Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja
Di dalam Kristus ada lubuk-lubuk dalam yang masih harus didugai, yang selamanya tidak akan habis-habisnya. (St. Yohanes dari Salib)
Antifon Pembuka (Gal 6:14)
Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 802
Ref. Ya Allah, pulihkanlah kami. Buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
Atau Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
Inilah Injil Suci menurut Matius (17:10-13)
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” Yesus menjawab, “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Renungan
Dalam kisah Transfigurasi Yesus di gunung (Gunung Tabor), ada dua tokoh Perjanjian Lama yang muncul di hadapan Yesus.
Mereka adalah Musa dan Elia, dan mereka masing-masing mewakili Hukum Tuhan dan suara Kenabian Tuhan. Keduanya meninggalkan dunia ini dengan cara yang agak aneh dan misterius.
Kisah Perjanjian Lama mengatakan bahwa Tuhan membawa Musa ke Gunung untuk melihat Tanah Perjanjian, dan di sana Musa meninggal, tetapi tempat pemakamannya tidak diketahui.
Dalam bacaan pertama, dikatakan bahwa nabi Elia diangkat ke surga dalam pusaran api, dalam kereta perang dengan kuda berapi.
Dipercayai bahwa Elia akan kembali lagi untuk membalikkan hati para ayah terhadap anak-anak mereka dan membawa pemulihan bagi Israel.
Dalam Injil, Yesus mengatakan bahwa Elia telah datang, tetapi orang-orang tidak mengenalinya dan memperlakukannya sesuka hati mereka.
Saat kita memasuki akhir Minggu Adven ke-2 dan memasuki Minggu Adven ke-3, cahaya lilin Advent mengingatkan kita akan terang Kristus yang bersinar atas kita.
Semoga terang Kristus menyingkapkan kepada kita apa arti nubuat-nubuat itu, dan semoga kita dapat melihat apa yang Tuhan ingin kita lihat, sehingga kita akan berjalan di jalan-Nya dan mengikuti jalan-Nya.
Antifon Komuni (Bdk. Why 22:12)
Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Behold, I am coming soon and my recompense is with me, says the Lord, to bestow a reward according to the deeds of each.
Sabtu Minggu Kedua Adven
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Homili, Misa Kudus, dan penyampaian Seruan Apostolik Pasca-Sinode untuk Timur Tengah di Beirut City Center Waterfront, 16 September 2012
Dengan memberi tahu para pengikutnya bahwa Ia harus menderita dan dihukum mati, lalu bangkit kembali, Yesus ingin membuat mereka memahami jati dirinya yang sebenarnya. Ia adalah Mesias yang menderita, Mesias yang melayani, dan bukan juru selamat politik yang menang. Ia adalah Hamba yang menaati kehendak Bapa-Nya, bahkan sampai menyerahkan nyawa-Nya.
Mengikuti Yesus berarti memikul salib dan berjalan mengikuti jejak langkah-Nya, di sepanjang jalan yang sulit yang tidak menuntun pada kekuasaan atau kemuliaan duniawi, tetapi, jika perlu, pada pengorbanan diri, hingga mengorbankan nyawa demi Kristus dan Injil demi menyelamatkannya. Kita diyakinkan bahwa inilah jalan menuju kebangkitan, menuju kehidupan yang sejati dan definitif bersama Tuhan. Memilih untuk berjalan mengikuti jejak Yesus Kristus, yang menjadikan diri-Nya sebagai Pelayan semua orang, menuntut kita untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya, mendengarkan sabda-Nya dengan penuh perhatian, dan mengambil ilham dari-Nya untuk semua yang kita lakukan.
Doa Malam
Allah Bapa yang kudus, perbaruilah diri kami untuk belajar mengenal
Putra-Mu yang hadir dalam sesama kami. Semoga kepekaan kami untuk
melihat dan merasakan kehadiran Putra-Mu dalam diri sesama, membuat kami
semakin manusiawi terhadap sesama yang secitra dengan Engkau. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.