Hari Biasa Pekan XXIV
“Barangsiapa menemukan Tuhan, ia menemukan segalanya, barangsiapa kehilangan Tuhan, ia kehilangan segalanya.” - St. Robertus Bellarminus
Antifon Pembuka (Mzm 100:3)
Ketahulah bahwa Tuhan itu Allah. Dialah pencipta dan kita milik-Nya, kita ini umat-Nya, domba gembalaan-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami sumber kerukunan, perkenankanlah kami bangkit dari perselisihan yang merusak, dan jadikanlah kiranya kami orang yang rukun bersatu padu berkat daya semangat Putra-Mu, yang telah membangkitkan kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Foto: Diocese of Siouxfall |
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (12:12-14.27-31a)
Saudara-saudara, sebagaimana tubuh itu satu, meskipun anggotanya banyak, dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja, demikian pula Kristus. Sebab kita semua telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan juga diberi minum dari satu Roh, entah kita orang Yahudi, entah bukan Yahudi, entah budak, entah orang merdeka. Sebab tubuh tidak terdiri atas satu anggota saja, tetapi atas banyak anggota. Kalian semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menentukan beberapa orang di dalam jemaat; pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya Ia menentukan mereka yang mendapat kurnia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berbicara dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berbicara dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Maka berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang utama.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dalam sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, daan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun temurun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:11-17)
Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.
Renungan
Manusia juga merupakan satu-satunya spesies yang diketahui dapat menyalakan api dan memasak makanan mereka, serta satu-satunya makhluk yang diketahui dapat berpakaian dan menciptakan serta menggunakan berbagai teknologi dan seni lainnya.
Namun pada dasarnya, manusia adalah tubuh dan jiwa. Keduanya tidak lebih penting dan keduanya juga tidak lebih rendah dari yang lain.
Oleh karena itu, ketika St. Paulus menggunakan analogi tubuh manusia untuk menggambarkan Gereja, ia dengan bijaksana menyebutkan bahwa dalam satu Roh kita semua dibaptis dan satu Roh diberikan kepada kita semua.
Namun pada akhirnya kematian, ketika jiwa meninggalkan tubuh, tubuh menjadi benda mati dan seiring waktu ia juga akan membusuk dan hancur.
Meskipun demikian, kita percaya pada kebangkitan pada akhir zaman dan kita harus menyerahkannya kepada kekuatan misterius Tuhan untuk mengumpulkan sisa-sisa kita untuk kebangkitan (kecuali kita masih hidup saat itu).
Ketika Yesus menghidupkan kembali pemuda itu dalam Injil, Dia tidak hanya menunjukkan belas kasihan.
Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan kehidupan dan bahwa Dia memiliki kuasa atas kematian.
Kita mungkin hidup, tetapi kita dapat memilih untuk menjadi biasa-biasa saja dan hanya hidup di bumi, atau kita dapat memilih untuk menjadi penyayang dan pemberi kehidupan.
Ketika kita memilih yang terakhir, maka kita benar-benar mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup dan penuh kasih kepada Tuhan.
Antifon Komuni (1Kor 12:27)
Allah Bapa kami di surga, gerakkanlah hati kami untuk berbelas kasih kepada sesama yang memerlukan bantuan kami tanpa mengharapkan balasan. Semoga hidup kami menjadi alat-alat belas kasih-Mu bagi sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.