Minggu, 16 Februari 2025
Hari Minggu Biasa VI
Sabda Tuhan itu bagaikan pohon hidup; semua cabangnya memberikan buah yang terberkati (St. Efrem dari Diatesaron)
Antifon Pembuka (Mzm 31:3-4-PS 658)
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Oleh karena nama-Mu, Engkau akan menunutun dan membimbing aku.
Be my protector, O God, a mighty stronghold to save me. For you are my rock, my stronghold! Lead me, guide me, for the sake of your name.
Esto mihi in Deum protectorem, et in locum refugii, ut salvum me facias: quoniam firmamentum meum, et refugium meum es tu: et propter nomen tuum dux mihi eris, et enutries me.
Sabda Tuhan itu bagaikan pohon hidup; semua cabangnya memberikan buah yang terberkati (St. Efrem dari Diatesaron)
Antifon Pembuka (Mzm 31:3-4-PS 658)
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Oleh karena nama-Mu, Engkau akan menunutun dan membimbing aku.
Be my protector, O God, a mighty stronghold to save me. For you are my rock, my stronghold! Lead me, guide me, for the sake of your name.
Esto mihi in Deum protectorem, et in locum refugii, ut salvum me facias: quoniam firmamentum meum, et refugium meum es tu: et propter nomen tuum dux mihi eris, et enutries me.
Pengantar
Sering orang membangun hidup di atas uang, pangkat dan kemewahan. Tetapi Kitab Suci mengajar kita, bahwa hal itu bukanlah yang baku di dalam hidup kita. Dan Yesus mengajak kita untuk melihat kenyataan dengan pandangan yang lain sekali. Di dalam kerajaan-Nya yang bahagia adalah kaum miskin dan mereka yang menderita demi Tuhan. Sebab Tuhanlah yang membuat kita bahagia. Semoga pertemuan bersama Tuhan dalam Perayaan Ekaristi Hari Minggu Biasa VI ini semakin memperdalam iman kita.
Sering orang membangun hidup di atas uang, pangkat dan kemewahan. Tetapi Kitab Suci mengajar kita, bahwa hal itu bukanlah yang baku di dalam hidup kita. Dan Yesus mengajak kita untuk melihat kenyataan dengan pandangan yang lain sekali. Di dalam kerajaan-Nya yang bahagia adalah kaum miskin dan mereka yang menderita demi Tuhan. Sebab Tuhanlah yang membuat kita bahagia. Semoga pertemuan bersama Tuhan dalam Perayaan Ekaristi Hari Minggu Biasa VI ini semakin memperdalam iman kita.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, kami bersyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Semoga teladan hidup-Nya menggerakkan kami untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh menjadi nyata dalam diri kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Yeremia (17:5-8)
"Terkutuklah yang mengandalkan manusia, Terpujilah yang mengandalkan Tuhan."
Inilah sabda Tuhan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang
mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh daripada
Tuhan! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan
mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di
padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah
orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia
akan seperti pohon yang ditanam di tepi batang air, dan yang tidak
mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak
kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:12.16-20)
"Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu."
Saudara-saudara, jika kami wartakan bahwa Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan
bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Sebab andaikata benar bahwa
orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan
andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu dan
kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah
orang-prang yang meninggal dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada
Kristus hanya dalam hidup ini, maka kita ini orang-orang yang paling
malang dari semua manusia. Namun, ternyata Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati sebagai yang sulung dari antara orang-orang yang
telah meninggal dunia.
Demikianlah sabda TuhanSyukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Bersukacita dan bergembiralah, sabda Tuhan, sebab besarlah ganjaranmu di surga. (Luk 6:23ab)
Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:17.20-26)
Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:17.20-26)
"Berbahagialah orang miskin, celakalah orang kaya."
Pada
waktu itu Yesus bersama kedua belas rasul-Nya turun dari gunung dan
berdiri di suatu tempat yang datar. Di situ telah berkumpul banyak murid
dan sejumlah besar orang yang datang dari seluruh Yudea, dari
Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Yesus menengadah,
memandang murid-murid-Nya lalu berkata, "Berbahagialah, hai kamu yang
miskin, karena kamulah yang empunya kerajaan Allah. Berbahagialah hai
kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah,
hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu dan
jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu
sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan
bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga karena secara
demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi
celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah
memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang,
karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa,
karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua
orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah
memperlakukan nabi-nabi palsu."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita semua merenungkan dari Kitab Suci salah satu prinsip utama dan kepercayaan mendasar dari iman kita, seperti yang kita dengar terutama dari Rasul Paulus dalam Suratnya kepada Jemaat di Korintus dalam bacaan pertama kita hari ini, tentang iman akan kebangkitan. Saat itu, Rasul Paulus berbicara kepada komunitas umat beriman di Korintus yang saat itu terbagi dalam banyak isu, baik komunal maupun sekuler, serta hal-hal yang berkaitan dengan iman mereka.
Karena pada saat itu, ada orang Yahudi dan non-Yahudi di antara orang-orang Kristen perdana di seluruh Mediterania dan sekitarnya, dan Korintus tidak terkecuali dalam kasus tersebut. Ada orang-orang yang masih merasa sulit untuk menerima bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dari antara orang mati, atau bahwa ada kehidupan setelah kematian. Ini mungkin juga muncul dari para anggota Saduki, beberapa di antaranya mungkin telah bertobat kepada iman, yang kepercayaannya mengesampingkan gagasan tentang spiritualitas dan kebangkitan.
Sekarang, saudara-saudari dalam Kristus, kita semua telah menerima kebenaran ini, dan karenanya telah menjadi saksi-saksi Kebangkitan dan kasih Tuhan kita. Itulah sebabnya masing-masing dari kita sekarang harus menjadi saksi-saksi yang setia dan berdedikasi dari iman kita yang sejati, dalam semua tindakan dan perbuatan kita, dalam setiap perkataan kita dan dalam setiap momen dalam hidup. Kita semua dipanggil untuk memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita sehari-hari untuk mengasihi Tuhan, untuk mengasihi sesama saudara dan saudari kita, untuk menyebarkan Injil-Nya kepada semua orang.
Marilah kita semua meluangkan waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan semua ini dengan saksama. Marilah kita semua memahami bagaimana kita akan menjalani hidup mulai sekarang, berjalan dengan setia dan dengan pengabdian yang semakin besar kepada Tuhan. Marilah kita semua menjadi mercusuar terang dan harapan-Nya, saksi kebenaran-Nya dan Kebangkitan-Nya, berbagi kasih Tuhan kepada semua saudara seiman kita, menunjukkan kasih, perhatian, dan kepedulian yang tulus bagi mereka yang menderita, sebagaimana Tuhan sendiri telah mengasihi kita semua, memelihara kita, selama ini.
Pada bacaan pertama hari ini yang diambil dari kitab nabi Yeremia, kita mendapatkan gambaran tentang bagaimana dan pada apa kita menaruh kepercayaan kita, apakah itu kepada Tuhan atau pada manusia dan hal-hal duniawi. Nabi Yeremia menjelaskan dengan sangat jelas bahwa jika kita percaya pada hal-hal duniawi dan pada kekuatan kita sendiri, kemungkinan besar kita akan menjauh dari Tuhan, dan jatuh ke dalam godaan untuk berbuat dosa.
Namun jika kita menaruh kepercayaan kita kepada Tuhan, iman kita akan semakin bertumbuh, dan kita akan semakin dekat kepada-Nya. Hidup mungkin penuh dengan tantangan dan kesulitan, namun yakinlah bahwa Tuhan selalu ada di pihak kita. Meskipun kekayaan dan segala harta benda yang kita miliki di dunia ini mungkin memberi kita kebahagiaan sampai batas tertentu, namun hal itu tidak akan bertahan selamanya, dan pada akhirnya bisa saja musnah dan binasa.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita merenungkan Yesus yang khotbah di bukit, yang juga dikenal sebagai delapan sabda bahagia, di mana Tuhan Yesus menyampaikan kepada semua murid dan pengikut-Nya tentang apa arti sebenarnya bagi masing-masing dari mereka untuk menjadi murid-Nya. Mereka harus memperhatikan apa pun yang telah Ia katakan kepada mereka dan kepada semua orang, dalam rangkaian berkat dan kasih karunia yang telah Ia nyatakan dan sampaikan kepada semua orang yang benar-benar menaati Tuhan dan menjalani hidup mereka dengan layak bagi Tuhan setiap saat. Tuhan memuji dan memberkati semua orang yang miskin dalam roh, mereka yang lapar dan membutuhkan, mereka yang berduka, mereka yang telah dibenci dan dianiaya, mereka yang bertindak benar dan berusaha untuk menciptakan perdamaian, di antara hal-hal lainnya.
Tuhan
mengungkapkan kepada orang yang rendah hati sumber sejati dari
kehidupan dan kebahagiaan yang berkelimpahan. Yesus berjanji kepada
murid-murid-Nya bahwa sukacita surga akan lebih dari sekadar mengimbangi
kesulitan dan kesulitan yang dapat mereka harapkan di dunia ini. St.
Thomas Aquinas berkata: "Tidak ada orang yang bisa hidup tanpa
kegembiraan. Itulah sebabnya seseorang yang kehilangan kebahagiaan
spiritual mengejar kesenangan duniawi."
Marilah
kita semua mengindahkan pesan dari Kitab Suci hari ini, agar kita semua
selalu ingat untuk menjalani hidup kita dengan setia, mendedikasikan
setiap saat dalam hidup kita untuk memuliakan Tuhan. Marilah kita semua
melakukan yang terbaik untuk melayani Tuhan dan memuliakan Dia dengan
setiap tindakan, perkataan dan perbuatan kita, dengan seluruh hidup
kita. Semoga Tuhan selalu memberkati kita dan menyertai kita dalam setiap niat dan usaha kita. Amin.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Mzm 78:29-30)
Mereka makan dan menjadi sangat kenyang. Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan, tetapi mereka belum merasa puas.
They ate and had their fill, and what they craved the Lord gave them; they were not disappointed in what they craved.
Manducaverunt, et saturati sunt nimis, et desiderium eorum attulit eis Dominus: non sunt fraudati a desiderio sio.
RENUNGAN PAGI