Public Domain |
Hari
ini, Gereja memperingati orang kudus, hamba Tuhan yang kehidupan dan
pengabdiannya kepada Tuhan diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi
yang besar untuk diikuti, saat kita memulai perjalanan iman kita sendiri
dalam hidup ini. Paus St. Silvester I adalah salah satu bapa dan
pemimpin Gereja perdana, yang memerintah pada saat perubahan besar
bagi Gereja dan dunia.
Paus Sylvester I terpilih menjadi uskup Roma pada tahun 314. Ia memerintah Gereja pada masa pemerintahan Konstantinus Agung, suatu masa ketika ajaran sesat Arian dan skisma Donatis telah memicu perselisihan besar. Ia menggantikan Paus St. Miltiades yang
pemerintahannya bertepatan dengan Dekrit Milan, Dekrit toleransi semua
orang Kristen dan iman mereka sebagaimana diproklamirkan oleh Kaisar
Romawi Konstantinus Agung dan Licinius. Deklarasi dan Dekrit itu
menandai saat yang penting ketika umat Kristiani tidak lagi dianiaya
karena iman mereka seperti yang terjadi dalam tiga abad terakhir, dengan
yang terbaru adalah penganiayaan yang sangat kejam di bawah Kaisar
Diokletianus dan sesama Kaisar.
Paus St. Silvester I menggantikan Paus St. Miltiades dan akan memerintah selama lebih dari dua puluh tahun, mengantar masa pembaruan besar bagi Gereja. Dia memimpin Gereja melalui masa yang penuh gejolak dan hebat, yang ditandai dengan banyaknya pertobatan dan pertumbuhan Gereja, tetapi pada saat yang sama juga banyak perpecahan di dalam Gereja. Dia memimpin Gereja melalui masa pembangunan besar gereja dan institusi, tetapi juga masa ketika banyak ajaran sesat dan perpecahan muncul di Gereja, dan umat beriman menjadi semakin terpecah oleh prioritas dan cita-cita mereka yang berbeda, dan terutama saat itu, ajaran sesat Arianisme dan Donatisme, serta Gnostisisme mengancam kesatuan Gereja. Untuk melawan perpecahan ini dan memulihkan kesatuan Gereja, Paus St. Silvester I bersama saudara uskupnya dan dengan dukungan Kaisar Konstantinus mengadakan Konsili Ekumenis Gereja yang pertama di Nikea.
Paus St. Silvester I menggantikan Paus St. Miltiades dan akan memerintah selama lebih dari dua puluh tahun, mengantar masa pembaruan besar bagi Gereja. Dia memimpin Gereja melalui masa yang penuh gejolak dan hebat, yang ditandai dengan banyaknya pertobatan dan pertumbuhan Gereja, tetapi pada saat yang sama juga banyak perpecahan di dalam Gereja. Dia memimpin Gereja melalui masa pembangunan besar gereja dan institusi, tetapi juga masa ketika banyak ajaran sesat dan perpecahan muncul di Gereja, dan umat beriman menjadi semakin terpecah oleh prioritas dan cita-cita mereka yang berbeda, dan terutama saat itu, ajaran sesat Arianisme dan Donatisme, serta Gnostisisme mengancam kesatuan Gereja. Untuk melawan perpecahan ini dan memulihkan kesatuan Gereja, Paus St. Silvester I bersama saudara uskupnya dan dengan dukungan Kaisar Konstantinus mengadakan Konsili Ekumenis Gereja yang pertama di Nikea.
Paus
St. Silvester I sendiri tidak menghadiri Konsili Ekumenis Nikea, tetapi
mengirimkan delegasinya dengan otoritas penuh ke Konsili, yang mengutuk
berbagai ajaran sesat khususnya Arianisme, dan menjunjung tinggi iman
Kristiani yang sejati sebagaimana dilestarikan dan diwariskan dari hari
para Rasul dan permulaan Gereja. Akhirnya, iman Kristiani yang sejati
menang dan Gereja terus berkembang meskipun banyak tantangan dan cobaan
yang dihadapinya, juga berkat kepemimpinan yang teguh dan setia dari
Paus St. Silvester I, yang menjadi sumber inspirasi bagi semua uskup di
seluruh dunia. Kekristenan menghadapi segala macam tekanan dan
kesulitan. Dan saat kita melihat kehidupan dan karya Paus St. Silvester
I, yang Kepausannya berada di akhir dan batas antara tatanan lama
penganiayaan dan kesulitan bagi Gereja dan awal baru dan pembaruan
melalui kebebasan, kita juga harus merenungkan tahun yang telah berlalu dan
apa yang akan kita lakukan tahun baru mendatang.
Semoga Tuhan terus membimbing dan menguatkan kita dalam perjalanan kita, dan semoga Dia terus membantu kita untuk bertahan melalui tantangan dalam hidup dan juga membantu kita untuk mengarahkan jalan kita ke jalan yang benar saat kita terus melangkah ke tahun baru dengan harapan-harapan yang baru. Marilah kita semua menantikan tahun baru dengan harapan dan berusaha menjadi umat Kristiani yang lebih baik lagi, dalam semangat Paus St. Silvester I, yang hidupnya menjadi inspirasi bagi kita semua. Semoga Tuhan memberkati kita selalu dalam segala usaha dan perbuatan kita, untuk kemuliaan-Nya yang lebih besar, dan semoga Dia memberkati tahun kita yang akan datang dengan berkat dan anugerah-Nya yang terindah. Amin.
Semoga Tuhan terus membimbing dan menguatkan kita dalam perjalanan kita, dan semoga Dia terus membantu kita untuk bertahan melalui tantangan dalam hidup dan juga membantu kita untuk mengarahkan jalan kita ke jalan yang benar saat kita terus melangkah ke tahun baru dengan harapan-harapan yang baru. Marilah kita semua menantikan tahun baru dengan harapan dan berusaha menjadi umat Kristiani yang lebih baik lagi, dalam semangat Paus St. Silvester I, yang hidupnya menjadi inspirasi bagi kita semua. Semoga Tuhan memberkati kita selalu dalam segala usaha dan perbuatan kita, untuk kemuliaan-Nya yang lebih besar, dan semoga Dia memberkati tahun kita yang akan datang dengan berkat dan anugerah-Nya yang terindah. Amin.