1. Sebagaimana setiap orang Kristen adalah bagian dari sebuah keluarga, demikian pula ia adalah bagian dari sebuah paroki. Paroki harus menjadi pelengkap yang diperlukan bagi keluarga, di mana setiap orang tidak dapat menerima pembinaan lengkap yang ia butuhkan. Keluarga adalah sel pertama dalam organisme Gereja. Para orang tua harus menganggap tugas mereka sebagai tugas yang sakral dan, dalam arti tertentu, tugas imamat. Mereka dipersatukan bukan hanya untuk tujuan melahirkan anak-anak, tetapi juga untuk mendidik mereka. Ini adalah kehormatan dan tanggung jawab yang luhur. Akan tetapi, mereka tidak memiliki sarana untuk menyelesaikan pendidikan anak-anak mereka. Mereka dapat melakukan banyak hal, tetapi mereka tidak dapat melakukan segalanya, karena mereka sebenarnya bukanlah imam yang memiliki sarana yang diperlukan untuk mengomunikasikan kehidupan adikodrati melalui Sakramen-sakramen dan melalui sabda Allah yang berwibawa.
Orang tua adalah wali alami bagi anak-anak mereka, tetapi di dalam Gereja ada seorang bapa rohani yang membantu mereka, yaitu, pastor paroki. Tidak seorang pun orang Kristen yang baik boleh mengabaikan keberadaan pastor paroki dan parokinya. Di gereja parokinya, ia telah menerima karunia tak ternilai berupa kehidupan adikodrati melalui Sakramen Baptisan. Di sana, ia juga melafalkan doa masa kecilnya, memperoleh pengampunan atas dosa-dosanya di kamar pengakuan dosa, menerima Sakramen Penguatan, menerima Komuni Kudus Pertama, dan mungkin menerima berkat perkawinan pada saat perkawinannya. Akan tiba saatnya ia akan dibawa ke gereja parokinya untuk terakhir kalinya, untuk menerima berkat terakhir dan doa dari imam untuk ketenangan jiwanya. Karena itu, kita harus mencintai paroki kita sebagaimana kita mencintai keluarga kita, dan kita harus menghargai gereja paroki kita. Tidaklah cukup untuk mengunjungi gereja mana pun, tetapi kita harus memberi tempat yang utama bagi gereja kita sendiri, yang menampung keluarga rohani kita dan menyimpan begitu banyak kenangan masa lalu yang berharga bagi kita. Kita harus berusaha keras untuk menghadirinya agar dapat memberikan contoh yang baik.
2. Ada alasan lain untuk sering mengunjungi gereja paroki kita. Para imam dewasa ini merasa sangat terisolasi dan tidak mampu untuk mengurus semua kebutuhan umat beriman yang dipercayakan kepada mereka. Umat paroki yang baik harus membantu mereka dan harus menganggapnya sebagai suatu kehormatan untuk bekerja sama dalam karya kerasulan. Para imam paroki tidak lagi kompeten untuk menangani semua situasi yang muncul. Banyak orang menjauhi mereka, seolah-olah mereka takut. Umat awam yang baik harus menyadari bahwa mereka dapat membantu menjembatani kesenjangan ini dan harus bersemangat untuk bekerja sama dalam karya paroki. Mereka dapat membantu dalam pengajaran doktrin Kristen kepada kaum muda dan dapat membantu dalam berbagai bidang aksi Katolik.
Ini berarti pengorbanan, karena mereka memiliki minat dan pekerjaan pribadi mereka sendiri untuk menyita waktu mereka. Namun, Kekristenan sejati memerlukan pengorbanan dan pengabdian yang tak henti-hentinya.
3. Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk aktif di paroki kita sendiri. Marilah kita memberi contoh yang baik melalui doa-doa kita, dengan sering menghadiri Sakramen dan Misa Kudus, dan dengan bekerja sama dengan para imam dalam pengudusan jiwa-jiwa.
Untuk tujuan inilah kita menerima Sakramen Penguatan. Kita harus selalu menjadi prajurit Yesus Kristus, terutama di paroki kita sendiri. (Antonio Kardinal Bacci)
Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.