![]() |
Public Domain |
St.
Sirilus dari Yerusalem dalam tiga kesempatan, diusir dari kursi
uskupnya oleh kaum Arian yang memperdebatkan keilahian penuh Kristus.
Dia hidup selama tujuh belas tahun di pengasingan. Pada tahun 378, dia
akhirnya kembali secara definitif ke Yerusalem yang tercabik-cabik oleh
perpecahan. Dia tanpa lelah akan berkhotbah. St Sirilus harus
menghadapi banyak pergumulan dan bahkan pengasingan dari tahtanya, namun
ia tetap teguh dalam dedikasi dan keyakinannya, melakukan yang terbaik
untuk terus memimpin umat Tuhan ke jalan yang benar, terutama melalui
banyak karya teologisnya. menyangkal kepalsuan Arianisme dan ajaran
sesat lainnya. Selama tahun-tahun penuh gejolak ketika dia diasingkan dari Tahta Suci Yerusalem, dan setelah itu, ketika dia kembali dengan dukungan dan kekuasaan, beliau banyak menulis tentang iman, yang menjadi dasar bagi pengangkatannya di kemudian hari sebagai salah satu Pujangga Gereja, sebuah hak istimewa yang langka di antara orang-orang kudus. Rangkaian katekismusnya yang hebat tentang berbagai hal dan aspek iman Katolik masih mengilhami banyak orang lama setelah beliau meninggal, sebagaimana iman dan kesalehannya yang agung benar-benar menjadi contoh bagi kita semua untuk diikuti dalam kehidupan kita sendiri. St. Sirilus menanggung semua tantangan dan kesulitan ini dengan sabar, memberikan segalanya dalam perjuangan bagi jiwa-jiwa umat Allah yang setia.
Saudara
dan saudari dalam Kristus, setelah kita telah membaca kehidupan dan pelayanan St. Sirilus dari Yerusalem, hamba Allah yang setia yang hidupnya hendaknya menjadi inspirasi yang baik bagi kita semua agar kita dapat mengetahui bagaimana melangkah maju dalam hidup, berusaha menjauhkan diri dari kerusakan dan godaan dosa. Karena itu marilah kita semua menjadi teladan dan contoh yang baik bagi satu sama lain, dan melakukan bagian kita sebagai orang Kristen yang baik, kudus dan berbakti, sebagai umat Allah yang kudus, untuk menjadi orang-orang yang memuliakan Tuhan melalui kehidupan dan teladan kita. Semoga perjalanan Prapaskah kita terus menghasilkan buah-buah iman yang kaya, dan membantu kita untuk semakin dekat dengan Tuhan, Allah kita dan keselamatan-Nya. Amin.