Sabtu, 21 Desember 2024 Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Keenam

 
Sabtu, 21 Desember 2024
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Keenam
   
“Hendaklah jiwa Maria hadir pada setiap orang untuk bersukaria dalam Tuhan” (St. Ambrosius)

 
Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian Almasih, Madah, Mazmur dan Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan Kidung Maria. Selain dari itu mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan Mazmur - Kidung. Kalau dengan Misa, (pembuka: Ya Allah, bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon Pembuka.
                                             
Pembuka

* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.

Antifon Pembuka (bdk. Yes 7:14; 8:10)

Tuhan, Raja Agung akan tiba dengan segera. Ia akan dinamai Imanuel: Allah-Beserta-Kita.
     
The Lord and Ruler will be coming soon, and his name will be called Emmanuel, because he will be God-with-us.
  
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa Maha Penyayang, dengarkanlah dengan rela doa umat-Mu. Kami bergembira karena kedatangan Putra-Mu sebagai manusia lemah. Semoga kami umat-Mu kelak memperoleh hidup abadi karena kedatangan-Nya sebagai penguasa mulia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
            

 
  
 
Ajakan Penantian Almasih

Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan

03. Madah (PS No. 439, MB No. 316, Yubilate No. 341)
Pencipta Bintang Semesta

04. Mazmur dan Kidung

Antifon: Dari Sion akan datang raja yang harus memerintah, Tuhan, Immanuel, itulah nama-Nya.

Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi.
Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan.
Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil.
Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu.
Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia.
Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali.
Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat.
Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Dari Sion akan datang raja yang harus memerintah, Tuhan, Immanuel, itulah nama-Nya.

Kidung:

Antifon: Aku memandang ke arah Tuhan, aku mengharapkan Allah, Penyelamatku.

Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.

Antifon: Aku memandang ke arah Tuhan, aku mengharapkan Allah, Penyelamatku.

Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.
   
Bacaan: (dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 48:12-21, 49:9b-13)
      
Bacaan dari Kidung Agung (2:8-14)

Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku itu laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi. Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Atau 
 
Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
   
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
   
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-45)
  
"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
  
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


 

Renungan
   
  Angka kelahiran yang menurun menjadi perhatian bagi suatu bangsa dan negara. Hal ini akan berdampak pada ekonomi, tenaga kerja, populasi yang menua, dan berbagai bidang masyarakat lainnya. Namun, kekhawatiran yang mendasarinya adalah tentang harapan - harapan untuk masa kini, serta harapan untuk masa depan. Itulah sebabnya kehamilan dan kelahiran seorang anak bukan hanya kabar baik dan kesempatan untuk dirayakan, tetapi juga perayaan harapan.

Dalam Injil, kita mendengar tentang dua perempuan hamil dalam pertemuan yang penuh sukacita meskipun dalam keadaan yang sulit. Kehamilan Maria dikonfirmasi oleh Elisabet, dan Elisabet mendapat kehormatan ini karena dikunjungi oleh ibu Tuhannya.

Kedua calon ibu tersebut merayakan anugerah kehidupan serta merayakan harapan mereka kepada Tuhan. Keduanya merayakan harapan penuh sukacita mereka untuk masa kini maupun masa depan.

Semoga harapan penuh sukacita Maria dan Elisabet juga menjadi harapan penuh sukacita kita saat kita bersiap merayakan kelahiran Juruselamat kita.

Karena Yesus datang untuk memberi kita harapan, untuk masa kini maupun masa depan.
(RENUNGAN PAGI)
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
 
Komentar untuk 21 Desember
Paus Benediktus XVI, Homili, Gua Bunda Maria dari Lourdes di Taman Vatikan, 31 Mei 2006

 
Dalam setiap bagian Injil, kita melihat Maria taat pada rencana ilahi dan dengan sikap kasih yang penuh pemeliharaan bagi saudara-saudara seiman. Bahkan, gadis yang rendah hati dari Nazaret, yang masih takjub dengan apa yang telah diumumkan Malaikat Gabriel kepadanya - yaitu, bahwa ia akan menjadi ibu dari Mesias yang dijanjikan -, mengetahui bahwa di usia tuanya, saudara perempuannya yang sudah tua, Elisabet, juga telah mengandung seorang putra.
 
Ia segera berangkat dengan tergesa-gesa ke rumah sepupunya, catat Penginjil (lih. Luk 1:39), untuk menawarkan bantuannya pada saat dibutuhkan.
 
Bagaimana kita bisa gagal melihat bahwa tokoh utama yang tersembunyi dalam pertemuan antara Maria yang masih muda dan Elisabet yang sudah tua itu adalah Yesus? Maria mengandung-Nya dalam rahimnya seperti dalam tabernakel suci dan mempersembahkan-Nya sebagai hadiah terbesar bagi Zakharia, bagi Elisabet, istrinya, dan juga bagi bayi yang sedang tumbuh dalam rahimnya. "Lihatlah," kata Ibu Yohanes Pembaptis, "ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan" (Luk 1:44).

Barangsiapa membuka hatinya kepada Bunda Maria, ia akan bertemu dan menyambut Putra dan dipenuhi oleh sukacita-Nya. Pengabdian Maria yang sejati tidak pernah mengaburkan atau mengurangi iman dan kasih kepada Yesus Kristus Juruselamat kita, satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia.

Sebaliknya, kepercayaan kepada Bunda Maria adalah jalan istimewa, yang telah diuji oleh banyak orang kudus, untuk mengikuti Tuhan dengan lebih setia. Karena itu, marilah kita mempercayakan diri kita kepadanya dengan penyerahan diri sebagai anak!




Kidung Maria

Antifon: O Fajar, Cahaya terang abadi; dan matahari keadilan. Datanglah menerangi yang dalam kegelapan dan bayangan maut.

Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Antifon: O Fajar, Cahaya terang abadi; dan matahari keadilan. Datanglah menerangi yang dalam kegelapan dan bayangan maut.

Doa Permohonan

P. Saudara-saudari, sebagai anak-anak Allah beranilah kita memanjatkan doa-doa permohonan kepada Bapa, supaya umat manusia semakin menyatu dalam nama-Nya.
1. Bagi perdamaian dunia yang merupakan anugerah Allah. Semoga orang Kristiani aktif melibatkan diri demi mewujudkan nilai itu dalam kerja sama dengan semua orang yang berkehendak baik. Marilah kita mohon:
U. Berilah dunia ini damai-Mu, ya Tuhan.
2. Bagi keluarga-keluarga Kristiani, agar tidak kekurangan keberanian dan keteguhan hati untuk menolak segala bentuk kekeraan yang menghancurkan kebahagiaan hidup. Marilah kita mohon:
3. Bagi keluarga kita masing-masing, semoga Tuhan tidak berhenti memberikan kedamaian dan kegembiraan; kekuatan dalam pencobaan serta keterbukaan hati untuk menerima sesama. Marilah kita mohon:
4. Agar warta damai Betlehem didengar dan dicintai semua orang. Marilah kita mohon:
P. Semoga doa-doa permohonan ini berkenan pada-Mu ya Tuhan, sumber kedamaian kami. Dalam Kristus, Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin.

Bapa Kami (kalau tanpa Misa)
  

***
 



Antifon Komuni (Luk 1:45)
 
Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.  
 
Blessed are you who have believed, that what was spoken to you by the Lord would be fulfilled.


Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI 2012, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984. 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy