Jumat, 11 April 2025 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

 
Jumat, 11 April 2025
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (Hari Pantang)
 
Tubuh Kristus yang tanpa dosa harus Ia korbankan untuk dosa kita. (St. Fulgensius dari Ruspe)
 

Antifon Pembuka (Mzm 31 (30):10.16.18)

Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita. Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu
  
Have mercy on me, O Lord, for I am in distress. Deliver me from the hands of my enemies and those who pursue me. O Lord, let me never be put to shame, for I call on you.

 
Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengampun, kami ini orang lemah yang sering jatuh. Ampunilah kejahatan kami dan bebaskanlah kami dari belenggu dosa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                      
                  
Gambar oleh kalhh dari Pixabay
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)    
 
"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."
    
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 6:64b,69b) 
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
 
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (10:31-42)
  
"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."
   
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)
  
  Renungan

Seorang pahlawan sering dikaitkan dengan keberanian dan kepahlawanan, prestasi luar biasa serta sifat-sifat yang mulia.

Kesan umum adalah bahwa seorang pahlawan memiliki kekuatan, seperti pahlawan super yang digambarkan dalam film-film, dan bahwa pada akhirnya, sang pahlawan adalah pemenangnya.

Dan tentu saja ada pahlawan-pahlawan biasa yang tidak dikenal yang bertahan meskipun menghadapi kesulitan dan rintangan yang luar biasa.

Nabi Yeremia, dalam bacaan pertama, tidak memberikan kesan sebagai pahlawan atau diasosiasikan sebagai pahlawan.

Namun, ia tentu harus menanggung banyak penganiayaan dan bahaya karena menjadi seorang nabi.

Dan dalam peran kenabiannya, ia menunjukkan kepada kita siapa pahlawannya yang sebenarnya ketika ia berkata, "Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."

Ya, Tuhan Allah adalah pahlawannya, yang menyelamatkan jiwa orang-orang yang membutuhkan dari tangan orang-orang jahat.

Jadi, bahkan jika kita memiliki sifat-sifat luar biasa seperti keberanian atau kepahlawanan, kekuatan fisik atau mental, ketekunan atau dedikasi, ada satu hal yang harus kita ketahui.

Sekalipun orang lain menyebut kita pahlawan, kita tahu bahwa kita tidak dapat melakukan satu hal, yaitu kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri, tidak peduli apa pun tindakan heroik kita.

Sesungguhnya Tuhan Allah kita adalah pahlawan kita, benteng pertahanan kita yang perkasa, Juruselamat kita, yang dapat melakukan lebih banyak hal bagi kita daripada yang dapat kita pikirkan.

Jadi janganlah kita takut terhadap kesulitan atau rintangan, atau bahkan penganiayaan atau bahaya.

Melalui semua itu, semoga kita menyadari bahwa kita membutuhkan Tuhan, yang akan datang untuk berada di sisi kita, seorang pahlawan yang perkasa.

Hanya ketika kita membutuhkan dan kita bukan pahlawan, Tuhan Allah kita akan menunjukkan kepada kita bahwa Dia akan membebaskan kita dari kesulitan dan rintangan apa pun, penganiayaan dan bahaya apa pun.. (RENUNGAN PAGI)  

 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
 

Antifon Komuni (1Ptr 2:24)

Yesus sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Dengan luka-luka-Nya kita telah disembuhkan.

Jesus bore our sins in his own body on the cross, so that dead to sin, we might live for righteousness. By his wounds we have been healed.
    
 Jumat, Pekan Kelima Masa Prapaskah
Komentar hari ini
Paus Benediktus XVI, Audiensi Umum, Aku percaya kepada Allah: Bapa yang mahakuasa, 30 Januari 2013
 
Allah adalah Bapa yang tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya, Bapa yang penuh kasih yang mendukung, menolong, menyambut, mengampuni, dan menyelamatkan dengan kesetiaan yang jauh melampaui kesetiaan manusia, yang membuka dimensi keabadian. “Karena kasih setia-Nya untuk selama-lamanya”, sebagaimana Mazmur 136 [135] ulangi dalam setiap ayat, seperti dalam litani, menelusuri kembali sejarah keselamatan. Kasih Allah Bapa tidak pernah gagal, Ia tidak pernah lelah terhadap kita; kasih itu adalah kasih yang memberi sampai akhir, bahkan sampai pengorbanan Putra-Nya. Iman memberi kita kepastian ini yang menjadi batu karang yang kokoh dalam membangun kehidupan kita: kita dapat menghadapi semua saat-saat kesulitan dan bahaya, pengalaman kegelapan keputusasaan di saat-saat krisis dan penderitaan, ditopang oleh kepercayaan kita bahwa Allah tidak meninggalkan kita dan selalu dekat untuk menyelamatkan kita dan menuntun kita menuju kehidupan kekal.
  
Di dalam Tuhan Yesus, wajah Bapa yang penuh kasih, yang ada di surga, sepenuhnya terungkap. Dengan mengenal Dia, kita juga dapat mengenal Bapa (lih. Yoh 8:19; 14:7). Dengan melihat Dia, kita dapat melihat Bapa, karena Ia ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Dia (lih. Yoh 14:9,11). Ia adalah “gambar Allah yang tidak kelihatan” dan sebagaimana himne dalam Surat Kolose menggambarkannya, ia adalah: “yang sulung, lebih utama dari segala ciptaan... yang sulung, yang bangkit dari antara orang mati”, “di dalam Dia kita memiliki penebusan, pengampunan dosa” dan pendamaian segala sesuatu, “baik yang di bumi, maupun yang di surga, yang mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus” (Kol 1:13-20)

Doa Malam

Allah Bapa maharahim, nyatakanlah kepada kami siapakah Engkau itu melalui karya Putra-Mu di tengah-tengah kami, dan semoga kerahiman-Nya selalu menjiwai kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy