Rabu, 29 Januari 2025
Hari Biasa Pekan III
Jika kamu mencari contoh kerendahan hati, lihatlah pada salib! (St. Thomas Aquino)
Antifon Pembuka (Mzm 110:1)
Tuhan bersabda, "Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kujadikan tumpuan kakimu."
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Maharahim, Engkau telah memperbarui perjanjian-Mu dengan kami, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu. Mampukanlah kami agar taat dan setia pada sabda-Nya yang telah Kaumeteraikan dalam hati dan budi kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Hari Biasa Pekan III
Jika kamu mencari contoh kerendahan hati, lihatlah pada salib! (St. Thomas Aquino)
Antifon Pembuka (Mzm 110:1)
Tuhan bersabda, "Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kujadikan tumpuan kakimu."
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Maharahim, Engkau telah memperbarui perjanjian-Mu dengan kami, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu. Mampukanlah kami agar taat dan setia pada sabda-Nya yang telah Kaumeteraikan dalam hati dan budi kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Credit: PaoloGaetano/istock.com |
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:11-18)
"Kristus menyempurnakan untuk selama-lamanya orang-orang yang dikuduskan-Nya."
Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah. Sekarang Ia hanya menantikan saat, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Tentang hal itu Roh Kudus pun memberi kesaksian kepada kita, sebab Ia sendiri bersabda, "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka, pada hari-hari yang akan datang: Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka". Jadi apabila untuk semuanya itu sudah ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.
Ayat. (Mzm 110:1-4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah, dan tidak akan menyesal; "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan Sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya. Alleluya.
Inilah Injil Suci menurut Markus (4:1-20)
"Seorang penabur keluar untuk menabur."
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat".
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Sudah menjadi fakta umum bahwa di beberapa negara yang disebut "Katolik tradisional", kehadiran di gereja telah menurun dan dalam beberapa kasus menurun drastis.
Jika kita berpikir bahwa survei tersebut agak berat sebelah karena tidak akurat dan menyesatkan, maka kita mungkin harus melihat sekeliling kita dan bersikap jujur tentang kenyataan yang ada.
Kita tahu setidaknya beberapa anggota keluarga kita sendiri, juga kerabat dan teman kita, yang telah "keluar" dari gereja.
Secara kolektif, jumlahnya bisa mencapai cukup banyak. Jadi apa yang terjadi? Mengapa mereka tidak lagi datang ke gereja? Atau mereka telah pergi ke gereja lain atau apa?
Yah, alasannya sama banyaknya dengan benih dalam perumpamaan Injil yang tidak menghasilkan panen.
Namun, sebagaimana penabur akan terus menabur, demikian pula kita harus terus berdoa bagi mereka yang telah meninggalkan gereja.
Lebih dari itu, kita juga perlu memeriksa iman kita dan bertanya kepada diri sendiri apakah kita menghasilkan buah kasih dan menjadi saksi sukacita hidup kita di dalam Kristus.
Ketika orang lain melihat bagaimana kita menjalankan iman kita, maka mereka akan tahu apakah mereka kehilangan sesuatu atau tidak.
Tanah yang baik ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu, lalu berbuah.
RENUNGAN PAGI