Senin, 25 November 2024
Hari Biasa Pekan XXXIV
Berilah perhatian besar pada hal-hal kecil. (St. Yohanes Berchmans)
Hari Biasa Pekan XXXIV
Berilah perhatian besar pada hal-hal kecil. (St. Yohanes Berchmans)
Antifon Pembuka (Mzm 24:1-2)
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahakuasa, kami mohon, jadikanlah kami kaya berkat sabda-Mu, serta bersedia membagikan anugerah budi dan hati kepada sesama demi Yesus Putra-Mu terkasih, yang telah menyerahkan segalanya, agar kami semua merasa bahagia. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya."
Aku, Yohanes, melihat. Sungguh, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka itu tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya. Lalu aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu bunyinya seperti permainan kecapi. Seratus empat puluh empat ribu orang itu menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk serta tua-tua. Tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain keseratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi. Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan di dalam mulut mereka tiada terdapat dusta. Mereka tidak bercela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu ya Allah Yakub.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42, 44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:1-4)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:1-4)
"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."
Di Bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Injil menceritakan bagaimana seorang janda miskin mempersembahkan dua peser dan orang kaya mempersembahkan banyak uang. Yesus mengatakan bahwa janda itu memberikan lebih daripada semua orang lain, karena ia memberikan dan kekurangannya bahkan seluruh nafkahnya. Uang janda itu hanya dua keping dan itu seharusnya digunakan untuk hidupnya, tetapi itu semua dipersembahkan di kenisah. Ia memberikan seluruh hidupnya.
Yesus mengamati dengan cermat dua orang yang memasukkan uang ke kotak persembahan di Bait Allah. Tentu sumbangan si orang kaya jauh lebih besar daripada sumbangan si janda miskin, namun Yesus lebih memuji si janda miskin karena dia memberi dari kekurangannya, artinya memberikan seluruh dirinya. Ketika kita sepenuhnya menyerahkan diri kepada Tuhan, Ia pun memiliki ruang bebas untuk membentuk kita semakin menyerupai Dia. Nama-Nya pun semakin nyata terukir dalam tiap tindakan kita.
Orang Kudus hari ini: 25 November 2024 St. Katarina dari Alexandria, Perawan dan Martir
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Why 14:4b.5)
Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan dalam mulut mereka tidak terdapat dusta: mereka tidak bercela.
Antifon Komuni (Why 14:4b.5)
Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan dalam mulut mereka tidak terdapat dusta: mereka tidak bercela.
Senin Pekan Ketiga Puluh Empat Masa Biasa
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Homili, Lapangan Paulus VI - Brescia, Italia, 8 November 2009
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Homili, Lapangan Paulus VI - Brescia, Italia, 8 November 2009
Sosok janda miskin atau, lebih tepatnya, kita temukan gerakannya ketika ia menjatuhkan koin terakhirnya ke dalam kotak persembahan di perbendaharaan Bait Allah. Berkat tatapan penuh perhatian Yesus, hal itu telah menjadi "uang receh janda" yang terkenal dan memang identik dengan kemurahan hati orang-orang yang memberi tanpa pamrih sedikit yang mereka miliki. ...Episode uang receh janda cocok dengan konteks ini dan menuntun kita, melalui tatapan Yesus sendiri, untuk memfokuskan perhatian kita pada detail yang sementara tetapi penting: tindakan janda, yang sangat miskin namun memasukkan dua koin ke dalam kotak persembahan di perbendaharaan Bait Allah. Yesus berkata kepada kita juga, sama seperti yang Ia katakan kepada murid-murid-Nya hari itu: Perhatikanlah! Perhatikanlah apa yang telah dilakukan janda ini, karena tindakannya mengandung ajaran yang besar; sesungguhnya, hal itu mengungkapkan karakteristik mendasar dari mereka yang menjadi "batu-batu hidup" Bait Suci yang baru ini, yaitu pemberian diri mereka yang seutuhnya kepada Tuhan dan kepada sesama; janda (dalam) Injil, dan juga janda dalam Perjanjian Lama, memberikan segalanya, memberikan dirinya sendiri, menempatkan dirinya di tangan Tuhan bagi orang lain. Inilah makna abadi dari persembahan janda miskin yang dipuji Yesus; karena ia telah memberi lebih banyak daripada orang kaya, yang memberikan sebagian dari apa yang berlebihan bagi mereka, sedangkan ia telah memberikan semua yang dimilikinya untuk hidup (lih. Mrk 12:44), oleh karena itu ia memberikan dirinya sendiri.
RENUNGAN PAGI