| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 06 November 2024 Hari Biasa Pekan XXXI

 
CC0
Rabu, 06 November 2024
Hari Biasa Pekan XXXI
    
“Gereja Katolik dipisahkan dan dibedakan oleh tiga karakteristik ini: kesatuan ajaran, kesatuan organisasi, kesatuan penyembahan. Kesatuan ini begitu menonjol sehingga olehnya setiap manusia dapat menemukan dan mengenali Gereja Katolik.
Merupakan kehendak Allah, pendiri Gereja, bahwa semua domba pada akhirnya harus berkumpul bersama dalam satu kawanan, dibawah bimbingan satu gembala. Semua anak-anak Allah dipanggil menuju satu-satunya rumah bapa mereka, dan batu penjurunya adalah Petrus. Setiap manusia harus bekerja bersama sebagai saudara untuk menjadi bagian dari kerajaan Allah yang tunggal ini; karena warga kerajaan ini disatukan dalam kedamaian dan harmoni di bumi agar mereka dapat menikmati kebahagiaan kekal suatu hari nanti di surga.” (St. Yohanes XXIII, Paus, Ad Petri Cathedram)
 

Antifon Pembuka (Mzm 27:1)
 
Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
 
The Lord is my light and my salvation; whom shall I fear? The Lord is the stronghold of my life; whom should I dread?
 
Dominus illuminatio mea, et salus mea, quem timebo? Dominus defensor vitæ meæ, a quo trepidabo?   
 
Doa Pagi

 
Ya Allah sumber kebijaksanaan, utuslah Roh Kebijaksanaan-Mu kepada kami, agar kami dapat memahami kehendak-Mu serta melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Ajarilah kami untuk berani menyangkal diri dan melepaskan segala sesuatu agar kami dapat menjadi murid-murid-Mu yang sejati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:12-18)
      
    
"Kerjakanlah keselamatanmu, Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu, baik kemauan maupun pelaksanaan."
      
Saudara-saudara kekasih, kalian senantiasa taat. Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi lebih-lebih sekarang waktu aku tidak hadir. Sebab Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu baik kemauan maupun pelaksanaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kalian tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Maka kalian akan bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada sabda kehidupan. Dengan demikian aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa tidak sia-sialah aku berlomba dan berjerih payah. Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada kurban dan ibadat imanmu, aku bergembira dan bersukacita bersama kalian. Dan kalian pun hendaknya bergembira dan bersukacita bersama aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1 Ptr 4:14)
Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (14:25-33)
    
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi milik-Ku."
     
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, "Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antaramu, yang mau membangun sebuah menara, tidak duduk membuat anggaran belanja dahulu, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, 'Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikan.' Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain, tidak duduk mempertimbangkan dulu apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jika tidak dapat, iaakan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antaramu yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

  
Renungan

  
  Sering kali sulit untuk melihat gambaran besar tentang apa yang kita lakukan. Kita hanya dapat melihat sejauh apa yang kita lakukan di sini dan sekarang. Kita tidak tahu apa saja efek berantai dari tindakan kita. Jadi kita bosan dan lelah dengan tindakan kita yang biasa-biasa saja dan rutin - kita memasak, kita membersihkan, kita bekerja, kita naik bus atau kereta yang sama setiap hari. Kemudian kita mulai mengeluh tentang kemonotonan dan kita bahkan mungkin mulai berpendapat bahwa kita melakukan lebih banyak daripada yang lain. Kita tampaknya tidak dapat melihat lebih dari apa yang kita lakukan atau melihat gambaran kehidupan yang lebih besar.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus mendesak jemaat Filipi untuk bekerja demi keselamatan mereka "dalam takut dan gentar" karena Allah, yang demi tujuan kasih-Nya sendiri, meletakkan baik kemauan maupun tindakan ke dalam diri mereka.

Jadi Allah memiliki tujuan bagi mereka dalam kebaikan yang mereka lakukan. Dan Allah juga memiliki tujuan dan rencana bagi kita saat kita terus memikul salib dan berjalan di jalan Yesus.

Seperti yang dikatakan Rasul Paulus tentang dirinya sendiri dalam apa yang ia lakukan dan masih ia lakukan bagi jemaat Filipi: Dengan demikian aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa tidak sia-sialah aku berlomba dan berjerih payah.

Rasul Paulus mampu melihat gambaran besar rencana dan tujuan Allah dalam hal-hal kecil yang ia lakukan. Semoga kita juga melihat gambaran itu dalam kemonotonan, hal-hal yang biasa-biasa saja, dan rutinitas yang kita lakukan setiap hari, dan semoga kita percaya bahwa apa pun yang kita lakukan tidak sia-sia. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Antifon Komuni (Luk 14:27)
 
Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, tidak layak menjadi murid-Ku. 
 

 
 
Rabu Pekan ke-31 Masa Biasa
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Angelus, 20 Juni 2010

 
Bagi kita yang dapat mengenal Tuhan melalui iman dalam sabda-Nya dan dalam sakramen-sakramen, Yesus menyampaikan usulan agar kita mengikuti-Nya setiap hari dan juga mengingatkan kita bahwa untuk menjadi murid-Nya, kita perlu menjadikan kekuatan Salib-Nya sebagai milik kita, puncak kebaikan kita, dan mahkota harapan kita.
 
Santo Maximus Pengaku Iman mencatat bahwa "tanda khas kekuatan Tuhan kita Yesus Kristus adalah Salib yang Ia pikul di pundak-Nya" (Ambiguorum 32, PG 91, 1284 C). Bahkan, "Ia berkata kepada semua orang, 'Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku'" (Luk 9:23). Memikul Salib berarti berjuang untuk mengalahkan dosa yang menjadi penghalang dalam perjalanan menuju Allah, menerima kehendak Tuhan setiap hari, meningkatkan iman, terutama dalam menghadapi masalah, kesulitan dan penderitaan. Santa Edith Stein, Karmelit (Benedikta dari Salib), memberikan kesaksian tentang hal ini di masa penganiayaan. Maka pada tahun 1938 ia menulis dari Biara Karmelit di Cologne, "Hari ini saya mengerti... apa artinya menjadi Mempelai Kristus dalam tanda Salib, meskipun ini tidak akan pernah sepenuhnya dipahami karena ini adalah misteri.... Semakin gelap di sekitar kita, semakin kita harus membuka hati kita terhadap terang yang datang dari atas" (La scelta di Dio. Lettere [1917-1942], Roma, 1973, 132-133]. Pada zaman kita juga ada banyak orang Kristen di dunia yang, dimotivasi oleh kasih kepada Allah, memikul salib mereka setiap hari, baik salib pencobaan sehari-hari maupun salib yang disebabkan oleh kebiadaban manusia yang terkadang menuntut keberanian untuk berkorban. Semoga Tuhan mengusahakan agar kita masing-masing selalu menaruh harapan teguh kepada-Nya, yakin bahwa dengan mengikuti-Nya, memikul salib kita sendiri, kita akan meraih bersama-Nya terang Kebangkitan.

  
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy