| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 12 Oktober 2024 Hari Biasa Pekan XXVII

 
Sabtu, 12 Oktober 2024
Hari Biasa Pekan XXVII

“Berhati-hatilah dalam banyak berbicara, sebab banyak bicara mengenyahkan dari jiwa pemikiran-pemikiran kudus dan persatuan dengan Allah." (St. Dorotheus)


Antifon Pembuka (Gal 3:26)

Kalian semua adalah putra dan putri Allah berkat iman dalam Kristus Yesus. Karena kalian yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenal Kristus.


Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, Engkau memanggil kami menjadi putra dan putri-Mu seturut citra Putra-Mu terkasih. Baptislah kami dengan Roh-Mu dan ajarilah kami mengimani bahwa cinta kasihlah yang menjadi hukum tertinggi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:22-29)    
   
"Kalian adalah anak-anak berkat iman."
     
Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu terkurung di bawah kekuasaan dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat dan dikurung sampai iman itu dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang. Karena itu kita tidak lagi berada dibawah pengawasan penuntun. Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kalian milik Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28) 
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:27-28)
   
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
       
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
Dalam Misa Kudus maupun dalam devosi, selalu ada nyanyian. Nyanyian pujian ini dinyanyikan untuk memuji dan bersyukur kepada Tuhan dan biasanya dinyanyikan dengan perasaan dan emosi.

Juga himne dinamis dan emotif lebih disukai untuk menarik emosi orang-orang dan juga untuk mendapatkan respon yang lebih kuat dari mereka.

Tapi di mana emosi dan perasaan memudar, di situlah tindakan nyata dimulai.

Nyanyian pujian kita juga harus diterjemahkan ke dalam tindakan kasih kepada Allah dan sesama.

Itulah sebabnya, dalam menanggapi pujian-pujian, Yesus meredakan emosinya untuk fokus melakukan kehendak Tuhan.
 
  
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

 
 
Doa Malam

Yesus, Engkau bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan memeliharanya." Karena itu, kami mohon, tambahkanlah semangatku untuk bertekun dalam mendengarkan dan memelihara sabda-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia dalam mengikuti Engkau, Sang Sabda yang telah menjadi manusia, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
     

Sabtu Pekan Kedua Puluh Tujuh Masa Biasa
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Esplanade of the Shrine of Our Lady of Fátima, 13 Mei 2010

 
Putra Allah menjadi manusia. Ia memiliki kuasa untuk membakar hati yang paling dingin dan paling sedih, seperti yang kita lihat dalam kasus para murid dalam perjalanan ke Emaus (bdk. Luk 24:32). Sejak saat itu, harapan kita memiliki landasan yang nyata, yang didasarkan pada sebuah peristiwa yang menjadi bagian dari sejarah dan sekaligus melampaui sejarah: Yesus dari Nazaret. Antusiasme yang dibangkitkan oleh kebijaksanaan-Nya dan kuasa penyelamatan-Nya di antara orang-orang pada waktu itu sedemikian rupa sehingga seorang perempuan di tengah kerumunan – seperti yang kita dengar dalam Injil – berseru:  "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!". Dan Yesus berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya." (Luk 11:27-28). Tetapi siapakah yang menemukan waktu untuk mendengarkan firman Tuhan dan membiarkan diri mereka tertarik oleh kasih-Nya? Siapakah yang berjaga, di malam keraguan dan ketidakpastian, dengan hati yang waspada dalam doa? Siapakah yang menantikan fajar hari baru, yang mengobarkan api iman? Iman kepada Tuhan membuka cakrawala harapan yang pasti di hadapan kita, yang tidak mengecewakan; itu menunjukkan landasan yang kokoh untuk mendasarkan kehidupan seseorang tanpa rasa takut; itu menuntut penyerahan diri yang penuh iman ke dalam tangan kasih yang menopang dunia.
 
RENUNGAN PAGI

 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy