Antifon Pembuka (Ams 31:30.28)
Wanita yang takwa kepada Tuhan sungguh pantas mendapat pujian. Ia disebut bahagia oleh anak-anaknya, dan suaminya pun memuji dia.
Doa Pagi
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (2:1-3a.13b-17)
Saudara-saudara, tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan berkumpulnya kita dengan Dia, kami minta kepadamu, jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh kabar atau surat yang dikatakan berasal dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. Hendaknya kalian jangan sampai disesatkan orang dengan cara bagaimana pun juga. Allah dari mulanya telah memilih kalian untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kalian dalam kebenaran yang kalian percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kalian lewat Injil yang kami wartakan, sehingga kalian dapat memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kalian terima dari kami baik secara lisan, maupun secara tertulis. Semoga Tuhan kita Yesus Kristus dan Allah, Bapa kita, menghibur dan memperkuat hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik. Sebab Allah mengasihi kita, Ia memberi kita hiburan abadi dan harapan baik karena kasih karunia-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil.
Ayat. (Mzm 96:10-13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Inilah Injil Suci menurut Matius (23:23-26)
Pada waktu itu Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kalian bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kalian abaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan. Hai kalian pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kalian tepiskan dari minumanmu tetapi unta di dalamnya, kalian telan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kalian bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang-orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Verbum Domini
Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:11-17)
Renungan
Dalam menjalankan kewajiban agama, kita menyukai hal-hal yang langsung ke pokok persoalan.
Kita ingin tahu kapan hari-hari wajib, kapan hari-hari puasa, apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, dan berapa banyak atau sedikit yang boleh kita makan.
Ketaatan agama ini penting sebagai ungkapan iman kita, dan kita harus tahu apakah kita telah melaksanakan kewajiban agama yang dituntut dari kita.
Yang juga penting adalah kewajiban agama yang tidak dapat diukur atau tidak dapat dijabarkan secara langsung.
Dan inilah yang Yesus tunjukkan dalam bacaan Injil hari ini - keadilan, belas kasihan, dan itikad baik.
Dan saat itulah menjadi murid Yesus menjadi agak sulit.
Karena tidak ada ukuran untuk keadilan jika dipahami sebagai toleransi yang penuh kasih terhadap mereka yang telah berbuat salah kepada kita.
Tidak ada ukuran untuk belas kasihan jika dipahami sebagai tindakan kebaikan kepada mereka yang melakukan kesalahan.
Dan tidak ada ukuran untuk kesetiaan jika menyangkut menepati janji dan kesetiaan kepada orang lain. Di mana hukum berakhir, semangat menjadi murid dimulai.
Marilah kita menaati apa yang diajarkan Gereja dan semoga kita juga memiliki semangat kemuridan - keadilan, belas kasihan dan kesetiaan.