Sebastian Woźniak | CC BY-SA 2.0-modified
Saudara-saudari terkasih, hari ini
Gereja merenungkan kehidupan dan karya St. Yohanes dari Kanty, juga
dikenal sebagai St. Yohanes Cantius, seorang imam dan filsuf Polandia
yang kehidupan dan karyanya harus menginspirasi kita untuk menjadi
semakin layak bagi Allah, semakin terhubung dengan-Nya, dan semakin
dekat dengan-Nya. Santo Yohanes Cantius dikenang karena kontribusinya yang besar dalam bidang pendidikan dan filsafat Katolik, tidak hanya sebagai seorang imam tetapi juga seorang Profesor Teologi yang hebat di Universitas Krakow yang terkenal. Ia adalah seorang yang brilian dan cerdas, serta saleh dan setia dalam semua perbuatannya. Namun, Santo Yohanes Cantius harus melalui cobaan dan kesulitan, menghadapi tuduhan palsu dan kebohongan dari rekan-rekan akademisinya dan dipaksa keluar dari peran mengajarnya di universitas, dan malah dikirim ke sebuah paroki. St. Yohanes Cantius Lahir di Kenty,
dekat Oswiecim, Keuskupan Krakow, Polandia , 1412 (atau 1403);
meninggal di Krakow , 1473, dan dimakamkan di sana di bawah gereja St.
Anna.
Santo Yohanes Cantius merasa takut dan khawatir akan tantangan yang harus dihadapinya di paroki yang dipenuhi dengan tugas-tugas sulit, namun, ia memberikan segalanya dan mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk memenuhi misi yang dipercayakan kepadanya dan melakukan yang terbaik demi banyak umat parokinya, yang akhirnya tumbuh untuk mencintainya dan tersentuh oleh kekudusan dan upayanya yang tak kenal lelah untuk melayani mereka. Akhirnya ia dapat kembali ke peran mengajarnya di universitas dan terus mengabdikan dirinya hingga hari-hari terakhirnya.
Saudara-saudari dalam Kristus, Santo Yohanes Cantius adalah seorang yang hebat dan cerdas, namun pada saat yang sama, ia dipenuhi dengan kasih kepada Tuhan, serta kerendahan hati yang besar dan juga kemurahan hati dan kasih kepada sesama manusia. Kualitasnya yang agung dan kekudusan pribadinya memang harus menjadi inspirasi dan kekuatan kita, mercusuar terang dan harapan kita, yang harus kita ikuti dalam perjalanan iman kita sendiri dalam hidup kita.
Karena Natal benar-benar sudah di depan mata, hanya dua hari dari sekarang, marilah kita semua bertanya kepada diri kita sendiri apakah kita telah memanfaatkan masa Adven ini dengan penuh arti untuk mempersiapkan diri kita merayakan sukacita Natal yang akan datang dengan layak dan penuh arti? Jika kita belum melakukannya, maka mungkin kita perlu mengingat kembali apa yang telah dilakukan oleh para hamba Tuhan yang setia, St. Yohanes Pembaptis dan St. Yohanes Cantius, dan mengingat bahwa sebagai umat Allah yang setia, kita semua dipanggil untuk menjadi saksi-saksi bagi-Nya di dunia kita, dan cara apa yang lebih baik untuk melakukannya selain menjadi teladan dalam perayaan Natal kita, yang benar-benar berfokus dan berpusat pada Tuhan? Semoga Tuhan menyertai kita semua, dan semoga Dia memberkati kita semua dalam perjalanan iman dan persiapan Natal kita. Amin.