| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 02 November 2024 Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman

 
Sabtu, 02 November 2024
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
      
 Allah mewahyukan kepada umat-Nya tentang kebangkitan dari antara orang mati langkah demi langkah. Harapan akan kebangkitan badan dari orang-orang yang telah meninggal, muncul sebagai akibat dari iman akan satu Allah, yang menciptakan seluruh manusia dengan jiwa dan badan. Juga Pencipta langit dan bumi memegang teguh dan dengan setia akan perjanjian-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Sambil memandang kedua kenyataan ini, mulailah iman akan Kebangkitan menyata. (Katekismus Gereja Katolik, 992) 

   
*Pada hari ini setiap Imam dapat merayakan tiga misa dengan mengingat ketentuan yang ditetapkan oleh Benediktus XV melalui Konstitusi Apostolik, 10 Agustus 1915: AAS (1915), hlm. 401-405.
    
MISA 1

Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)

Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali dalam Kristus.

Just as Jesus died and has risen again, so through Jesus God will bring with him those who have fallen asleep; and as in Adam all die, so also in Christ will all be brought to life.

Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem. (Antifon)
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem. (Antifon)
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis. (Antifon)
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis. (Antifon)
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui. (Antifon)

Pengantar

Hari ini secara khusus kita mengenangkan dan mendoakan kaum keluarga, sahabat, dan kenalan kita yang sedang menantikan keselamatan di api penyucian. Sesudah kematian, hubungan kita dengan semua yang mendahului kita tak terputuskan. Cinta kita kepada mereka diteruskan melampaui batas-batas maut. Cinta kita kepada anggota keluarga, sahabat dan kenalan tidak mati dan berhenti seiring dengan kematiannya. Inilah cinta yang dihayati dalam Gereja Katolik. Karena itu, bukan hanya waktu meninggal dan hari-hari tertentu sesudahnya, tetapi juga setiap tanggal 2 November Gereja Katolik merayakan peringatan mulia arwah semua orang beriman.
 
 Creative Commons/KrzysztofTe Foto

Doa Pagi

Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
  
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
   
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.  
 
atau

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.     
   
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
  
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
  
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)

Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah pula kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 
  
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (6:37-40)
 
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
 
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
    Ketika kita berbicara tentang kemungkinan, kita berbicara tentang peluang, kemungkinan besar, probabilitas, prospek.

Ketika kita berbicara tentang realitas, kita berbicara tentang keadaan berbagai hal sebagaimana adanya, sesuatu yang faktual dan hampir tidak ada pertanyaan tentang hal itu.

Jadi antara kemungkinan dan realitas, ada banyak perbedaan, namun ada semacam hubungan.

Kemarin, Gereja merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus. Hari Raya itu mengarahkan kita pada realitas surga, bahwa ada orang-orang di sana, dan bahwa adalah mungkin bagi kita untuk berada di sana juga jika kita menjalani kehidupan yang kudus dan layak di mata Tuhan.

Jadi surga adalah harapan kita, itu adalah kemungkinan kita sekaligus realitas kita.

Hari ini kita mengenang orang-orang terkasih kita yang telah meninggal dan semua orang yang telah pergi sebelum kita.

Bagi mereka, mereka telah menghadapi realitas kematian dan mereka melanjutkan perjalanan menuju kehidupan surga. Bagi "Jiwa-jiwa" ini, surga bukan hanya sebuah kemungkinan tetapi realitas.

Namun agar kemungkinan ini menjadi kenyataan, "Jiwa-Jiwa" ini membutuhkan doa-doa kita untuk membantu mereka masuk ke surga. Dengan kata lain, "Jiwa-Jiwa" ini sedang menunggu untuk menjadi "Orang Kudus" dan mereka berharap kepada kita, dan bahkan berseru kepada kita untuk bantuan rohani ini.
  
Peringatan Arwah mengingatkan kita bahwa adalah tugas rohani kita untuk membantu "Jiwa-Jiwa" ini dengan doa dan persembahan Misa.

Kita harus mengingat "Jiwa-Jiwa" ini karena ketika mereka menjadi "Orang Kudus" di surga, mereka akan mengingat kita.

Itu bukan sekadar kemungkinan; itu kenyataan. Itu adalah harapan mereka. Itu juga harapan kita.
 
RENUNGANPAGI
 
 
 
"Saya melihat Malaikat Pelindung saya, yang memerintahkan saya untuk mengikutinya. Sesaat saya berada di tempat berkabut penuh api di mana ada kerumunan besar jiwa-jiwa yang menderita. Mereka berdoa dengan khusyuk, tetapi tanpa pengaruh bagi diri mereka sendiri; hanya kita bisa datang membantu mereka. Api yang membakar mereka tidak menyentuh saya sama sekali. Malaikat Pelindung saya tidak meninggalkan saya untuk sesaat. Saya bertanya kepada jiwa-jiwa ini apa penderitaan terbesar mereka. Mereka menjawab saya dengan satu suara bahwa siksaan terbesar mereka merindukan Tuhan ... [Aku mendengar suara batin] yang berkata, Rahmat-Ku tidak menginginkan ini, tetapi keadilan menuntutnya." — St. Maria Faustina Kowalska, (Buku Harian Santa Maria Faustina Kowalska, 20) 

Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:25-26)

Akulah kebangkitan dan kehidupan, Sabda Tuhan. Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun Ia sudah mati. Dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.

I am the Resurrection and the Life, says the Lord. Whoever believes in me, even though he dies, will live, and everyone who lives and believes in me will not die for ever.

atau

Lux æterna luceat eis, Domine, cum sanctis tuis in æternam, quia pius es.
 
 
 
 MISA 2
 
   
Antifon Pembuka (Bdk. Ezr 2:34-35)  
 
Istirahat kekal, ya Tuhan, anugerahkanlah kepada mereka dan semoga cahaya abadi menyinari mereka.
 
Eternal rest grant unto them, O Lord, and let perpetual light shine upon them.
 
Ezra 2:34-35 / Mzm 65:2-5 (Graduale Romanum, 669)
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem.
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem.
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis.
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis..
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui.
  
Bacaan dari Kitab Ayub (19:1.23-27a)
    
"Aku tahu bahwa penebusku hidup."
    
Ayub berkata kepada Bildad, sahabatnya, "Ah, kiranya perkataanku ditulis dan dicatat dalam kitab; sekiranya perkataanku dipahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah. Aku akan melihat sendiri Dia memihak kepadaku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.

atau

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
    
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122 
        
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:14 -5:1)
    
"Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
     
Saudara-saudara, kami yakin bahwa Allah, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati! Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu kekal. Kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Why 14:3)
Berbahagialah orang-orang yang mati dalam Tuhan. Mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.
 
Inilah Injil Suci menurut Lukas (23:33.39-43)
  
"Hari ini juga Engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
  
Para serdadu yang mengantar Yesus ke tempat penghukuman telah sampai di tempat yang bernama Tengkorak. Lalu mereka menyalibkan Yesus di situ. Bersama dengan Yesus juga disalibkan dua orang penjahat, yang seorang di sebelah kanan, dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Salah seorang dari kedua penjahat yang digantung itu menghujat Yesus katanya, "Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia katanya, "Tidakkah engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum; kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita! Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah!" Lalu ia berkata kepada Yesus, "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja!" Kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Antifon Komuni (Bdk. Ezr 2:35,34)

Semoga cahaya abadi menerangi mereka hingga kekal, bersama para Kudus-Mu, ya Tuhan, karena Engkau maharahim.

Let perpetual light shine upon them, O Lord, with your Saints for ever, for you are merciful. 
 
Manusia disatukan dengan semua makhluk hidup oleh asal-usul duniawinya, tetapi hanya melalui jiwanya yang oleh Allah telah dihembuskan napas ke dalamnya, maka ia menjadi manusia. Maka dianugerahkanlah kepada martabat yang tak tergantikan dan juga tanggung jawabnya yang uni. (Kardinal Christoph Schonborn, 1945, Uskup Agung Wina) 
  
 
MISA 3
   
Antifon Pembuka (Bdk. Rm 8:11)

Allah yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan membangkitkan pula tubuh kita yang fana ini karena Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. 
  
God, who raised Jesus from the dead, will give life also to your mortal bodies, through his Spirit that dwells in you.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (4:7-15)
   
"Hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut!"
   
Orang benar akan mendapat istirahat, meskipun ia mati sebelum waktunya. Sebab bukan panjangnya waktu yang membuat usia terhormat, dan bukan pula banyaknya jumlah tahun. Tetapi, pengertian, itulah uban manusia, dan hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut! Karena berkenan pada Allah maka orang benar dikasihi, dan karena hidup di tengah-tengah orang berdosa, ia dipindahkan; ia disentak supaya kejahatan jangan mengubah budinya, dan tipu daya jangan membujuk jiwanya. Sebab pengaruh dari yang buruk menyuramkan yang baik, dan tumpukan hawa nafsu mengubah roh yang tak bercela. Karena sempurna dalam waktu yang pendek, maka orang benar memenuhi waktu yang panjang. Tuhan berkenan kepada jiwanya, maka ia pun diambil dari tengah-tengah kejahatan. Orang memang melihat, tetapi tidak mengerti, dan tidak menaruh perhatian kepada yang berikut ini: kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang pilihan Allah, bagi orang suci tersedia perlindungan dari-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; Ul:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.    
 
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 2:8-13)
       
"Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Kristus."
     
Saudaraku terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah sabda ini, “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
 
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (6:51-58)
    
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."
             
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Antifon Komuni (Bdk. Flp 3:20-21)

Kita menantikan Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan Tubuh-Nya yang mulia.
 
We await a savior, the Lord Jesus Christ, who will change our mortal bodies, to conform with his glorified body.
     
 Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.  (Yoh 6:37)
 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Apa itu Api Penyucian?

Api Penyucian atau ‘purgatorium’ adalah ‘tempat’/ proses kita disucikan. Catatan: ‘Disucikan’ bukan ‘dicuci’, oleh sebab itu disebut Api Penyucian (bukan Api Pencucian). Gereja Katolik mengajarkan hal ini di dalam Katekismus Gereja Katolik # 1030-1032, yang dapat disarikan sebagai berikut:
1) Api Penyucian adalah suatu kondisi yang dialami oleh orang-orang yang meninggal dalam keadaan rahmat dan dalam persahabatan dengan Tuhan, namun belum suci sepenuhnya, sehingga memerlukan proses pemurnian selanjutnya setelah kematian.
2) Pemurnian di dalam Api Penyucian adalah sangat berlainan dengan siksa neraka.
3) Kita dapat membantu jiwa-jiwa yang ada di Api Penyucian dengan doa-doa kita, terutama dengan mempersembahkan ujud Misa Kudus bagi mereka. (Sumber: katolisitas.org)

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy