Kamis, 19 September 2024
Hari Biasa Pekan XXIV
“Jeritan Yesus dari kayu salib, 'Aku haus,' berbicara tidak tentang rasa
dahaga fisik, sebab Dia menolak minum yang diberikan kepada-Nya. Rasa
haus tersebut adalah tentang jiwa-Nya yang terbakar dan hati-Nya yang
berkobar. Dia haus akan jiwa-jiwa umat manusia. Gembala sendirian tanpa
domba-domba-Nya; Pencipta yang rindu akan ciptaan-Nya...” — Uskup Agung
Fulton Sheen
Antifon Pembuka (Mzm 118:28)
Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meluhurkan Dikau.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maha Pengasih, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk
mengampuni dosa-dosa kami. Semoga Sabda pengampunan-Nya menggerakkan
kami untuk melakukan pertobatan yang sejati dengan lebih banyak lagi
berbuat kasih kepada sesama kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-11)
"Begitulah kami mengajar dan begitu pulalah kamu mengimani."
Saudara-saudara,
aku mau mengingatkan kalian akan Injil yang sudah kuwartakan kepadamu
dan sudah kalian terima, dan yang di dalamnya kalian teguh berdiri.
Oleh Injil itu kalian diselamatkan, asal kalian berpegang teguh padanya
sebagaimana kuwartakan kepadamu; kecuali kalau kalian sia-sia menjadi
percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu
apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah wafat karena
dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan
pada hari yang ketiga telah dibangkitkan, sesuai dengan Kitab Suci;
bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua
belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima
ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai
sekarang, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia.
Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua
rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti
kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling
hina dari semua rasul dan tak layak disebut rasul, sebab aku telah
menganiaya jemaat Allah. Tetapi berkat kasih karunia Allah, aku menjadi
sebagaimana aku sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya
kepadaku tidaklah sia-sia. Sebaliknya aku telah bekerja lebih keras
daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia
Allah yang menyertai aku. Sebab itu entah aku, entah mereka, begitulah
kami mengajar, dan begitu pulalah kalian mengimani.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.28)
1.
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya.
Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”
2. Tangan
kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan
keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan
menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Dikau.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:36-50)
"Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih."
Pada
suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus
datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada
seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar
bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia
membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri
di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air
matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus
dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang
mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Seandainya Dia
ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang
menjamah-Nya ini; mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang
berdosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang
hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru.” “Ada dua
orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang
lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup
membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara
mereka akan lebih mengasihi dia?” Jawab Simon, “Aku sangka, yang
mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Kata Yesus kepadanya, “Betul
pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata
kepada Simon, “Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu,
namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita
ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, Ia tiada
henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepalaku dengan
minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku
berkata kepadamu, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena Ia
telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit
pula ia berbuat kasih!” Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu
telah diampuni.” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam
hati, “Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus
berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah
dengan selamat!”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Setiap orang memiliki seperangkat keyakinan dan dengan keyakinan tersebut mereka menjalani hidup sesuai dengan keyakinan tersebut.
Keyakinan ini bisa bersifat sekuler atau religius dan keyakinan ini menentukan arah hidup. Ada yang percaya pada kekuatan uang, sementara yang lain percaya pada amal. Ada yang percaya bahwa mungkin itu benar, sementara yang lain percaya pada kelembutan dan kerendahan hati.
Dalam bacaan pertama, St. Paulus mengingatkan jemaat Korintus tentang Injil yang ia beritakan kepada mereka, dan Injil itulah yang mereka percayai dan mereka yakini dengan teguh. Injillah yang akan menyelamatkan mereka, tetapi hanya jika mereka terus mempercayainya.
Santo Paulus juga memperingatkan mereka bahwa percaya pada hal lain tidak akan menghasilkan apa pun. Kita juga telah percaya pada kekuatan penyelamatan Injil.
Namun, Injil juga disertai dengan tantangan. Injil menantang kita untuk mengikuti Yesus dalam memikul salib dan menjalani hidup kita dalam kerendahan hati, kasih, kelembutan, dan pengampunan.
Namun, godaan untuk melakukan sebaliknya juga sangat kuat. Di dunia yang kita lihat di sekitar kita, kita melihat keegoisan, keserakahan, ketidakadilan, dan pembalasan. Dan kita menyerah pada godaan dan melupakan kuasa penyelamatan Injil.
Namun, Allah itu pengampun dan kita harus kembali kepada Yesus untuk disembuhkan, diampuni, dan dikuatkan oleh Injil.
Seperti yang Yesus katakan dalam Injil, semakin kita diampuni, semakin kita ingin mengasihi dan menjalankan Injil.
Kasih dan pengampunan memang merupakan kuasa penyelamatan Injil. Marilah kita terus mempercayainya.
Doa Malam
Yesus yang penuh kasih, Engkau telah mengampuni wanita yang terkenal
sebagai orang berdosa. Ampunilah juga dosa-dosa kami agar esok hari kami
dapat memulai hari yang baru dengan penuh berkat. Engkaulah Tuhan dan
pegangan hidup kami. Amin.