Selasa, 17 Desember 2024
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kedua
"Maria
dipenuhi dengan sukacita ketika memahami bahwa ia akan menjadi ibu
Yesus, Putra Allah yang menjadi manusia. Sukacita sejati datang dari
persatuan dengan Allah" (Paus Benediktus XVI, twit Des 2012)
Apabila digabungkan ke dalam perayaan Ekaristi maka sesudah Kata Pembuka
oleh Imam, lalu dinyanyikan Ajakan Penantian Almasih, Madah, Mazmur dan
Kidung, lalu Doa Pembuka, dan masuk ke Liturgi Sabda dari buku bacaan
Misa hari yang bersangkutan. Doa Umat memakai Doa Permohonan (tanpa Bapa
Kami). Sesudah Komuni dinyanyikan Kidung Maria. Selain dari itu
mengikuti Buku Misa hari yang bersangkutan. Praktisnya Ritus Tobat
dihilangkan sebab sudah diganti oleh Ajakan Penantian Almasih, Madah dan
Mazmur - Kidung. Kalau dengan Misa, (pembuka: Ya Allah,
bersegeralah...) ditiadakan, diganti Antifon Pembuka.
Pembuka
* Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
* Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin, alleluya.
Antifon Pembuka (bdk. Yes 49:13)
Hendaklah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, karena Tuhan datang mengasihani umat-Nya yang tertindas.
Rejoice, O heavens, and exult, O earth, for our Lord will come to show mercy to his poor.
Doa Pagi
Allah Bapa Pencipta dan Penyelamat kami, Engkau menghendaki sabda-Mu menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Semoga Putra tunggal-Mu, manusia seperti kami, sudi mengikutsertakan kami dalam kehidupan ilahi. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Ajakan Penantian Almasih
Ulangan. Sembah sujudlah Tuhanmu, Raja yang akan datang
1. Bergemarlah hai putri Sion, dan bersorak-sorailah putri Yerusalem. Lihatlah, Tuhan akan datang, dan hari itu akan tampaklah Terang yang agung. Gunung-gunung akan meneteskan serba manisan, dan bukit-bukit akan mengalirkan susu dan air madu, karena akan datanglah Nabi yang agung, Dialah yang membarui Yerusalem. Ulangan
2. Lihatlah, Ia akan datang dari rumah Daud, sebagai Allah dan manusia, dan akan bersemayam di atas singgasana-Nya. Kamulah akan melihat-Nya, maka sukacitalah hatimu. Ulangan
3. Lihatlah, akan tiba Tuhan Pelindung kita. Yang tersuci dari Israel dengan mahkota kerajaan di atas kepala-nya. Dialah yang akan memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari sungai sampai ke ujung bumi. Ulangan
4. Lihatlah, Tuhan akan menampakkan diri dan tidak akan menipu kamu. Bila Ia bertangguh, hendaklah kamu menunggu dengan tabah, karena sesungguhnya Ia akan datang dan tak lama lagi. Ulangan
5. Ia akan turun bagai hujan menetesi bumi. Dan pada masa itu akan terbitlah keadilan dan berlimpah kedamaian. Maka para raja sedunia akan menyembah Dia dan segala bangsa akan mengabdi-Nya. Ulangan
6. Seorang bayi dilahirkan bagi kita, dan digelarkan Allah yang kuat, Ialah yang akan datang bersemayam di atas takhta Daud bapa-Nya, dan memangku tampuk pemerintahan. Ulangan
7. Hai Betlehem, kota Allah Mahatinggi, dari padamu tampillah Pemimpin Israel. Karena kekal asalnya, maka Ia akan dimuliakan di seluruh dunia. Dan bila ia datang, damailah di atas bumi ini. Ulangan
03. Madah (PS No. 439)
Pencipta Bintang Semesta
04. Mazmur dan Kidung
Antifon: Sungguh, Tuhan raja para raja, akan datang. Berbahagialah orang yang siap untuk menyongsong Dia.
Mazmur:
Bersukacitalah surga dan bersoraklah bumi. Gunung-gunung nyanyikanlah madah pujian.
Hendaklah gunung-gunung menyerukan kesukaan. Dan bukit-bukit mewartakan keadilan.
Karena Tuhan kita akan datang dan akan menyayangi fakir miskin-Nya.
Langit embunkanlah dan awan-awan hujankanlah yang adil. Hendaklah bumi terbuka dan melahirkan Penebus.
Ingatkan akan daku ya Tuhan, sekadar kebaikan-Mu terhadap umat-Mu. Kunjungilah aku dengan selamat-Mu.
Perlihatkanlah kebaikan-Mu, ya Tuhan dan berilah kami selamat-Mu.
Utuslah ya Tuhan, utuslah Anak Domba, penguasa dunia. Dari padang gurun ke bukit Sion.
Ya Tuhan mahakuasa, pulihkanlah kami kembali. Perlihatkanlah sinar wajah-Mu, maka selamatkanlah kami.
Datanglah, ya Tuhan, dan kunjungilah kami dalam damai.
Supaya bersukacitalah kami di hadapan-Mu dengan segenap hati.
Semoga jalan-jalan-Mu dikenal di bumi dan selamat-Mu diketahui para bangsa.
Bangkitkanlah kuasa-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
Datanglah ya Tuhan dan janganlah berlambat. Bebaskanlah Umat-Mu dari belenggu dosanya.
Kiranya Engkau ya Tuhan menembusi langit dan turunlah.
Semoga hancur-leburlah gunung-gunung di hadapan-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Sungguh, Tuhan raja para raja, akan datang. Berbahagialah orang yang siap untuk menyongsong Dia.
Kidung:
Antifon: Bila Putra manusia datang, adalah Ia akan menemukan iman di atas bumi?
Meskipun berwujud pada Allah +
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri +
dengan mengambil keadaan hamba *
dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan
merendahkan diri +
karena taat sampai mati *
sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia +
dan menganugerahkan kepada-Nya *
nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus +
bertekuklah setiap lutut *
di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui +
untuk kemuliaan Allah Bapa *
Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad.
Antifon: Bila Putra manusia datang, adalah Ia akan menemukan iman di atas bumi?
Capitulum
P. Sebagai penganjur bagi kita telah masuklah Anak Domba yang tak bernoda, dan telah dinobatkan menjadi Imam Agung, menurut peraturan Melkisedekh sampai selama-lamanya. Dialah Raja yang turunan-Nya tak akan berkesudahan.
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan: (dalam misa, ikuti bacaan di bawah, di luar misa dapat membaca Yes 45:1-13)
"Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda."
Ketika mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
atau
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 72:1-4ab.7-8.17; R:7; 2/4)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.
Bait Pengantar Injil, do = d, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan yang Mahabijaksana, semuanya Kauatur dengan lembut dan perkasa; datanglah dan bimbinglah langkah kami.
Inilah Injil Suci menurut Matius (1:1-17)
"Silsilah Yesus Kristus, anak Daud."
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi, seluruhnya ada empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Saudara-saudari terkasih, hari ini, 17 Desember kita memulai periode khusus masa Adven. Dari hari ini hingga 24 Desember (pada misa pagi hari), bacaan-bacaan yang berbeda digunakan.
Dalam hidup ini kita dapat membagi hidup kita menjadi tiga kategori umum.
Satu kategori bisa disebut momen kebesaran, kategori lainnya bisa disebut momen kelemahan dan yang terakhir bisa disebut momen anugerah.
Saat-saat anugerah adalah saat-saat ketika kita mengalami tangan Tuhan bergerak secara mendalam dalam hidup kita.
Sejarah Israel juga dapat dibagi ke dalam tiga kategori ini dan kita dapat melihatnya dalam silsilah yang disajikan dalam Injil.
Dari Abraham hingga Daud, itu adalah era yang dipenuhi dengan momen-momen kebesaran, dengan Israel menjadi Umat Pilihan Tuhan dan berkembang menjadi bangsa yang besar dan perkasa.
Era kedua, dari Daud hingga pembuangan ke Babel mengingatkan kejatuhan Israel dari kebesaran. Itu juga tentang bagaimana Israel berpaling dari Tuhan dan berbalik kepada dosa.
Era ketiga, dari pembuangan Babilonia hingga Yesus, mengingatkan akan janji-janji Allah kepada Israel dan penggenapannya di dalam Yesus, yang adalah kepenuhan kasih karunia.
Saat inilah kita bersiap untuk merayakannya - waktu anugerah, waktu pemulihan, waktu penciptaan kembali.
Kita memiliki saat-saat kebesaran dan saat-saat kelemahan kita.
Yang kita butuhkan adalah menjalani hari-hari kita dalam kasih karunia Tuhan.
Satu kategori bisa disebut momen kebesaran, kategori lainnya bisa disebut momen kelemahan dan yang terakhir bisa disebut momen anugerah.
Saat-saat anugerah adalah saat-saat ketika kita mengalami tangan Tuhan bergerak secara mendalam dalam hidup kita.
Sejarah Israel juga dapat dibagi ke dalam tiga kategori ini dan kita dapat melihatnya dalam silsilah yang disajikan dalam Injil.
Dari Abraham hingga Daud, itu adalah era yang dipenuhi dengan momen-momen kebesaran, dengan Israel menjadi Umat Pilihan Tuhan dan berkembang menjadi bangsa yang besar dan perkasa.
Era kedua, dari Daud hingga pembuangan ke Babel mengingatkan kejatuhan Israel dari kebesaran. Itu juga tentang bagaimana Israel berpaling dari Tuhan dan berbalik kepada dosa.
Era ketiga, dari pembuangan Babilonia hingga Yesus, mengingatkan akan janji-janji Allah kepada Israel dan penggenapannya di dalam Yesus, yang adalah kepenuhan kasih karunia.
Saat inilah kita bersiap untuk merayakannya - waktu anugerah, waktu pemulihan, waktu penciptaan kembali.
Kita memiliki saat-saat kebesaran dan saat-saat kelemahan kita.
Yang kita butuhkan adalah menjalani hari-hari kita dalam kasih karunia Tuhan.
Ini
adalah waktu untuk bersaksi kepada dunia bahwa karena Yesus, kita dapat
mengangkat kepala dan hati kita dan bangga menjadi umat pilihan Allah. (RENUNGAN PAGI)
PENGUMUMAN: Dibuka kesempatan berkontribusi mengisi renungan untuk "VIGILI NATAL" dengan materi bacaan: Yes. 62:1-5; Mzm. 89:4-5,16-17,27,29; Kis. 13:16-17,22-25; Mat. 1:1-25,
NATAL FAJAR dan SIANG, materi: Fajar: Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12; Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20; Siang: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
silakan kirimkan melalui DM veritatis.splendor.id sebelum tanggal 23 Desember 2024. (kewenangan penuh penerbitan renungan sepenuhnya di renunganpagi.id - tidak dapat diganggu gugat)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Bacaan untuk 17 Desember
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Homili, Perayaan Ekaristi bersama Komunitas "Centro Aletti" Roma, pada kesempatan ulang tahun kesembilan puluh Kardinal Tomáš Špidlík, S.J., 17 Desember 2009
Bacaan untuk 17 Desember
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Homili, Perayaan Ekaristi bersama Komunitas "Centro Aletti" Roma, pada kesempatan ulang tahun kesembilan puluh Kardinal Tomáš Špidlík, S.J., 17 Desember 2009
Injil Matius menyajikan kepada kita "silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham" (Mat 1: 1), menggarisbawahi dan menjelaskan lebih lanjut kesetiaan Allah terhadap janji yang Ia laksanakan tidak hanya melalui manusia tetapi juga dengan mereka, dan, seperti halnya Yakub, terkadang dengan cara yang berliku-liku dan tak terduga. Mesias yang dinantikan, pokok dari janji itu, adalah Allah sejati tetapi juga manusia sejati; Anak Allah, tetapi juga Anak yang lahir dari Perawan Maria dari Nazaret, daging suci Abraham yang melalui keturunannya semua bangsa di bumi akan diberkati (lih. Kej 22: 18). Dalam silsilah ini, selain Maria, disebutkan empat perempuan lain. Mereka bukanlah Sara, Ribka, Lea, atau Rachel, yaitu tokoh-tokoh besar dalam sejarah Israel. Sebaliknya, secara paradoks mereka adalah empat wanita kafir: Rahab, Ruth, Batsyeba, dan Tamar, yang tampaknya "mengaburkan" kemurnian silsilah. Namun, dalam perempuan-perempuan kafir ini yang muncul pada titik-titik krusial dalam sejarah keselamatan, juga muncul misteri gereja orang-orang kafir, universalitas keselamatan. Mereka adalah perempuan-perempuan kafir yang di dalamnya muncul masa depan, universalitas keselamatan. Mereka juga perempuan-perempuan berdosa, dan dengan demikian misteri kasih karunia muncul di dalam diri mereka: bukan perbuatan kita yang menebus dunia, melainkan Tuhan yang memberi kita kehidupan sejati. Mereka adalah perempuan-perempuan berdosa, ya, di dalamnya muncul keagungan kasih karunia yang kita semua butuhkan. Namun, perempuan-perempuan ini mengungkapkan tanggapan yang patut dicontoh terhadap kesetiaan Allah, yang menunjukkan iman mereka kepada Allah Israel. Maka kita melihat melalui Gereja orang-orang kafir, misteri kasih karunia, iman sebagai anugerah dan sebagai jalan menuju persekutuan dengan Allah. Oleh karena itu, silsilah Matius bukan sekadar daftar generasi: silsilah ini adalah sejarah yang pertama-tama dibawa oleh Allah, tetapi dengan tanggapan manusia. Silsilah ini adalah silsilah kasih karunia dan iman: justru pada kesetiaan mutlak Allah dan pada iman yang teguh dari para perempuan inilah pemenuhan janji yang dibuat untuk Israel didasarkan.
Kidung Maria
Antifon: Budi, berasal dari mulut mahatinggi. Melaksanakan segala dengan tegas dan halus; membentang dari ujung ke ujung. Datanglah mengajar kami jalan kebijaksanaan.
Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Budi, berasal dari mulut mahatinggi. Melaksanakan segala dengan tegas dan halus; membentang dari ujung ke ujung. Datanglah mengajar kami jalan kebijaksanaan.
Doa Permohonan
P. Saudara-saudari, dalam misteri Sabda menjadi Daging tersingkaplah pula makna terdalam hidup manusia. Bersatu dengan Putra Allah yang bersaudara dengan makhluk hidup, beranilah kita memohon kepada Bapa:
1. Bagi seluruh umat manusia, agar menemukan Yesus sebagai kunci kehidupan dan jawaban yang memuaskan atas semua persoalan yang dihadapi. Marilah kita mohon:
U. Tuhan Yesus, datanglah menyelamatkan kami.
2. Untuk seluruh umat beriman, agar kerinduan mengenal dan mencintai Yesus semakin meningkat, melalui pendalaman dan permenungan Kitab Suci. Marilah kita mohon:
3. Agar semua orang berusaha hidup rukun sebagai anak-anak Tuhan, selalu berusaha memadamkan perselisihan dan sengketa, rela saling mengampuni, berlomba berbuat baik. Marilah kita mohon:
4. Semoga Hari Raya Natal membawakan sukacita sejati karena arti kedatangan Tuhan dipahami dan dihayati dengan baik tanpa tenggelam dalam pernak-pernik pesta lahiriah. Marilah kita mohon:
P. Demikianlah ya Bapa segala ungkapan permohonan kami. Semoga Engkau mendengarkan kami dan memberkati hidup kami. Dalam Kristus, Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin.
Bapa Kami (kalau tanpa Misa)
Antifon Komuni (Bdk. Hag 2:7)
Sesungguhnya, yang diinginkan semua bangsa akan datang, dan rumah Tuhan akan penuh dengan kemuliaan.
Behold, the Desired of all the nations will come, and the house of the Lord will be filled with glory.
Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984. Antifon Komuni: Roman Missal 2010
Antifon: Budi, berasal dari mulut mahatinggi. Melaksanakan segala dengan tegas dan halus; membentang dari ujung ke ujung. Datanglah mengajar kami jalan kebijaksanaan.
Aku mengagungkan Tuhan
Hatiku bersukaria karena Allah, Penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut bahagia oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa. Kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-menurun kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya.
Dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan-Nya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
Antifon: Budi, berasal dari mulut mahatinggi. Melaksanakan segala dengan tegas dan halus; membentang dari ujung ke ujung. Datanglah mengajar kami jalan kebijaksanaan.
Doa Permohonan
P. Saudara-saudari, dalam misteri Sabda menjadi Daging tersingkaplah pula makna terdalam hidup manusia. Bersatu dengan Putra Allah yang bersaudara dengan makhluk hidup, beranilah kita memohon kepada Bapa:
1. Bagi seluruh umat manusia, agar menemukan Yesus sebagai kunci kehidupan dan jawaban yang memuaskan atas semua persoalan yang dihadapi. Marilah kita mohon:
U. Tuhan Yesus, datanglah menyelamatkan kami.
2. Untuk seluruh umat beriman, agar kerinduan mengenal dan mencintai Yesus semakin meningkat, melalui pendalaman dan permenungan Kitab Suci. Marilah kita mohon:
3. Agar semua orang berusaha hidup rukun sebagai anak-anak Tuhan, selalu berusaha memadamkan perselisihan dan sengketa, rela saling mengampuni, berlomba berbuat baik. Marilah kita mohon:
4. Semoga Hari Raya Natal membawakan sukacita sejati karena arti kedatangan Tuhan dipahami dan dihayati dengan baik tanpa tenggelam dalam pernak-pernik pesta lahiriah. Marilah kita mohon:
P. Demikianlah ya Bapa segala ungkapan permohonan kami. Semoga Engkau mendengarkan kami dan memberkati hidup kami. Dalam Kristus, Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin.
Bapa Kami (kalau tanpa Misa)
Antifon Komuni (Bdk. Hag 2:7)
Sesungguhnya, yang diinginkan semua bangsa akan datang, dan rumah Tuhan akan penuh dengan kemuliaan.
Behold, the Desired of all the nations will come, and the house of the Lord will be filled with glory.
Sumber: Buku Novena Natal, Komisi Liturgi KWI, disusun oleh Rm. Bosco da Cunha O.Carm, dengan berpedoman pada buku Novena del Natale, Badia di Cava, Italia, 1984. Antifon Komuni: Roman Missal 2010