Hari Biasa Pekan XXXIV
Hendaklah kita sadar, bahwa kita adalah orang asing di dunia ini -- St Agustinus
Antifon Pembuka (Mzm 96:10)
Katakanlah di antara para bangsa, "Tuhan itu Raja!" Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili para bangsa dalam kebenaran.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan Kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (14:14-20)
Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di kepalanya dan sebilah sabit tajam di tangannya. Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari bait suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak.” Maka Dia yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak.” Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.
Ayat. (Mzm 96:10.11-12.13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:5-11)
Renungan
Nubuat tentang akhir zaman atau tentang akhir dunia mungkin terdengar mengkhawatirkan. Namun bertentangan dengan harapan, hal itu mungkin tidak membuahkan hasil yang diinginkan.
Tidak ada kepanikan atau kekhawatiran yang meluas, tidak ada banyak orang yang mencari pengampunan dan belas kasihan atau bahkan gerakan reformasi nasional atau internasional.
Faktanya, kesalahan dan tindakan kejahatan tampaknya terus meningkat dan memenuhi dunia dari ujung ke ujung, tanpa ada tanda-tanda pertobatan yang terlihat.
Jadi nubuat akhir zaman baru saja menjadi topik pembicaraan lain, dan kita mungkin juga menjadi mati rasa terhadap pesannya.
Bacaan pertama memberikan gambaran tentang dua panen. Pada panen pertama, seorang anak manusia dengan mahkota emas di kepalanya dan sabit tajam di tangannya menuai panen.
Ini melambangkan pengumpulan orang-orang benar, dan mereka dikumpulkan oleh kasih dan rahmat Tuhan dan dibenarkan karena kesetiaan mereka.
Panen kedua tampaknya terjadi pada saat panen anggur, ketika semua anggur sudah matang, dan panen ini dituai oleh malaikat dengan sabit tajam dan dimasukkan ke dalam kilangan anggur murka Allah.
Ini melambangkan penghakiman atas orang-orang jahat dan pelaku kejahatan dan hukuman berikutnya bagi mereka.
Yang harus dinyatakan adalah bahwa Allah adalah kasih, belas kasihan, dan pengampunan, dan Dia menunggu dengan sabar bagi orang-orang berdosa untuk bertobat dan berdamai dengan-Nya.
Kita mungkin butuh waktu untuk menyadari pesan pertobatan dan pengampunan, tetapi janganlah kita menunggu selamanya. Karena selamanya di tempat yang salah adalah waktu yang sangat sangat lama.
Antifon Komuni (Mzm 96:13)
Tuhan Yesus, tiada sesuatu yang abadi di dunia ini. Oleh karena itu, berilah aku kekuatan untuk berusaha berlaku tabah dan setia kepada-Mu dalam menjalani hidup yang tak luput dari berbagai godaan ini. Ampunilah aku karena masih mudah tergoda untuk mencari kepuasan dan kebahagiaan duniawi dan kurang memperhatikan perkara-perkara surgawi yang bernilai abadi. Amin.
RENUNGAN PAGI