Hari Biasa Pekan XXV
“Janganlah kita tergesa-gesa, seolah-olah waktu yang dipersembahkan kepada Kristus dalam doa hening adalah waktu yang terbuang sia-sia. Sebaliknya, justru pada saat itulah buah-buah pelayanan pastoral yang paling mengagumkan lahir. Tidak perlu berkecil hati karena kenyataan bahwa doa membutuhkan usaha, atau karena kesan bahwa Yesus tetap diam. Dia memang diam, tetapi Dia sedang bekerja.” - Paus Benediktus XVI, Pelayaran Apostolik di Polandia: Pertemuan dengan Para Klerus di Katedral St. Yohanes, Warsawa, 25 Mei 2006..
Antifon Pembuka (Pkh 12:8)
Kesia-siaan atas kesiaa-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Mahabaik, berkenanlah membuka telinga kami, agar dapat mendengar sabda-Mu, dan berilah kami kekuatan, agar dapat menyerupai Yesus Mesias, Hamba Kedamaian, yang membuka pandangan baru penuh harapan untuk hari kemudian. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Credit: kvkirillov/istock.com |
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Ref. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami. Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!
Bait Pengantar Injil, do=bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:43b-45)
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Jika kita mengharapkan hidup yang indah dan menyenangkan, kita pasti akan kecewa dan frustrasi.
Hal itu juga akan memengaruhi hubungan kita dengan orang lain karena kita akan memiliki ekspektasi tertentu terhadap mereka, dan hal itu biasanya akan membebani hubungan.
Di sisi lain, ketika kita memahami bahwa hidup itu sulit, maka kita akan siap menghadapi pergumulan dan masalah hidup.
Dalam Injil, ketika orang-orang sangat mengagumi Yesus, Dia mengatakan sesuatu yang agak mengherankan bagi para pengikut-Nya.
Dia berkata: “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.”
Yesus ingin mempersiapkan para pengikut-Nya untuk menghadapi kenyataan hidup yang keras, dan Dia juga ingin mempersiapkan mereka untuk kenyataan Salib.
Yesus juga memberi tahu kita bahwa hidup itu sulit, dan bahwa kita harus menerima penderitaan Salib kehidupan.
Bila kita memahami hal itu, maka kita akan lebih siap menghadapi segala pergumulan dan kesulitan hidup. Dengan pertolongan Allah, iman kita akan bertumbuh dan kita akan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan itu.
Tuhan Yesus, melalui salib-Mu, Engkau telah menebus dunia dan menyatakan kemuliaan dan kemenangan-Mu atas dosa dan kematian. Semoga aku tidak pernah gagal untuk melihat kemuliaan dan kemenangan-Mu di kayu salib. Bantu aku untuk menyesuaikan hidupku dengan kehendak-Mu dan mengikuti jalan cinta dan kekudusan-Mu.
Ikuti saluran renunganpagi.id di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaonOZUF1YlJiTezU80h Saluran WhatsApp bersifat satu arah, tidak seperti grup WhatsApp, tidak menyebabkan memori ponsel anda cepat penuh. renunganpagi.id di WhatsApp hanya ada di bagian saluran, bukan grup.
Antifon Komuni (Luk 9:44)
Tuhan Yesus, sebelum beristirahat malam, ajarilah aku memahami firman-Mu yang menyelamatkanku. Berkatilah aku malam ini agar mampu membalas cinta-Mu dan menggembirakan Engkau, kini dan untuk selama-lamanya. Amin.