Jumat, 21 Maret 2025 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Jumat, 21 Maret 2025
Hari Biasa Pekan II Prapaskah (Hari Pantang)

“Saudara-saudara, pandanglah Allah yang merendahkan diri-Nya, dan pasrahkan hatimu di hadapan-Nya! Rendahkanlah dirimu agar engkau diangkat-Nya! Jangan menyembunyikan apa pun dari dirimu demi dirimu sendiri supaya Dia yang memberikan diri-Nya secara total kepadamu boleh menerima engkau secara total.” — St. Fransiskus Assisi
  
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):2.5)

Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap dan aku takkan dikecewakan. Luputkanlah aku dari jerat musuhku karena Engkaulah pelindungku.

In you, O Lord, I put my trust, let me never be put to shame; release me from the snare they have hidden for me, for you indeed are my refuge.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, semoga tapa suci ini membersihkan kami, agar dengan hati murni kami mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
     
Bacaan dari Kitab Kejadian (37:3-4.12.13a.17b-28)
 
"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."
     
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:16-17.18-19.20-21; Ul: 5a)
1. Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuatnya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Suci menurut Matius (21:33-43.45-46)
  
"Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia."
   
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi, “Dengarkanlah perumpamaan ini, seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hamba itu: yang seorang mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.” Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 

 Perseteruan keluarga bukan hanya sesuatu yang kita lihat di film dan sinetron.

Perselisihan ini terjadi di kehidupan nyata. Kita membacanya di koran, kita mendengarnya dari teman, bahkan mungkin pernah terjadi pada kita.

Salah satu penyebab utama perseteruan keluarga ini adalah masalah uang dan harta benda.

Perselisihan uang dan harta benda menyebabkan anak-anak membawa orang tua mereka ke pengadilan dan sebaliknya. Perselisihan saudara kandung dapat menjadi sangat buruk karena uang dan harta benda, sehingga hubungan darah dapat menjadi seperti air yang kotor. Perselisihan ini telah terjadi sejak awal dalam kisah Kain dan Habel.

Perselisihan ini terjadi antara Yusuf dan saudara-saudaranya seperti yang kita dengar dalam bacaan pertama. Mantel berlengan panjang itu merupakan simbol kebaikan dan berkat.

Perselisihan ini menyebabkan saudara-saudara Yusuf memiliki pikiran-pikiran jahat seperti pembunuhan, kemudian penjambretan, dan perbudakan.

Perselisihan uang dan harta benda juga menyebabkan para penyewa dalam perumpamaan Injil hari ini melakukan kekerasan dan pembunuhan.

Sungguh menakutkan untuk mengetahui, dan bahkan menyadari, bahwa uang dan harta benda dapat memiliki cengkeraman yang merusak atas kita sampai-sampai kita dapat kehilangan rasa integritas dan moralitas kita.

Oleh karena itu, praktik memberi sedekah pada masa Prapaskah memiliki tujuan untuk membantu kita terbebas dari cengkeraman pikiran tentang uang dan kerasukan materialisme.

Kotak Aksi Puasa Pembangunan merupakan sarana untuk membantu kita dalam latihan rohani Prapaskah ini.

Mari kita lihat apakah kita dapat memberi dengan sukacita. Bagaimanapun juga, apa pun yang kita miliki diberikan kepada kita dari atas, dan kita hanyalah pengurus, bukan pemilik..  (RENUNGAN PAGI) 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

 Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kerasulan Doa

 



Antifon Komuni (1Yoh 4:10)

Allah mengasihi kita, dan mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

God loved us, and sent his Son as expiation for our sins.

Jumat Pekan Kedua Prapaskah
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Cappella Papale untuk Pembukaan Sidang Umum Biasa ke-12 Sinode Para Uskup, 5 Oktober 2008

 
Jika kita menilik sejarah, kita sering kali harus mencatat sikap dingin dan pemberontakan orang-orang Kristen yang tidak konsisten. [...] Bangsa-bangsa yang dulunya kaya akan iman dan panggilan kini kehilangan identitas mereka di bawah pengaruh budaya modern tertentu yang berbahaya dan merusak. Ada sebagian orang yang, setelah memutuskan bahwa "Tuhan sudah mati", menyatakan diri mereka sebagai "tuhan", menganggap diri mereka sebagai satu-satunya arsitek takdir mereka sendiri, pemilik mutlak dunia. Dengan menyingkirkan Tuhan dan tidak mengharapkan keselamatan dari-Nya, manusia percaya bahwa ia dapat melakukan apa pun yang ia inginkan dan bahwa ia dapat menjadikan dirinya satu-satunya hakim atas dirinya sendiri dan tindakannya. Akan tetapi, ketika manusia menyingkirkan Tuhan dari cakrawalanya, menyatakan Tuhan "mati", apakah ia benar-benar bahagia? Apakah ia benar-benar menjadi lebih bebas? Ketika manusia menyatakan diri mereka sebagai pemilik mutlak atas diri mereka sendiri dan satu-satunya penguasa ciptaan, dapatkah mereka benar-benar membangun masyarakat di mana kebebasan, keadilan, dan kedamaian berlaku? Bukankah yang terjadi sebaliknya - seperti yang digambarkan dengan jelas oleh berita harian - adalah kekuasaan yang sewenang-wenang, kepentingan pribadi, ketidakadilan, eksploitasi, dan kekerasan dalam segala bentuknya diperluas? Pada akhirnya, manusia mencapai titik di mana dirinya merasa lebih kesepian dan masyarakat menjadi lebih terpecah dan bingung.
 
Namun ada janji dalam perkataan Yesus: kebun anggur tidak akan dihancurkan. Sementara para pekerja yang tidak setia meninggalkan takdir mereka, pemilik kebun anggur tidak kehilangan minat pada kebun anggurnya dan mempercayakannya kepada hamba-hamba setia lainnya. Ini berarti bahwa, meskipun di daerah-daerah tertentu iman sedang merosot hingga pada titik mati, akan selalu ada orang lain yang siap menerimanya. Karena alasan ini, ketika Yesus mengutip Mazmur 118[117], "Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru" (ayat 22), Ia memberikan jaminan bahwa kematian-Nya tidak akan berarti kekalahan Allah. Setelah dibunuh, Ia tidak akan tetap berada di dalam makam, sebaliknya, justru apa yang tampak sebagai kekalahan total akan menandai dimulainya kemenangan yang definitif. Sengsara-Nya yang menyakitkan dan kematian-Nya di kayu Salib akan diikuti oleh kemuliaan Kebangkitan-Nya. Oleh karena itu, kebun anggur akan terus menghasilkan buah anggur dan akan disewakan oleh pemilik kebun anggur: "kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada musimnya" (Mat 21:41).
 
Doa Malam

Allah Bapa Maha Penyayang, jaminan keselamatan abadi telah kami terima. Semoga keselamatan itu kami kejar dengan segala upaya hingga akhirnya kami rebut berkat bantuan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy