareth; Ia adalah Sabda Allah yang menjadi
manusia demi keselamatan semua orang… Di dalam proses penemuan dan
penghargaan karunia-karunia yang berlimpah -terutama harta kekayaan
rohani- yang dicurahkan oleh Tuhan kepada setiap bangsa, kita tidak
dapat memisahkan karunia-karunia itu dari Yesus Kristus, yang ada di
pusat rencana keselamatan Tuhan.” (Paus Yohanes Paulus II, surat
ensiklik Redemptoris missio, 6.)
Antifon Komuni (1Yoh 3:2)
Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
When Christ appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini