Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja
“Sebab kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh” (1Kor 10:17). Mengapa membicarakan persatuan?… Sebab apakah roti itu? Tubuh Kristus. Dan menjadi apakah mereka yang mengambil bagian di dalamnya? Tubuh Kristus: bukan banyak tubuh, tetapi satu tubuh. Sebab sebagaimana roti terdiri dari banyak bulir gandum menjadi satu, sehingga bulirnya tidak kelihatan lagi; mereka memang ada, tetapi perbedaannya tidak kelihatan karena penggabungan mereka; demikianlah kita tergabung satu sama lain dan dengan Kristus: bukan satu tubuh untuk kamu dan tubuh yang lain untuk sesamamu… tetapi tubuh yang sama untuk semua.”— St. Yohanes Krisostomus
Doa Pagi
Allah Bapa, keteguhan umat, Engkau telah menganugerahkan kefasihan lidah kepada uskup-Mu Santo Yohanes Krisostomus, dan menguatkannya ketika dianiaya. Semoga kami dibimbing oleh pengajarannya dan dikuatkan oleh contoh ketabahan hatinya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Karya: Grzegorz Zdziarski/istock.com |
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 9:16-19.22b-27)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm. 84:3.4-5-6.8.12)
1. Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
4. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
5. Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 17:17b, 17a)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:39-42)
Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, 'Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu', padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Renungan
Saudara-saudari terkasih, Rasul Paulus dalam bacaan pertama hari ini berbicara tentang pentingnya melayani Tuhan dengan setia dan menempatkan Dia di atas semua agenda dan keinginan pribadi kita, agar kita selalu mengutamakan Dia di atas segalanya. Kita semua harus melakukan apa yang kita bisa untuk memanfaatkan bakat, kemampuan, dan karunia kita dengan baik untuk memuliakan Tuhan, dan kita harus melakukannya karena kita diilhami untuk menjalani kehidupan yang layak bagi Tuhan dan penuh dengan komitmen dan kasih. bagi-Nya, agar dalam segala sesuatu yang kita katakan dan lakukan, kita akan selalu mengutamakan Dia, dan menjadi panutan dan teladan yang baik bagi orang lain untuk bersaksi agar mereka juga ikut beriman kepada Tuhan.
Salah satu latihan rohani yang harus kita lakukan setidaknya dua kali sehari adalah pemeriksaan hati nurani kita. Kita bisa melakukannya sekali di tengah hari dan satu lagi sebelum kita mengakhiri hari. Sambil mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat-Nya, kita juga memohon rahmat Tuhan untuk melihat balok di mata kita sendiri yang menghalangi kami untuk melihat kebaikan orang-orang di sekitar kita, dan pelajaran kasih yang diajarkan kehidupan kepada kita. Jadi, lain kali kita mendengar seseorang bermain alat musik atau bernyanyi tidak selaras, mari kita lihat ketekunan dan kegigihannya. Semoga itu juga membantu memunculkan kesabaran dan pengertian dalam diri kita.