Jumat, 01 November 2024
Hari Raya Semua Orang Kudus
Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Sanctorum omnium: de quorum solemnitate gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.
Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of all the Saints, at whose festival the Angels rejoice and praise the Son of God
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, dalam perayaan kali ini kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasih-Mu entah mereka itu terkenal entah tidak. Dengan para kudus itu kami telah Kau perkenankan dalam umat-Mu, dalam Gereja-Mu. Maka kami mohon dengan perantaraan mereka penuhilah doa keinginan kami dan perkenankanlah kami ikut serta dilimpahi belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, "Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! "Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya!" Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-3)
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.
Inilah Injil Suci menurut Matius (5:1-12a)
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Renungan
"Aku melihat langit terbuka" — kata-kata dalam Kitab Wahyu ini menunjukkan area refleksi pertama untuk perayaan ini. Ini adalah "perayaan surga" dan mengundang kita untuk bangkit dari rutinitas, tugas, dan masalah kita sehari-hari dan untuk berfokus pada tujuan dan takdir akhir kita — kehidupan kekal di surga. Bab 4 dan 5 Kitab Wahyu menyajikan sebuah penglihatan yang kuat dan dramatis tentang surga dengan Allah Bapa di pusatnya: Di sana ada sebuah takhta di surga, dan di takhta itu duduk Dia yang rupanya berkilauan seperti permata yaspis dan akik. Di sekeliling takhta itu ada lingkaran cahaya bagaikan zamrud yang cemerlang.... Di depan takhta itu ada sesuatu yang menyerupai lautan kaca seperti kristal. (Wahyu 4:2-6). Ibadah kekal naik ke hadirat Tuhan: Siang dan malam mereka tidak henti-hentinya berseru: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang telah ada dan yang ada dan yang akan datang" (Wahyu 4:8).
Kata-kata yang diilhami dari kitab suci ini menggunakan gambar dan simbol untuk mencoba menangkap sesuatu dari rasa kagum dan keajaiban kerajaan abadi. Penting untuk dicatat bahwa fokusnya adalah pada Tuhan; mereka yang datang ke hadirat-Nya jelas dipenuhi dengan rasa syukur yang penuh sukacita bahwa Dia telah menyelamatkan mereka dan menjadikan mereka orang-orang kudus. Mereka yang tinggal di surga merasakan kepuasan total dan kebahagiaan yang tak berujung.
Jadi pada "perayaan surga" ini, ada baiknya kita menyalakan kembali harapan kita pada tujuan akhir kita. Kehidupan duniawi hanyalah sebuah ziarah dalam perjalanan menuju rumah Bapa. Dari sudut pandang surga, bahkan pencobaan kita memiliki dimensi yang berbeda: "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Kor 4:17-18).
Antifon Komuni (Mat 5:8-10)
Berbahagialah orang yang suci hatinya sebab mereka akan memandang Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai sebab mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Blessed are the clean of heart, for they shall see God. Blessed are the peacemakers, for they shall be called children of God. Blessed are they who are persecuted for the sake of righteousness, for theirs is the Kingdom of Heaven.
ALL THE SAINTS - Lawrence OP CC |
Hari Raya Semua Orang Kudus
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Angelus, 1 November 2005
Hari ini, kita merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus, yang memungkinkan kita mengalami sukacita menjadi bagian dari keluarga besar sahabat Allah atau, seperti yang ditulis Santo Paulus, untuk "mengambil bagian dalam terang orang-orang kudus" (Kol 1:12).
Liturgi mengusulkan kembali ungkapan yang penuh keajaiban dari Rasul Yohanes: "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah." (I Yoh 3:1).
Ya, menjadi orang kudus berarti sepenuhnya memenuhi apa yang sudah kita miliki, diangkat ke martabat anak-anak angkat Allah, dalam Kristus Yesus (lih. Ef 1:5; Rm 8:14-17). Dengan Inkarnasi Sang Putra dan wafat serta Kebangkitan-Nya, Allah ingin mendamaikan manusia dengan diri-Nya sendiri dan membukanya untuk ikut ambil bagian dalam kehidupan-Nya sendiri.
Barangsiapa percaya kepada Kristus, Putra Allah, dilahirkan kembali "dari atas", dilahirkan kembali melalui karya Roh Kudus (lih. Yoh 3:1-8). Misteri ini digenapi dalam Sakramen Baptis, yang melaluinya Gereja Induk melahirkan "orang-orang kudus".
Hidup baru, yang diterima dalam Baptisan, tidak tunduk pada kebinasaan dan kuasa maut. Bagi mereka yang hidup dalam Kristus, kematian adalah perjalanan dari ziarah duniawi menuju Tanah Air Surgawi, tempat Bapa menyambut semua anak-anak-Nya "dari setiap bangsa dan suku, kaum dan bahasa", seperti yang kita baca hari ini dalam Kitab Wahyu (7:9).