Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Senin, 30 September 2024 Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Senin, 30 September 2024 Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
“Ketidaktahuan akan Kitab Suci adalah ketidaktahuan akan Kristus” (Penjelasan dalam Prolog – Yesaya). “Tanpa Tuhan yang memperkenalkannya pada kita, mustahil bagi kita untuk memahami Kitab Suci secara mendalam; begitu pun sebaliknya: tanpa Kitab Suci, peristiwa-peristiwa misi Yesus dan Gereja-Nya di dunia tetap tidak terbaca” (Aperuit Illis, 1). ” .—St. Hieronimus Antifon Pembuka (Yos 1:8)
Kitab suci hendaknya kau baca senantiasa dan kaurenungkan siang malam.
Perliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya.
Maka jalan hidupmu akan lurus dan sabda Tuhan akan kaupahami.
atau (Bdk. Mzm 1:2-3)
Diberkatilah dia yang merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam. Ia akan menghasilkan buahnya pada musimnya.
Blessed indeed is he who ponders the law of the Lord day and night: he will yield his fruit in due season.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber pengetahuan dan kebenaran, dalam hati Santo
Hieronimus, imam-Mu, telah Kautanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci.
Semoga umat-Mu semakin banyak menimba kekuatan dari sabda-Mu dan
menemukan sumber kehidupan di dalamnya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Pada suatu hari anak-anak Allah datang menghadap Tuhan, dan di antara
mereka datanglah juga iblis. Maka bertanyalah Tuhan kepada iblis, "Dari
manakah engkau?" Jawab iblis, "Dari perjalanan mengelilingi dan
menjelajah bumi." Lalu bertanyalah Tuhan kepada iblis, "Apakah engkau
memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tidak seorang pun di bumi seperti
dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi
kejahatan." Lalu jawab iblis kepada Tuhan: "Apakah dengan tidak mendapat
apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar
sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang
dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah
di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang
dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Maka firman Tuhan
kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyai ada dalam kuasamu. Hanya
janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian
pergilah iblis dari hadapan Tuhan. Pada suatu hari, ketika anak-anaknya
yang lelaki dan yang perempuan makan-makan dan minum angur di rumah
saudara mereka yang sulung, datanglah seorang persuruh kepada Ayub dan
berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan
rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan
merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku
sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Api
telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing
domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat
memberitahukan hal itu kepada tuan." Sementara ornag itu berbicara,
datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang
perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka
yang sulung, maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang
gurun. Rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa
orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang
luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.” Maka
berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya,
kemudian sujudlah ia dan menyembahnya, katanya: “Dengan telanjang aku
keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke
dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama
Tuhan!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh
Allah berbuat yang kurang patut.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, re = a, 2/4, PS 810
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
Ayat. (Mzm 17:1,2-3,6-7)
1. Dengarkanlah, Tuhan, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat
apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu
malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu
kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan
orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:46-50)
"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus
tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui
pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan
menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka,
"Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan
barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang
terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar." Pada kesempatan lain
Yohanes berkata, "Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi
nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita."
Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak
melawan kalian, dia memihak kalian."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan Ada beberapa hal yang tentu ingin kita pamerkan.
Baik di rumah, di sekolah, di gedung pertemuan, atau bahkan di kantor paroki, jika kita memiliki penghargaan, prestasi akademis, medali, atau piala, kita tentu ingin memajangnya secara khusus.
Semua barang itu bisa diibaratkan cermin. Barang-barang itu menunjukkan betapa hebatnya kita dan apa yang bisa kita lakukan.
Barang-barang itu juga merupakan indikator bagaimana kita memperlakukan orang lain, untuk melihat siapa diri kita dan siapa kita dibandingkan dengan orang lain.
Dalam Injil, para murid membandingkan diri mereka satu sama lain, dan saat itulah Yesus menyela.
Teladan kebesaran yang Dia berikan kepada mereka adalah seorang anak kecil yang rendah hati.
Itu benar-benar kontradiksi dan model paradoks dari apa yang biasa kita lihat ketika kita berbicara tentang kebesaran.
Karena kita cenderung mengaitkan kebesaran dengan kekuasaan dan kekuatan, serta prestasi dan harta benda.
Namun, ketika semua itu diambil, apakah ada hal lain yang bisa kita banggakan?
Kita dapat perlahan-lahan memahami sedikit tentang apa itu kebesaran ketika Ayub dalam bacaan pertama mengatakan hal ini setelah semua yang dimilikinya diambil: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Tuhan Allah, perkataanmu ditemukan dan aku menikmatinya. Firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku. Lord God, your words were found and I consumed them; your word became the joy and the happiness of my heart.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati