Rabu, 11 Desember 2024
Hari Biasa Pekan II Adven
“Mengenai misteri Allah dalam Yesus Kristus dan Gereja-Nya. Tanpa aktivitas teologis yang sehat dan kuat, Gereja berisiko [mengalami] kegagalan dalam memberikan ekspresi penuh mengenai harmoni antara iman dan akal budi.” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (bdk. Hab 2:3; 1Kor 4:5)
Tuhan akan datang dan tidak akan berlambat. Ia akan menerangi yang tersembunyi dalam kegelapan, dan menyatakan dirinya kepada segala bangsa.
The Lord will come and he will not delay. He will illumine what is hidden in darkness and reveal himself to all the nations.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah memanggil kami untuk menimba kekuatan baru. Perkenankanlah kami memperhatikan Sabda-Mu, ialah Yesus yang terurapi, yang telah sudi menjadi cahaya hidup kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Hari Biasa Pekan II Adven
“Mengenai misteri Allah dalam Yesus Kristus dan Gereja-Nya. Tanpa aktivitas teologis yang sehat dan kuat, Gereja berisiko [mengalami] kegagalan dalam memberikan ekspresi penuh mengenai harmoni antara iman dan akal budi.” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (bdk. Hab 2:3; 1Kor 4:5)
Tuhan akan datang dan tidak akan berlambat. Ia akan menerangi yang tersembunyi dalam kegelapan, dan menyatakan dirinya kepada segala bangsa.
The Lord will come and he will not delay. He will illumine what is hidden in darkness and reveal himself to all the nations.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah memanggil kami untuk menimba kekuatan baru. Perkenankanlah kami memperhatikan Sabda-Mu, ialah Yesus yang terurapi, yang telah sudi menjadi cahaya hidup kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (40:25-31)
"Tuhan yang mahakuasa memberikan kekuatan kepada yang lelah."
Yang Mahakudus berfirman, “Dengan siapa kalian hendak menyamakan Daku? Siapa yang setara dengan Daku? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah! Siapa yang menciptakan semua bintang itu? Siapa yang menyuruh mereka ke luar seperti tentara, sambil memanggil nama mereka masing-masing? Tidak ada satu pun yang tidak hadir, sebab Dia itu Mahakuasa dan Mahakuat. Hai Yakub, hai Israel, mengapa engkau berkata begini, ‘Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hatiku tidak diperhatikan Allahku?’ Tidakkah engkau tahu, dan tidakkah engkau mendengar? Tuhan itu Allah yang kekal, yang menciptakan alam semesta. Tuhan tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu. Pengertian-Nya tidak terduga. Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada mereka yang tidak berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung. Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya. Mereka berlari dan tidak menjadi lesu. Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
atau Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-10)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya. Berbahagialah orang yang menyongsong Dia
Inilah Injil Suci menurut Matius (11:28-30)
"Datanglah kepada-Ku kalian yang letih lesu."
Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah-lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dalam bacaan pertama hari ini Tuhan digambarkan sebagai Tuhan yang kekal yang tidak menjadi lelah atau lesu, dan Dialah yang memberi kekuatan kepada yang lelah, dan Dia menguatkan yang tidak berdaya.
Di sisi lain, kita mengalami rasa sakit dan penderitaan dalam hidup, dan kita juga menderita ketika kita melihat orang yang kita kasihi kesakitan.
Allah menjadi manusia dalam Yesus Kristus sehingga kita dapat merasakan bahwa Tuhan menyertai kita dalam rasa sakit dan penderitaan kita.
Dalam Injil, Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan segala jerih payah dan beban kita dan Dia akan memberikan ketenangan bagi jiwa kita.
Tetapi Dia juga mengundang kita untuk memikul kuk-Nya dan belajar dari-Nya. Beban kita tidak akan hilang tetapi dengan kelembutan dan kerendahan hati, kita akan menemukan beban kita diringankan.
Memang, kita akan selalu memiliki beban, tetapi bersama Yesus kita akan mengembangkan sayap seperti rajawali dan kita akan berlari dan tidak menjadi lelah.
Marilah kita berdoa memohon hati yang lembut dan rendah hati selama masa Adven ini. Maka kita akan dapat memberikan pengampunan kepada musuh kita, toleransi kepada lawan kita, kesetiaan kepada teman kita, layanan yang menyenangkan kepada pelanggan kita, contoh yang baik kepada anak-anak dan kasih kepada semua orang. (RENUNGAN PAGI)
Di sisi lain, kita mengalami rasa sakit dan penderitaan dalam hidup, dan kita juga menderita ketika kita melihat orang yang kita kasihi kesakitan.
Allah menjadi manusia dalam Yesus Kristus sehingga kita dapat merasakan bahwa Tuhan menyertai kita dalam rasa sakit dan penderitaan kita.
Dalam Injil, Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan segala jerih payah dan beban kita dan Dia akan memberikan ketenangan bagi jiwa kita.
Tetapi Dia juga mengundang kita untuk memikul kuk-Nya dan belajar dari-Nya. Beban kita tidak akan hilang tetapi dengan kelembutan dan kerendahan hati, kita akan menemukan beban kita diringankan.
Memang, kita akan selalu memiliki beban, tetapi bersama Yesus kita akan mengembangkan sayap seperti rajawali dan kita akan berlari dan tidak menjadi lelah.
Marilah kita berdoa memohon hati yang lembut dan rendah hati selama masa Adven ini. Maka kita akan dapat memberikan pengampunan kepada musuh kita, toleransi kepada lawan kita, kesetiaan kepada teman kita, layanan yang menyenangkan kepada pelanggan kita, contoh yang baik kepada anak-anak dan kasih kepada semua orang. (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Yes 40:10; 35:5)
Lihatlah, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan menerangi mata hambanya.
Behold, our Lord will come with power and will enlighten the eyes of his servants.
Lihatlah, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan menerangi mata hambanya.
Behold, our Lord will come with power and will enlighten the eyes of his servants.
Rabu Pekan Kedua Adven
Paus Benediktus XVI
Angelus, 3 Juli 2011
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengulangi kepada kita kata-kata yang kita ketahui dengan baik tetapi tidak pernah gagal untuk menggerakkan kita: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Mat 11:28-30).— bersama Hader Enrique Cardona Hurtado. [...] Banyak orang yang kelelahan ditemukan di negara-negara termiskin, diuji dengan keras oleh kemiskinan; dan bahkan di negara-negara yang lebih kaya ada banyak pria dan wanita yang tidak puas yang bahkan menderita depresi. Mari kita pikirkan banyaknya pengungsi dan orang yang mengungsi, semua orang yang beremigrasi, mempertaruhkan hidup mereka sendiri. Pandangan Kristus kemudian tertuju kepada semua orang ini, bahkan kepada masing-masing anak Bapa yang ada di Surga dan mengulangi: “Marilah kepada-Ku, semua...” dari kalian. Yesus berjanji bahwa Ia akan memberikan "istirahat" kepada setiap orang, tetapi dengan satu syarat: "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati." Apakah "kuk" yang meringankan dan bukannya membebani, yang bukannya menindas, malah mengangkat? "Kuk" Kristus adalah hukum kasih, perintah-Nya yang diwariskan-Nya kepada para murid-Nya (lih. Yoh 13:34; 15:12). Obat yang sejati untuk luka-luka manusia, baik yang bersifat material — seperti kelaparan dan ketidakadilan dalam segala bentuknya — maupun psikologis dan moral, yang disebabkan oleh kesejahteraan yang salah, adalah aturan hidup yang didasarkan pada kasih persaudaraan, yang sumbernya adalah kasih Allah. Karena alasan ini, perlu untuk meninggalkan jalan kesombongan, jalan kekerasan yang digunakan untuk memperoleh posisi yang semakin berkuasa, untuk memastikan keberhasilan dengan cara apa pun.
Paus Benediktus XVI
Angelus, 3 Juli 2011
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengulangi kepada kita kata-kata yang kita ketahui dengan baik tetapi tidak pernah gagal untuk menggerakkan kita: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Mat 11:28-30).— bersama Hader Enrique Cardona Hurtado. [...] Banyak orang yang kelelahan ditemukan di negara-negara termiskin, diuji dengan keras oleh kemiskinan; dan bahkan di negara-negara yang lebih kaya ada banyak pria dan wanita yang tidak puas yang bahkan menderita depresi. Mari kita pikirkan banyaknya pengungsi dan orang yang mengungsi, semua orang yang beremigrasi, mempertaruhkan hidup mereka sendiri. Pandangan Kristus kemudian tertuju kepada semua orang ini, bahkan kepada masing-masing anak Bapa yang ada di Surga dan mengulangi: “Marilah kepada-Ku, semua...” dari kalian. Yesus berjanji bahwa Ia akan memberikan "istirahat" kepada setiap orang, tetapi dengan satu syarat: "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati." Apakah "kuk" yang meringankan dan bukannya membebani, yang bukannya menindas, malah mengangkat? "Kuk" Kristus adalah hukum kasih, perintah-Nya yang diwariskan-Nya kepada para murid-Nya (lih. Yoh 13:34; 15:12). Obat yang sejati untuk luka-luka manusia, baik yang bersifat material — seperti kelaparan dan ketidakadilan dalam segala bentuknya — maupun psikologis dan moral, yang disebabkan oleh kesejahteraan yang salah, adalah aturan hidup yang didasarkan pada kasih persaudaraan, yang sumbernya adalah kasih Allah. Karena alasan ini, perlu untuk meninggalkan jalan kesombongan, jalan kekerasan yang digunakan untuk memperoleh posisi yang semakin berkuasa, untuk memastikan keberhasilan dengan cara apa pun.