Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0 |
Hari ini, kita harus merenungkan hidup kita, dan tindakan kita, dan bagaimana tindakan kita telah atau belum baik dan setia kepada Tuhan. Dan kita juga harus mengikuti contoh yang ditunjukkan oleh perempuan suci, St. Teresa dari Yesus, yang juga dikenal dengan nama St. Teresa dari Avila, seorang reformator dan teladan iman yang hebat, dan juga seorang Pujangga Gereja, atas banyak kontribusinya dan karya tulisnya yang luar biasa, yang telah mengilhami banyak generasi umat beriman. St. Teresa dari Avila lahir di Avila, Spanyol pada tahun 1515. Ketika berumur 5 tahun dia mengajak kakak laki-lakinya pergi ke tanah orang-orang Moor di Afrika Utara. Seorang anak yang menawan dan bahagia, dia dikirim untuk dididik oleh Agustinian ketika dia berusia 14 tahun. Dia memasuki Karmel (biara Karmelit) pada usia 19 tahun.
St. Teresa dari Avila dikenang karena kesalehannya yang besar dan cintanya kepada Tuhan, membaktikan dirinya ke dalam kehidupan hubungan doa yang dalam dan intim dengan-Nya. Dia adalah seorang reformator Gereja yang hebat, baik atas kontribusinya selama tahun-tahun kritis upaya Kontra Reformasi terhadap para bidah, maupun atas perannya dalam mendirikan ordo Karmelit Tak Berkasut bersama dengan St. Yohanes dari Salib, dalam memurnikan ordo religius dari pengaruh keduniawian yang merusak.
Tak lama setelah dia mengikrarkan kaul religiusnya, dia jatuh sakit parah dan harus dirawat. Setelah bertahun-tahun sakit, dia terinspirasi untuk berkomitmen kembali pada kehidupan sebagai seorang religius setelah membaca Pengakuan Santo Agustinus dan terutama tersentuh oleh gambaran penderitaan Yesus. Dia berusia empat puluh tahun saat itu. Setelah mendirikan lebih dari 40 yayasan baru, ia meninggal pada tahun 1582. Dikanonisasi pada tahun 1622, ia dihormati sebagai salah satu penulis spiritual terpenting di Gereja Barat dan dinyatakan sebagai Pujangga Gereja pada tahun 1970.
Atas perannya dalam pembaruan Gereja dan atas banyak sumbangannya yang lain, ia diakui sebagai salah satu orang kudus besar Gereja, dan dinyatakan sebagai Pujangga Gereja. Dan teladannya hendaknya juga mengilhami kita masing-masing, untuk hidup sesuai iman kita, dan untuk mengabdikan diri kita lebih dekat kepada Tuhan dan jalan-jalan-Nya mulai sekarang. Marilah kita semua berpaling kepada Tuhan dengan semangat baru dan dengan cinta yang baru, sehingga kita tidak lagi menjalani hidup yang hampa dan tanpa cinta, tetapi sebaliknya, memiliki cinta sejati kepada Tuhan mulai sekarang dan seterusnya. Semoga Tuhan senantiasa menyertai kita. Santa Teresa dari Yesus, doakanlah kami. Amin.