Hari Biasa Pekan XXVIII
Antifon Pembuka (Gal 5:1)
Kristus telah memerdekakan kita supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan lagi di bawah perhambaan.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, sumber pengharapan, berilah kiranya kami tanda kehidupan dalam diri Yesus Putra Manusia. Semoga hidup dan wafat-nya membangkitkan hidup baru penuh kekuatan dan harapan. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Public Domain |
Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, "Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami." Karena itu, Saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5a.6-7)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:29-32)
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Yunus!"
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Salah satu kenyataan dalam hidup adalah ini: Akan selalu ada masalah dalam hidup. Tentu saja, hal itu seharusnya tidak mengejutkan kita sama sekali. Namun pertanyaannya adalah, mengapa akan selalu ada masalah? Dan bahkan jika kita menyelesaikan satu masalah, maka masalah lain akan muncul. Namun jika kita meluangkan waktu sejenak dan memikirkannya, mungkinkah sebagian besar, jika tidak semua masalah kita, adalah hasil ulah kita sendiri?
Karena selalu ada tanda-tanda masalah yang akan datang, tetapi entah bagaimana, kita mengabaikan atau menepisnya hingga masalah itu meledak. Seperti yang dikatakan, di mana ada asap, di situ ada api. Hanya saja kita melihat atau mencium bau asap tetapi kita tidak terlalu peduli sampai kita melihat apinya.
Dalam Injil, Yesus berbicara tentang tanda-tanda, dan Dia berkata bahwa Allah telah memberikan tanda-tanda kepada umat-Nya melalui Yunus, ratu dari Selatan dan orang-orang Niniwe.
Marilah kita memohon kepada Tuhan untuk membuka pikiran dan hati kita sehingga kita tidak hanya terhindar dari masalah, tetapi juga dapat membantu orang lain dalam mengatasi masalah mereka. (RENUNGAN PAGI)
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Pesan Prapaskah 2009
Kita mungkin bertanya-tanya apa nilai dan makna bagi kita umat Kristiani dalam menjauhkan diri dari sesuatu yang pada dirinya sendiri baik dan berguna bagi tubuh kita. Kitab Suci dan seluruh tradisi Kristiani mengajarkan bahwa puasa merupakan bantuan besar untuk menghindari dosa dan segala sesuatu yang mengarah kepadanya. Karena alasan ini, sejarah keselamatan penuh dengan berbagai kesempatan yang mengundang puasa. Di halaman pertama Kitab Suci, Tuhan memerintahkan manusia untuk menjauhi buah yang dilarang: “Kamu boleh makan buah dari semua pohon dalam taman ini, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, janganlah kamu makan buahnya, karena pada hari engkau memakannya, engkau akan mati” (Kej 2, 16-17). Mengomentari perintah ilahi tersebut, Santo Basilius mengamati bahwa “puasa ditetapkan di Firdaus,” dan “perintah pertama dalam pengertian ini disampaikan kepada Adam.” Maka ia menyimpulkan: “‘Jangan makan’ adalah hukum puasa dan pantang” (bdk. Sermo de jejunio: PG 31, 163, 98). Karena kita semua terbebani oleh dosa dan konsekuensinya, puasa diusulkan kepada kita sebagai sarana untuk memulihkan persahabatan dengan Allah. Demikian halnya dengan Ezra, yang, dalam persiapan untuk perjalanan dari pembuangan kembali ke Tanah Perjanjian, menyerukan kepada orang-orang yang berkumpul untuk berpuasa sehingga “kita dapat merendahkan diri di hadapan Allah kita” (8,21). Yang Mahakuasa mendengar doa mereka dan meyakinkan mereka tentang kebaikan dan perlindungan-Nya. Dengan cara yang sama, orang-orang Niniwe, menanggapi panggilan Yunus untuk bertobat, mengumumkan puasa, sebagai tanda ketulusan mereka, dengan mengatakan: “Siapa tahu, Allah masih akan menyesal dan berbalik dari murka-Nya yang dahsyat, sehingga kita tidak binasa?” (3,9). Dalam hal ini juga, Allah melihat perbuatan mereka dan menyelamatkan mereka.