| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 18 September 2024 Hari Biasa Pekan XXIV

 
Rabu, 18 September 2024
Hari Biasa Pekan XXIV

Semua kerugian yang masuk ke dunia berasal dari ketidaktahuannya akan kebenaran-kebenaran Kitab Suci secara jelas dan benar. ---- St Teresa dari Yesus


Antifon Pembuka (1Kor 12:7.8a)


Cinta kasih menerima segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Cinta kasih tidak berkesudahan.


Doa Pagi


Allah Bapa Mahapengasih dan penyayang, perkenankanlah kami menikmati kehadiran-Mu, bila kami saling menaruh cinta kasih, dan semoga dapat merasakan bahwa Engkaulah yang menarik hati kami untuk saling membantu dan membangun perdamaian sesama.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      
Karya: Grzegorz Zdziarski/istock.com

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)
   
"Sekarang tinggal iman, harapan, dan kasih, namun yang paling besar diantaranya adalah kasih."

Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku tahu segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, mereka seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang ini kita melihat gambaran samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal secara sempurna sebagaimana aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan dan kasih. Namun yang terbesar di antaranya ialah kasih!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik-Nya.
Ayat. (Mzm 33:2-3.4-5.12.22)

1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai.
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. (Lih. Yoh 6:63c, 68c)
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
    

Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:31-35)
  
"Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru. ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’ Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
Kita tahu betapa mudahnya memotong cabang pohon dengan kapak yang tajam, tetapi kita juga tahu bahwa tidak mungkin untuk menempelkan kembali cabang tersebut ke pohon.

Ketika kekuasaan dan kekuatan disalahgunakan dan digunakan secara tidak tepat, maka konsekuensinya adalah menyinggung dan merusak.

Oleh karena itu kita tahu bahwa lebih mudah untuk mematahkan daripada memperbaiki; lebih mudah untuk menyakiti daripada menyembuhkan; lebih mudah untuk membenci daripada mencintai.

Ya, lebih mudah untuk memecah belah dan menghancurkan daripada menyatukan dan mendamaikan, dan dengan kekuatan fisik dan kekuatan militer, perpecahan dan penghancuran menjadi jauh lebih mudah.

Namun, kekuatan-kekuatan yang sesungguhnya terletak pada kasih dan dalam pekerjaannya untuk menyatukan dan mendamaikan dan menyembuhkan.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus mengungkapkan kekuatan kasih dengan cara-cara yang rendah hati, sederhana, dan tenang seperti kesabaran dan kebaikan, kebenaran dan ketekunan, percaya dan berharap, dan juga tidak cemburu atau sombong atau angkuh atau kasar atau egois.

Ya, dengan kasih, kita juga mampu mengenali orang-orang yang penuh kasih yang berbicara dan hidup berdasarkan kebenaran, meskipun dunia mungkin mengejek atau menyingkirkan mereka.

Seperti yang Yesus katakan dalam Injil, dunia "seperti anak-anak yang saling berteriak ketika mereka duduk di pasar" dan mencemooh kesederhanaan dan kerendahan hati kasih.

Namun, sebagaimana Hikmat terbukti benar oleh semua anak-anaknya, demikian pula kuasa kasih untuk menyembuhkan dan mendamaikan akan terbukti lebih kuat daripada pedang yang hanya memotong dan menghancurkan.

Semoga kita selalu memilih jalan kasih dan percaya serta berharap kepada Yesus, Tuhan kasih kita.
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Antifon Komuni (1Kor 13:13)
 
Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan, dan cinta kasih. Namun, yang terbesar diantaranya ialah cinta kasih.
 
Doa Malam

Allah yang murah hati, kami bersyukur atas kurnia cinta kasih-Mu. Lindungilah kami malam ini, agar esok hari kami dapat bangun dengan gembira hati dan semangat yang baru. Amin.
   
RENUNGAN PAGI

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy