![]() |
Credit: pmmart/istock.com |
Senin, 21 April 2025
Hari Senin dalam Oktaf Paskah
Harapan akan kebangkitan Kristen diwarnai seluruhnya oleh
pertemuan-pertemuan dengan Kristus yang bangkit. -- Katekismus Gereja
Katolik, No. 995
Antifon Pembuka (bdk. Kel 13:5.9)
Tuhan telah mengantar kamu masuk ke tanah yang berlimpah-limpah susu dan
madu. Semoga hukum Tuhan kamu renungkan selalu. Alleluya.
The Lord has led you into a land flowing with milk and honey, that the law of the Lord may always be on your lips, alleluia.
Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau selalu menambah umat-Mu dengan anggota baru. Semoga kami, hamba-hamba-Mu ini, hidup sesuai dengan sakramen baptis yang telah kami terima dalam iman. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas tahtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
atau Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; Ul: 5a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Pada waktu itu, perempuan-perempuan pergi dari kubur, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus telah bangkit. Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” Ketika mereka masih di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga makam Yesus ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan kaum tua-tua, mereka mengambil keputusan, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata, “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Kebenaran punya cara untuk mengungkap sifat-sifat manusia.
Dalam Injil, kita melihat dua kelompok orang dengan reaksi yang berbeda terhadap makam yang kosong.
Para perempuan melihat makam yang kosong, melihat Kebenaran, yaitu Kristus yang bangkit, dan kemudian pergi untuk memberitakan kebenaran dengan sukacita di hati mereka.
Para prajurit melihat makam yang kosong, pergi melapor kepada para imam kepala dan tua-tua, mengarang kebohongan dan kemudian hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran.
Aneh bahwa kelompok orang kedua yang seharusnya menjadi orang-orang yang berani dan gagah berani, entah bagaimana menyerah pada kepengecutan dan tipu daya.
Dan sungguh mengejutkan bahwa kelompok orang pertama, para perempuan, yang tidak berdaya, diremehkan dan direndahkan, adalah orang-orang yang hidup sesuai dengan kebenaran dengan berani.
Jadi selama kita memiliki sesuatu untuk dikorbankan, apakah itu kedudukan sosial kita, reputasi kita, keamanan kita, investasi kita, harga diri kita, maka kita akan mengalami kesulitan dengan kebenaran.
Namun, ucapan selamat Paskah dari Kristus yang bangkit selalu meyakinkan kita bahwa Dia tahu apa yang kita rasakan dan Dia tahu apa yang kita butuhkan.
Tuhan yang bangkit ingin menenangkan hati kita dengan dua kata ini "Jangan takut" sehingga kita juga dapat mewartakan kebenaran.
Kebenaran, yaitu Tuhan yang bangkit, akan membebaskan kita. Janganlah kita takut. Yesus akan menyertai kita untuk menaklukkan ketakutan kita. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Rm 6:9)
Kristus yang bangkit dari alam maut, takkan mati lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.
Christ, having risen from the dead, dies now no more; death will no longer have dominion over him, alleluia.
Peristiwa Kebangkitan seperti itu tidak dijelaskan oleh para Penginjil: peristiwa itu tetap misterius, bukan dalam arti kurang nyata, tetapi tersembunyi, di luar jangkauan pengetahuan kita: seperti cahaya yang begitu terang sehingga kita tidak dapat melihatnya atau kita akan dibutakan. Sebaliknya, kisah-kisah tersebut dimulai ketika, menjelang fajar pada hari setelah Sabtu, para wanita pergi ke makam dan menemukannya terbuka dan kosong. Santo Matius juga berbicara tentang gempa bumi dan malaikat yang mempesona yang menggulingkan batu besar yang menutup makam dan duduk di atasnya (lih. Mat 28:2).' - Paus Benediktus XVI, Regina Caeli, 9 April 2012.