Rabu, 12 Maret 2025
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
“Iman yang sejati digerakkan oleh kasih kepada Allah, yang tidak dapat dipisahkan dari kasih kepada saudara-saudari kita.”— Paus St. Yohanes Paulus II, 18 Maret 1998
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25 (26):6.3.22)
Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan
Remember your compassion, O Lord, and your merciful love, for they are from of old. Let not our enemies exult over us. Redeem us, O God of Israel, from all our distress.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, perhatikanlah umat yang menyerahkan diri kepada-Mu. Semoga kami mampu menguasai raga kami dengan berpantang dan meningkatkan semangat kami dengan karya amal. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Atau: Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12-13)
Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:29-32)
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Ada banyak pertanyaan tentang bagaimana Tuhan berbicara kepada kita.
Namun, tidak ada jawaban sederhana untuk pertanyaan itu.
Karena Tuhan dapat berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, melalui Sakramen, melalui doa kita, melalui pengalaman kita, dan melalui orang lain.
Namun, kita dapat yakin bahwa ketika Tuhan berbicara kepada kita, kita akan tahu bahwa itu adalah suara-Nya.
Karena suara itu akan memiliki pesan khusus bagi kita dan kita juga akan tahu bahwa pesan itu ditujukan kepada kita.
Seperti dalam bacaan pertama, ketika Yunus mengumumkan kehancuran Niniwe, orang-orang tahu bahwa pesan itu ditujukan kepada mereka dan hanya untuk mereka.
Bahkan tanpa diberi tahu, mereka bertobat atas kejahatan mereka, dari raja hingga hewan-hewan.
Yesus bahkan menyebutkan tentang pertobatan mereka ketika Yunus berkhotbah kepada mereka.
Ya, Tuhan berbicara kepada kita dan kita akan tahu bahwa itu adalah suara-Nya karena itu akan menjadi pesan pribadi bagi kita.
Marilah kita mendengarkan, marilah kita melakukan apa yang Tuhan inginkan dari kita, marilah kita bertobat dan kita akan tahu betapa Tuhan mengasihi kita.(RENUNGAN PAGI)
Namun, tidak ada jawaban sederhana untuk pertanyaan itu.
Karena Tuhan dapat berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, melalui Sakramen, melalui doa kita, melalui pengalaman kita, dan melalui orang lain.
Namun, kita dapat yakin bahwa ketika Tuhan berbicara kepada kita, kita akan tahu bahwa itu adalah suara-Nya.
Karena suara itu akan memiliki pesan khusus bagi kita dan kita juga akan tahu bahwa pesan itu ditujukan kepada kita.
Seperti dalam bacaan pertama, ketika Yunus mengumumkan kehancuran Niniwe, orang-orang tahu bahwa pesan itu ditujukan kepada mereka dan hanya untuk mereka.
Bahkan tanpa diberi tahu, mereka bertobat atas kejahatan mereka, dari raja hingga hewan-hewan.
Yesus bahkan menyebutkan tentang pertobatan mereka ketika Yunus berkhotbah kepada mereka.
Ya, Tuhan berbicara kepada kita dan kita akan tahu bahwa itu adalah suara-Nya karena itu akan menjadi pesan pribadi bagi kita.
Marilah kita mendengarkan, marilah kita melakukan apa yang Tuhan inginkan dari kita, marilah kita bertobat dan kita akan tahu betapa Tuhan mengasihi kita.(RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Mzm 5:12)
Bergembiralah semua orang, yang
berlindung kepada-Mu, ya Tuhan. Mereka akan bersorak-sorai selamanya,
dan Engkau akan berdiam di tengah-tengah mereka.
Doa Malam
Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan penuh kasih Kauampuni orang-orang Niniwe yang bertobat. Kami mohon, perhatikanlah kami, umat-Mu, yang menyerahkan diri untuk bertobat, agar kelak kami beroleh pengampunan dan kebahagiaan kekal bersama Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan penuh kasih Kauampuni orang-orang Niniwe yang bertobat. Kami mohon, perhatikanlah kami, umat-Mu, yang menyerahkan diri untuk bertobat, agar kelak kami beroleh pengampunan dan kebahagiaan kekal bersama Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Rabu Pekan Pertama Prapaskah
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI
Khotbah, Islinger Feld, Regensburg
12 September 2006
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI
Khotbah, Islinger Feld, Regensburg
12 September 2006
Penghakiman - bukankah kata ini juga membuat kita takut? Di sisi lain, bukankah setiap orang ingin melihat keadilan akhirnya diberikan kepada semua orang yang dihukum secara tidak adil, kepada semua orang yang menderita dalam hidup, yang meninggal setelah menjalani hidup yang penuh dengan penderitaan? Bukankah kita, kita semua, ingin ketidakadilan dan penderitaan yang keterlaluan yang kita lihat dalam sejarah manusia akhirnya dihapuskan, sehingga pada akhirnya setiap orang akan menemukan kebahagiaan, dan segala sesuatu akan terbukti memiliki makna? Kemenangan keadilan ini, penyatuan banyak fragmen sejarah yang tampaknya tidak berarti dan memberi mereka tempat dalam gambaran yang lebih besar di mana kebenaran dan kasih menang: inilah yang dimaksud dengan konsep penghakiman universal. Iman tidak dimaksudkan untuk menanamkan rasa takut; melainkan dimaksudkan untuk memanggil kita untuk bertanggung jawab. Kita tidak dimaksudkan untuk menyia-nyiakan hidup kita, menyalahgunakannya, atau menghabiskannya hanya untuk diri kita sendiri. Dalam menghadapi ketidakadilan, kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh dan akhirnya hanya menjadi kaki tangan yang diam atau kaki tangan langsung. Kita perlu menyadari misi kita dalam sejarah dan berusaha untuk melaksanakannya. Yang dibutuhkan bukanlah rasa takut, tetapi tanggung jawab - tanggung jawab dan perhatian untuk keselamatan kita sendiri, dan untuk keselamatan seluruh dunia. Setiap orang perlu memberikan kontribusinya sendiri untuk tujuan ini. Namun, ketika tanggung jawab dan perhatian cenderung menimbulkan rasa takut, maka kita harus mengingat kata-kata Santo Yohanes: "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil." (1 Yoh 2:1). "Apa pun yang dituduhkan hati kita kepada kita, Allah lebih besar dari hati kita dan segala sesuatu diketahui-Nya" (ibid., 3:20).