Hari
ini, Gereja memperingati St. Bruno, seorang imam yang suci dan saleh, hamba Tuhan, yang mendirikan ordo religius Kartusian. Santo Bruno adalah seorang guru besar iman, yang menginspirasi banyak orang dengan cintanya yang mendalam kepada Tuhan dan kesalehannya yang besar, dalam semua tindakan, perkataan, dan tindakannya. Kerendahan hatinya yang besar dan mendalam juga menyentuh banyak orang yang berkesempatan untuk mengenalnya.
Santo Bruno mengabdikan dirinya untuk hidup melayani Tuhan, dalam kemiskinan dan kesederhanaan, dalam bagaimana ia menolak pengangkatan jabatan uskup dan dalam komitmennya untuk melayani tujuan Tuhan yang lebih besar. Santo Bruno mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada cinta Tuhan, dan memberikan dirinya sepenuhnya kepada-Nya dalam cinta, menginspirasi banyak orang lain yang mengikuti jejaknya dan dengan demikian menandai dasar dan pertumbuhan Kartusian awal.
Dia
dikenal luas sebagai pelindung para pengusir setan dan orang-orang yang
kerasukan setan dan digunakan untuk melawan kerasukan setan. Sulit
untuk menentukan alasan pasti mengapa St. Bruno menerima sebutan ini,
namun ada beberapa bukti yang dapat membantu kita mengatasinya.
Penggambaran St. Bruno yang terkenal mengingatkan sebuah adegan dari
kehidupannya di mana ia menyaksikan pemakaman Raymond Diocres, seorang
guru kitab suci yang tampaknya berbudi luhur. Di pemakaman, Bruno
melihat tubuh Raymond yang telah bangkit, yang hidup kembali dan
mengatakan bahwa jiwanya telah dikutuk ke Neraka karena dosa rahasianya.
Seringkali lukisan ini menampilkan setan yang siap menerima jiwa
Raymond. Kemudian ada lukisan abad pertengahan St. Bruno mengusir roh
dari wanita yang kerasukan. Kisah di balik lukisan ini sulit dipastikan,
namun mengungkapkan tradisi legendaris yang mengasosiasikan St. Bruno
dengan pengusiran setan. St. Bruno sangat dihormati karena kesucian
hidupnya dan tulisan-tulisan spiritualnya mengandung banyak wawasan
tentang kehidupan spiritual. Kesucian dan asketismenya menjadikannya
seorang pejuang spiritual yang kuat, siap melawan serangan spiritual apa
pun.
Sebaliknya, ia terus mengabdikan dirinya pada misi dan
pekerjaannya, dan akhirnya mengumpulkan banyak pengikut yang kemudian
menjadi pondasi Carthusian, sekelompok orang Kristen yang setia dan
hamba Tuhan, yang mengabdi pada kehidupan dalam pelayanan Tuhan, dalam
doa dan pelayanan di antara umat Tuhan, menjalani kehidupan yang layak
dan baik, sesuai dengan Hukum dan perintah Tuhan. Tuhan telah mengilhami
banyak orang untuk mengikuti jejak St. Bruno, dan banyak yang tersentuh
oleh iman dan komitmen yang telah dilakukan hamba Allah yang kudus ini.
Oleh karena itu, kita semua juga harus berkomitmen seperti yang
dilakukan St. Bruno, dan melakukan bagian kita, untuk memastikan bahwa
tindakan dan perbuatan kita benar-benar layak di hadapan Tuhan.
Semoga Tuhan membantu kita, dan dengan perantaraan St. Bruno, membimbing kita dalam perjalanan iman kita kepada-Nya. Amin.