| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Tampilkan postingan dengan label Deus Providebit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Deus Providebit. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Jumat, 09 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Sewaktu Ia lahir sebagai manusia, Maria, ibu-Nya, menerima Dia dalam pangkuannya. (St Maksimus dari Turin)

Antifon Pembuka (Mzm 112:4)

Bagi orang tulus hari telah terbit cahaya dalam kegelapan, yaitu Tuhan yang maharahim, penyayang yang adil.
 
A light has risen in the darkness for the upright of heart; the Lord is generous, merciful and just.

 
Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa, kelahiran penyelamat dunia diwartakan oleh cahaya bintang di langit. Semoga kami semakin mengenal dan mengasihi Dia, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)
  
 
"Kesaksian tentang Anak Allah."
  
Saudara-saudara terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah! Pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; R: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
 
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:12-16)
  
"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."
  
Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situ seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukan hal ini kepada siapa pun juga dan Ia berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan.
 
Renungan

 
Pada zaman Yesus dahulu, orang – orang yang berpenyakit kusta merupakan kasta yang direndahkan dalam masyarakat, sebab diyakini kusta adalah penyakit kutukan dari Allah akibat dosa manusia yang begitu tak terhitung jumlahnya, orang kusta dianggap najis. Injil menceritakan bagaimana seorang penyakit kusta datang kepada Yesus dan memohon penyembuhan atas penyakitnya (Luk 5:12). Yesus pun mentahirkan orang kusta tersebut (Luk 5:13). Pada dasarnya, kita semua adalah “orang kusta” di hadapan Allah, kita adalah orang yang berdosa, hampir tidak ada satu manusiapun yang pantas dan layak untuk berada di hadapan Tuhan karena dosa – dosa kita. Namun, iman Katolik mengajarkan bahwa sekali – sekali dosa tidak boleh melenyapkan hubungan kita dengan Tuhan. Mengapa? Yesus pernah mengatakan bahwa “bukan seorang sembuh yang membutuhkan tabib, tetapi orang yang sakit”. Begitu juga dengan Tuhan, Ia adalah Tabib yang paling sempurna! Maka Tuhan bukanlah untuk orang – orang suci, melainkan orang berdosalah yang membutuhkan Tuhan. Orang kusta dalam Injil hari ini pun dengan berani mendekati Yesus, padahal siapa dia sebenarnya? Maka, kita dapat belajar ; dosa – dosa kita baik di masa lalu, saat ini ataupun yang akan datang tidak boleh menjadi penghalang kita dengan Tuhan, kita harus mendekati Tuhan. Dosa yang tertimbun dalam diri kita justru semakin mendorong kita untuk datang kepada Tuhan memohon pentahiran sehingga “luka-luka” jiwa kita karena dosa dipulihkan oleh Yesus. Inilah mengapa sangat baik apabila kita datang kepada Imam agar Kristus melalui Sakramen Tobat memulihkan kembali kerapuhan kita.

Antifon Komuni (1Yoh 4:9)
    
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita: Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

By this the love of God was revealed to us: God sent his Only Begotten Son into the world, so that we might have life through him.
 
Deus Providebit

Rabu, 07 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rabu, 07 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
Yesus lahir dari seorang ibu dan menjadi Penyelamat bagi kita. (St. Agustinus)
 

Antifon Pembuka (Yes 9:2)

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menerangi mereka, yang tinggal di daerah naungan maut.
  
A people who walked in darkness has seen a great light; for those dwelling in a land of deep gloom, a light has shone.


Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dengan kedatangan Putra-Mu Engkau telah menampakkan diri dalam cahaya baru. Kami mengimani Dia sebagai manusia seperti kami. Semoga kami rukun bersatu dengan Dia di dalam kerajaan surga. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-18)
  
"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."
    
Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.10.12-13; R:11)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.   
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:45-52)
  
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
      
Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
Injil hari ini sedikit menyontakkan kita, mengapa? Para rasul yang hidupnya terus bersama Yesus pun terkejut dan mengira Yesus adalah hantu saat berjalan di atas air di tengah gemuruh badai. Bukankah para rasul melihat bagaimana Yesus melakukan mukjizat? Seketika saat mereka ketakutan Yesus pun berseru kepada para rasul “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”. Pernyataan yang sama pun diberikan kepada kita, apakah kita sudah percaya Yesus sepenuh-nya? Apakah kita sudah mengenal Yesus sebagai sosok yang menyelamatkan kita? Apakah kita sudah berserah diri sepenuhnya kepada Yesus dalam situasi apapun karena kita mengenal Yesus? Semoga dalam kehidupan sesulit apapun, kita memberikan hati dan budi, memasrahkan semuanya kepada Yesus dan tetap percaya kepada-Nya sebab kita mengenal-Nya sebagai Tuhan dan Gembala yang baik, yang tidak akan pernah meninggalkan kita.
   
  
  Deus Providebit

Hati Seorang Simeon

Injil hari ini menampilkan seorang sosok yang amat misterius, yaitu Simeon. Agaknya, ia kurang terlalu menonjol dalam banyak kisah di Kitab Suci. Namun satu hal yang perlu kita ketahui, Lukas mencatat bahwa Simeon berada di dalam diri Simeon, dan karena Roh Kudus ini berada di dalam hati Simeon, ia mampu mengenal Yesus sebagai Putra Allah yang dijanjikan oleh Bapa untuk keselamatan umat manusia (Luk 1:25-28). Bukankah Roh Kudus diam di dalam hati setiap orang? Rasul Paulus pernah mengatakan bahwa diri kita adalah Bait Roh Kudus. Itu artinya, di dalam diri semua orang berdosa, bernaung dan berdiam Roh Kudus yang sama, yaitu Roh Allah sendiri. Permasalahan yang muncul adalah, saat Roh Kudus berada dan bernaung di dalam diri kita, apakah kita sudah sadar betul Roh Allah telah berada di dalam hati kita? Apabila kita sudah sadar, maukah kita semakin memberikan ruang dalam hati kita bagi Roh Allah ini sehingga kita dapat melihat karya – karya ajaib dalam setiap kejadian dalam kehidupan kita? Simeon tentu menjadi sangat bijaksana dan mengerti arti hadir Yesus yang datang untuk menyelamatkan manusia bukan karena ia adalah orang yang suci, namun ia senantiasa memberikan diri untuk membuka hati terus – menerus agar Roh Allah dapat tinggal di dalam hatinya, dan mengolah dirinya sehingga sukacita dari Roh Allah boleh diberikan bagi sesama. 
  
Kita memperoleh rahmat istimewa dari Allah kendati kita berdosa, bahwa dalam kehinaan kita Allah masih berkenan tinggal di dalam diri kita, dan sekarang saatnya kita boleh menikmati kehadiran Allah dengan mengolah diri dan menyapa Allah lewat perjumpaan kita dengan sesame dan lewat doa – doa kita, sehingga semakin banyak ruang di hati agar Allah semakin leluasa untuk bertakhta. Simeon melihat Yesus Kristus benar – benar menyambut arti hadir-Nya sebagai hadiah dari Bapa, ia melihat bahwa kehadiran Yesus sungguh akan menjadi buah rahmat dan keselamatan bagi seluruh umat, itulah yang membuat Simeon berkumandang “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu” (Luk 2:29) ; kata – kata ini menyiratkan kepada kita bagaimana arti sukacita sejati bagi Simeon, bahwa sukacita sejati yang dikejarnya semata ialah Tuhan sendiri, dan ia melihat bagaimana karya Bapa terjadi dalam diri Yesus, dan itu sudah cukup baginya sebab ia merasa bahwa sukacita sejati itu telah diberikan. Maukah kita terpanggil seperti Simeon, memiliki hati sepertinya, untuk hanya mengerjar sukacita sejati yang tidak lekang oleh waktu yang kita rayakan pada hari raya Natal? Semoga Kristuslah yang menjadi satu-satunya sukacita kita!

Kamis, 25 Desember 2014 Hari Raya Natal (Fajar)

Kamis, 25 Desember 2014
Hari Raya Natal (Fajar)
   
WARTAKANLAH KARYA ALLAH!
 
“Tidak ada yang lebih diperlukan untuk menumbuh-kembangkan pengharapan kita selain menunjukkan kepada kita bagaimana Allah sungguh-sungguh mengasihi kita. Dan bukti apa yang lebih kuat tentang hal ini selain bahwa Anak Allah telah menjadi teman seperjalanan dengan kita dalam kodrat manusia.” --- St. Agustinus (De Trinitate xiii)

Antifon Pembuka (lih. Yes 9:2.6; Luk 1:33)

Hari ini cahaya bersinar atas kita, sebab Tuhan telah lahir bagi kita. Ia akan disebut Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal dan kerajaan-Nya takkan berakhir.
  
Today a light will shine upon us, for the Lord is born for us; and he will be called Wondrous God, Prince of peace, Father of future ages: and his reign will be without end.

Lux fulgebit hodie super nos: quia natus est nobis Dominus: et vocabitur Admirabilis, Deus, Principes pacis, Pater futuri sæculi: cuius regni non erit finis.
Mzm. Dominus regnavit, decorem indutus est: indutus est Dominus fortitudinem, et præcinxit se. (Graduale Romanum, 44)
 
Pengantar
 
Yesus sungguh-sungguh pernah dilahirkan di Betlehem, meski dapat dipastikan bukan pada tanggal 25 Desember tahun 0. Ada beberapa pihak mengatakan Tanggal 25 Desember sebenarnya adalah pesta Dewa Matahari yang tak terkalahkan atau Sol Invictus. Entah benar atau tidak tanggal 25 Desember sebagai hari perayaan dewa Sol, tidak ada pengaruhnya terhadap perayaan hari kelahiran Yesus. Natal tetaplah merupakan Hari Raya yang ditetapkan Gereja Katolik untuk merayakan kelahiran Kristus berdasarkan usaha-usaha Para Bapa Gereja untuk menemukan tanggal historis kelahiran Yesus Kristus. Natal sama sekali bukan perayaan pagan yang diadopsi ke dalam Kekristenan tetapi sebuah perayaan yang berasal dari dalam Gereja Katolik sendiri. Secara historis, kemungkinan Yesus dilahirkan antara tahun 6 - 4 sebelum Masehi, entah tanggal berapa. Mungkin tanggal 6 Januari atau 19 April atau 20 Mei atau 18 November atau .... Namun, yang terpenting bagi kita bukanlah data-data historis tersebut, karena Natal bukanlah perayaan ulang tahun kelahiran Yesus, tetapi perayaan iman akan Yesus Kristus, Sang Sabda yang menjela menjadi manusia dan tinggal di tengah-tengah kita (Injil Misa Siang). Kalau kepada para gembala, para malaikat menyampaikan warta suka cita "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud" (Injil Misa Malam) sehingga mereka bergegas ke Bertlehem dan mendapatkan persis seperti yang dikatakan para malaikat itu (Injil Misa Fajar), maka kepada kita pun disampaikan warta gembira bahwa "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di dalam hatimu". Hati kita yang penuh dosa dan hidup kita yang penuh cacat cela ini, bagaikan palungan yang kotor dan kandang yang gelap serta berbau tidak sedap, namun Tuhan berkenan hadir dan berbaring di dalamnya. Maka, sudah seharusnya, suasana hati kita berubah, menjadi bersinar dan semarak penuh suka cita. Untuk itu, marilah kita berbegas, seperti para gembala (Injil Misa Fajar), untuk senantiasa masuk ke dalam lubuk hati kita dan berjumpa dengan Tuhan di sana. Setelah gegap gempita perayaan Natal, penting bagi kita untuk setiap hari masuk ke dalam keheningan, seperti Bunda Maria yang senantiasa "menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya" (Injil Misa Fajar) agar dalam lubuk hati kita yang terdalam, kita berjumpa dengan Kristus. Berbekal perjumpaan kita dengan Kristus itu, kita kembali dalam rutinitas pekerjaan dan kesibukan kita sehari-hari seraya "memuji dan memuliakan Allah" serperti yang dilakukan para gembala (Injil Misa Fajar). -agawpr-
  
Doa Pagi

Allah yang Mahakuasa, kami sudah disinari oleh Terang yang baru. Dialah Sabda-Mu yang menjadi manusia. Semoga terang-Nya, yang bersinar dalam hati karena iman, bersinar juga dalam tindakan kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (62:11-12)
   
"Katakanlah kepada putri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang."
      
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi: Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Penyelamatmu datang! Mereka yang dikumpulkan dengan jerih payah-Nya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang dihimpun-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebut mereka: "Bangsa-Kudus", Orang-orang Tebusan-Tuhan"; dan engkau akan disebut: "Yang-Dicari", "Kota-Yang-Tidak-Ditinggalkan".
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 97:1.6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:4-7)
    
"Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal"
      
Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:14; 2/4)
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:15-20)
    
"Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka."
      
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Hari ini kita memperingati kembali peristiwa mulia dimana Bapa memberikan sebuah bingkisan terindah dan kekal bagi kita semua, sebuah kado Natal yang semestinya kita nantikan ketimbang kado-kado fisik yang umumnya kita terima dalam pesta Natal meriah, Dialah Yesus Kristus Tuhan kita! Injil pada Misa Fajar kali ini menceritakan sebuah hal menarik, dimana para Gembala datang untuk menghampiri Yesus Kristus yang lahir (Luk 2:15). Para gembala, pada zaman itu ialah orang yang sederhana, bukanlah orang konglomerat ; namun dalam kesederhanaan yang mereka miliki, berkobar semangat untuk melihat dengan penuh sukacita yang diberitakan oleh para malaikat Tuhan. Para Gembala “..pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan…” (Luk 2:15). Tuhan justru memberitahukan warta sukacita ini kepada orang – orang sederhana, yaitu para Gembala ; yang pada zaman itu para gembala berada pada kelas rendah di mata masyarakat, bukan orang terpandang di mata dunia, tetapi mereka terpandang di hadapan Allah. Orang – orang sederhana inilah kemudian menjadi alat bagi Allah untuk “mendengar” dan “melihat” (Luk 2:20) bingkisan Natal dari Bapa. Para gembala takjub melihat sukacita agung ini, hingga mereka “memuji” dan “memuliakan” Allah. Disinilah suatu hikmat yang hendak kita petik bersama, Natal adalah perayaan iman, Allah-lah yang seharusnya kita “puji” dan “muliakan” atas karya - karya-Nya, sehingga kita boleh merasakan sukacita Natal sejati yang dirasakan oleh para gembala juga ; dimana mereka hanya “sibuk” untuk memuliakan dan memuji Allah, dan bukan sibuk menyiapkan segala sesuatu (pernak – pernik Natal yang gemerlap) yang membuat kita lupa akan makna yang sejati. Namun, para gembala itu berhenti pada “memuji” dan “memuliakan” karena apa yang telah dilihat, sudah “…sesuai dengan apa yang telah dikatakan (Allah) kepada mereka” (Luk 2:20).

Berbeda dengan Bunda Maria yang justru “…menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya” (Luk 2:19). Inilah teladan Bunda Maria kepada kita untuk beriman kepada Kristus. Kita dapat yakin, Bunda Maria takjub akan sebuah karya ajaib yang terjadi atas dirinya karena kuasa Allah, rasa takut dan cemas menyelimutinya namun ia “menyimpan perkara itu” dan “merenungkannya”. Bunda Maria merenungkan apa yang terjadi atas dirinya, dengan kepercayaan penuh akan penyelenggaraan Allah, ia percaya anak yang dikandungnya akan menjadi sukacita bagi seluruh bangsa. Bunda Maria tidak hanya setia kepada Yesus saat Yesus masih di dalam kandungan saja ; melainkan hingga akhir, hingga wafat Putra yang dikasihinya. Sikap ini mengajarkan kepada kita untuk setia kepada Yesus dari awal hingga akhir, tanpa kompromi. Kelahiran Yesus menjadi “alarm” bagi kita semua, “apakah saya akan setia kepada-Nya hingga akhir hidup saya?”. Kesetian kita kepada Yesus menjadi alat bagi kita untuk mewartakan sukacita ini, sebab kelahiran Yesus adalah sungguh karya Bapa yang membuat kita sanggup untuk setia. Semoga ktia tidak hanya sebatas “memuji” dan “memuliakan” peristiwa yang ajaib ini, tetapi juga mau mewartakannya kepada semua orang lewat kesetiaan kita kepada-Nya, yang ditunjukkan dengan tindakan dan tingkah laku kita kepada sesama, yang mencerminkan pribadi Yesus Kristus sendiri. Selamat Hari Raya Natal! Semoga sukacita ini tidak berhenti pada saat ini saja, tetapi selamanya! (Deus Providebit)
   
Doa: Tuhan, semoga perayaan iman akan Putra-Mu yang menjelma menjadi manusia dan tinggal di tengah-tengah kami ini, menganugerahkan hidup baru bagi kami berupa karya dan pelayanan sehari-hari yang disemangati oleh perjumpaan dengan Putera-Mu dalam hati kami. Amin. 
 
 
 
DEUS PROVIDEBIT | -agawpr-

Kamis, 25 Desember 2014 Hari Raya Natal (Malam)

Kamis, 25 Desember 2014
Hari Raya Natal (Malam)

SUKACITA KITA IALAH KRISTUS!
   
“Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya.” (Yes 1:3).
    

Antifon Pembuka (Mzm 2:7)

Tuhan bersabda kepada-Ku, “Engkaulah Putra-Ku, hari ini Engkau Kuputrakan.”

The Lord said to me: You are my Son. It is I who have begotten you this day.


atau Graduale Romanum, 41

Ref. Dominus dixit ad me: Filius meus es tu, ego hodie genuite.
Ayat:
1. Quare fremuerunt gentes: et populi meditati sunt inania?
2. Astiterunt reges terræ, et principes convenerunt in unum adversus Dominum, et adversus Christum eius.
3. Postula a me, et dabo tibi gentes hereditatem tuam, et possessionem tuam terminos terræ.

Doa Malam

Allah dan Bapa kami, Engkau menjadikan Engkau malam yang amat kudus ini bermandikan sinar Terang sejati. Semoga kami, yang sudah mengakui misteri Terang itu di dunia, kelak layak menikmati sukacita-Nya di surga. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (9:1-6)
    
 
"Seorang Putra telah dianugerahkan kepada kita."
       
Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorai, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkan dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-3.11-13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyikanlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biarlah gemuruh laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
     
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14)
   
"Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang."
   
Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat: (Luk 2:10-12; 2/4)
Kabar gembira kubawa kepada-Mu. Pada hari ini lahirlah penyelamat dunia, Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:1-14)
      
"Pada hari ini telah lahir Penyelamatmu"
     
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.Demikian juga Yosef pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Kita tiba pada saat – saat yang telah kita nantikan dengan penuh harapan akan kedatangan Sang Penyelamat dunia yang membawa bagi kita keselamatan bagi semua bangsa. Apa yang kita rasakan pada hari raya Natal? Meskipun tidak semua setuju, tetapi pada umumnya sepakat bahwa ada suatu sukacita di hari raya Natal dan mungkin dirasakan oleh tiap individu. Kita dapat melihat bagaimana di pusat – pusat perbelanjaaan dekorasi Natal begitu indah dipajang disana-sini, bagaimana keluarga – keluarga bersiap untuk Christmas Midnight Sale untuk berburu produk – produk murah, bagaimana keluarga – keluarga mulai memikirkan sebuah makanan lezat untuk jamuan keluarga dan mereka yang hendak bertamu, kado Natal dan yang paling umum adalah dekorasi Natal keluarga yang dihias sedemikian indah, bahkan itu terjadi sebelum hari raya Natal tiba! Gemerlap suasana Natal yang kita siapkan, sebuah dekorasi yang indah kadang mampu menunjukkan bagaimana persiapan kita untuk merayakan sebuah sukacita besar pada hari kelahiran Sang Kristus itu. Tapi kita perlu mengingat satu hal penting dan paling mendasar dalam sebuah perayaan Natal. Pertama ialah, Natal adalah perayaan iman, sebuah festival religius untuk mengenang Kristus yang 2000 tahun lalu mau hadir di tengah bangsa yang kecil. Kedatangannya cukup sederhana, Yesus hadir dalam rupa bayi mungil, dibaringkan di atas palungan (palungan sebenarnya adalah tempat makan hewan ternak) dan dibungkus dengan lampin, sebuah serpihan kain perca yang cukup disambung dan menjadi kain utuh untuk membungkus bayi. Kita dapat membandingkan bagaimana Natal di Betlehem dengan Natal yang kita rayakan, jauh berbeda! Kita sering memaknai sebuah sukacita dengan tanda – tanda lahiriah. Kita tidak sadar bahwa tanda – tanda lahiriah itu tidaklah kekal, ia dapat lenyap dalam hitungan waktu, sehingga tidak mungkin dapat memberikan sukacita yang kekal pula bagi hidup kita.

Saat para gembala menjaga hewan ternaknya (Luk 2:8), malaikat Tuhan datang dan memberitahukan bahwa akan ada “…kesukaan besar untuk seluruh bangsa:..yaitu Kristus Tuhan…” (Luk 2:10-11). Inilah sukacita yang kekal itu, yang dapat memberikan pula kebahagiaan dan sukacita sejati yang tak dapat lenyap, yaitu Kristus sendiri! Sebuah kebiasaan unik dan menonjol adalah bertukar kado pada hari besar Natal, tapi kita harus sadar bahwa kado terindah ialah Kristus sendiri, itulah kado yang Bapa berikan bagi semua orang, maukah kita membuka kado itu dan menyimpannya di dalam hati kita? Jadi, tidak ada yang perlu di khawatirkan saat taka da satu orangpun memberikan bingkisan Natal untuk kita. Natal adalah sebuah sang tepat untuk berdoa bersama, bukan untuk berpesta secara berlebih. Kitab suci mengatakan, bahwa kehadiran Yesus mampu menyatukan segala hal, bagaimana tidak? Para majus datang menghampiri-Nya, Yusuf dan Maria pada akhirnya bersatu karena Kristus sendiri, Herodes dan pemerintahan yang tahu akan kelahiran-Nya pun ingin hadir dan membunuh bayi mahakudus ini. Seharusnya pula, kelahiran Kristus menjadi persatuan bagi kita semua ; Natal tiba pada saat bencana alam di Indonesia melanda, kendati kita tidak dapat memberikan materi berlebih,tetapi kita tetap dapat menyatukan hati kita dengan mereka, yaitu berdoa bagi merebagi mereka yang membutuhkan doa – doa kita. Semoga kelahiran Kristus ini dapat kita maknai secara rohani, mempersatukan kita semua dalam ikatan doa terutama mereka yang membutuhkan doa – doa kita, dan selamat merayakan sukacita Natal bersama keluarga kudus di Betlehem dalam kesederhanaan namun penuh kasih, sebab Kristus yang adalah kasih telah datang bagi kita dan menjadi bingkisan Natal yang paling utama dalam hati kita.
  
Selamat Natal! 
   

 
Deus Providebit

Renungan Vigili Natal: Kegigihan Santo Yusuf (Mat 1:18-25)

Renungan Vigili Natal (24 Des) Mat 1:18-25
KEGIGIHAN SANTO YUSUF
   
Tepat pada malam ini, kita hendak menantikan kelahiran Kristus yang dahulu pernah hadir di tengah – tengah umat-Nya yang miskin dan penuh dosa. Injil hari ini mengajak kita menilik sejenak sosok Santo Yusuf (ada juga yang menyapanya dengan akrab sebagai Santo Yosef) yang seringkali tidak mendapatkan perhatian khusus di kalangan umat. Refleksi mendasar dari Bacaan Vigili Natal kali ini memberikan pengalaman akan dua hal. Yang pertama, kegigihan Santo Yusuf ; dan yang kedua adalah merayakan sukacita Natal yang sejati melalui Santo Yusuf. Pertama, kegigihannya. Kegigihan Santo Yusuf tidak ditunjukkan dengan cara – cara seperti masa kini (berotot kekar, handal bertarung), melainkan oleh ketaatannya akan sapaan Roh Kudus. Santo Yusuf adalah orang yang “…tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam – diam” (Mat 1:19). Yusuf yang telah bertunangan dengan Santa Maria, pada dasarnya masih dihantui oleh rasa takut yang mendalam, bukan pada peristiwa kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, tetapi ia berpikir untuk melindungi Maria, ia tidak mau mencemarkan nama Maria, yang pada zaman itu perempuan merupakan kasta kelas dua, sehingga dapat menambah pilu dan rasa sakit tersendiri apabila khalayak umum mengetahui bahwa seorang perempuan hamil sebelum hari pernikahan mereka. Ia bermaksud melindungi Maria. Ia dihantui dengan rasa takut, sehingga malaikat Tuhan dalam mimpi menyampaikan pesan agar Santo Yusuf tidak “..takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus” (Mat 1:20). Kita dapat membayangkan sosok seorang laki – laki yang tidak tahu menahu bagaimana mungkin tunangannya dapat melahirkan, menikah pun belum? Sebagai seorang pria, tentu Santo Yusuf memiliki suatu rasa takut yang mendalam, ia tidak tahu menahu, tidak tahu harus berbuat apa, apa yang harus dikatakannya kepada masyarakat disekitarnya. “Suasana Natal” dalam bacaan tersebut justru begitu mencekam dan penuh dengan rasa takut, jauh berbeda dengan Natal pada zaman kini yang didominiasi oleh hadiah – hadiah Natal, sebuah pesta besar, gaun indah, dan pohon – pohon Natal yang gemerlapan lampu warna – warni.
 
 Kita dapat melihat bagaimana Santo Yusuf begitu percaya pada penyelenggaraan Allah (providentia Dei), ia begitu menyadari sosoknya sangat dibutuhkan bagi Maria dan anak yang dikandung Maria kelak, dengan ketaatan penuh akan kepercayaannya kepada penyelenggaraan Allah, ia menerima Maria. Santo Yusuf menerima sapaan Roh Kudus, dapat dikatakan ia adalah pria yang nekat, hampir tidak wajar ada seorang pria mau mengambil perempuan yang telah mengandung sebelum hari pernikahan sebagai isterinya. Kegigihannya terletak pada bagaimana ia dengan ketaatan penuh akan rencana Allah, kerendahan hatinyalah yang menunjukkan kegigihannya. Yang kedua, kita dapat belajar tentang nilai luhur sebuah sukacita Natal yang sejati. Zaman kini, makna Natal yang begitu penuh akan nilai – nilai rohani sebab yang kita rayakan adalah kelahiran Sang Kristus, merosot jauh, meleset kearah nilai – nilai duniawi ; dimana aspek rohani hanya dipikirkan saat “Misa Natal” dan setelahnya, semua berkumpul mengadakan suatu pesta besar, belanja besar – besaran, membeli pakaian baru yang indah, tak jarang pula beberapa individu merayakannya dengan cara yang tidak wajar, mabuk – mabukkan dan pesta pora. Natal yang akan dirasakan Santo Yusuf begitu mencekam, dihantui rasa yang diselimuti rasa takut yang amat dalam. Natal pada tahun ini pun jatuh tepat pada peristiwa – peristiwa bencana alam yang menimpa saudara – saudari kita. Apabila kita melihat kebelakang, masih mampukah hati kita merayakan sukacita Natal dengan cara yang tidak sehat? Natal adalah saat dimana Kristus hadir, mempersatukan kita semua, kita memaknainya secara rohani pula, berdoa bersama keluarga, jamuan makan sederhana, melakukan suatu karya amal bagi mereka yang membutuhkan, atau sedapatnya mendoakan mereka semua yang membutuhkan doa – doa kita. Semoga, kelahiran Kristus yang esok hari akan kita rayakan, melahirkan pula dalam hati kita iman, harapan, dan kasih untuk mewartakan sukacita sejati yang berasal dari Tuhan.

Deus Providebit

Rabu, 26 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXIV

Rabu, 26 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV
 
Celakalah bagi jiwa yang tidak memiliki Kristus untuk menggarapnya hingga menghasilkan buah-buah roh --- St Makarius
 

Antifon Pembuka (Why 15:3bc)

Agung dan mengagumkan segala karya-Mu, ya Tuhan Allah Mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya Raja segala bangsa.
 
Doa Pagi
  

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga Sabda-Nya yang kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Wahyu (15:1-4)
      
 
"Mereka melagukan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba."
    
Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur dengan api, dan di tepi lautan kaca itu berdirilah orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, “Besar dan ajaiblah segala karya-Mu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
3. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak sorai bersama-sama.
4. Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.     

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
    
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
      
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan
 
Injil hari ini menceritakan bagaimana Yesus meyakinkan kita bahwa untuk mengikuti-Nya akan ada banyak rintangan dan hambatan. Yesus tidak bermaksud menakut-nakuti kita. Gereja Katolik berdiri diatas darah para Martir. Karena para Martir itu lah kita memperoleh peneguhan akan iman Yesus Kristus yang meraja bagi dunia.

Pada zaman ini, “martir” tidak hanya sebatas mereka yang menyerahkan nyawa-nya demi Kristus. Ketika iman kita tetap setia kepada Kristus dalam keadaan sesulit apapun, sebetulnya kita sedang bersaksi kepada sesama bahwa Kristus itu sungguh ada, sebab “dalam kelemahan kita bermegah, karena kekuatan hanya ada dalam Kristus sendiri”. Kesaksian hidup kita yang ingin tetap setia kepada Kristus dalam situasi tersulit sekalipun menjadi kesaksian bagi banyak orang. Kesetiaan ini dibuktikan dengan membela kebenaran iman kita yang diajarkan oleh Gereja. Kristus tidak meninggalkan kita seorang diri, Kristus memampukan kita dan memberi kita kekuatan untuk melewatis etiap rintangan selama kita setia. Kita dipanggil bukan untuk sukses, tetapi untuk setia.

  
DEUS PROVIDEBIT

Rabu, 29 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXX

Rabu, 29 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
     
Gereja bersifat katolik, karena ia diutus oleh Kristus kepada seluruh umat manusia Bdk. Mat 28:19.:
"Semua orang dipanggil kepada Umat Allah yang baru. Maka umat itu, yang tetap satu dan tunggal, harus disebar-luaskan ke seluruh dunia dan melalui segala abad, supaya terpenuhilah rencana kehendak Allah, yang pada awal mula menciptakan satu kodrat manusia, dan menetapkan untuk akhirnya menghimpun dan mempersatukan lagi anak-anak-Nya yang tersebar... Sifat universal, yang menyemarakkan Umat Allah itu, merupakan karunia Tuhan sendiri. Karenanya Gereja yang katolik secara tepat-guna dan tiada hentinya berusaha merangkum segenap umat manusia beserta segala harta kekayaannya di bawah Kristus Kepala, dalam kesatuan Roh-Nya" (LG 13). -- Katekismus Gereja Katolik, 831

  
Antifon Pembuka (Ef 6:7)
   
Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.
   
Tobat 3

   
Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang ke dunia demi umat manusia dan menghendaki agar semua orang diselamatkan. Tuhan, kasihanilah kami.
 
Engkau selalu menyayangi kami, meski sering menguji kami juga dengan siksaan dan cobaan. Kristus, kasihanilah kami.

Engkau menghendaki agar kami secara aktif menanggapi panggilan kami masing-masing, agar pintu Kerajaan-Mu tetap terbuka bagi kami. Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan mengumpulkan segala bangsa menjadi umat kesayangan-Mu. Kami mohon, tunjukkanlah kepada kami jalan menuju iman kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (6:1-9)
     
   
"Laksanakan pelayananmu seperti orang yang melayani Kristus dan bukan manusia."
      
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam Tuhan, karena memang haruslah demikian. Hormatilah ayah dan ibumu, sebab inilah perintah penting yang memuat suatu janji, yaitu: supaya kalian berbahagia dan panjang umur di bumi. Dan kalian para bapak, jangan bangkitkan amarah dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu di dunia ini dengan takut dan gentar dan dengan tulus hati, sama seperti kalian taat kepada Kristus. Jangan hanya taat di hadapan mereka untuk menyenangkan hati orang, tetapi taatlah sebagai hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah. Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan, dan bukan manusia. Kalian tahu, bahwa setiap orang, entah hamba, entah orang merdeka, akan menerima ganjaran dari Tuhan, kalau ia berbuat sesuatu yang baik. Dan kalian para tuan, bersikaplah demikian juga terhadap hamba-hambamu, dan janganlah mengancam. Ingatlah bahwa Tuhan mereka dan Tuhanmu ada di surga, dan Ia tidak memandang muka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-14)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuhdan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
   
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:22-30)
     
"Mereka datang dari timur dan barat, dan akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah."
      
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, ‘Tuan, bukakan pintu bagi kami’. Tetapi dia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang’. Maka kalian akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapanku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!’ Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari timur dan barat, dari utara dan selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

   
Injil hari ini mengungkapkan bagaimana Yesus mengajak kita semua untuk “melewati pintu yang sempit” itu (Lukas 13:22-30). Pada Bacaan pertama yang diambild ari Ef 6:1-9 mengajak kita untuk melakukan tindakan kasih, yaitu lakukanlah yang kebaikan bagi setiap orang. Kita semua beriman kepada Yesus. Bukan berarti Yesus yang telah menebus kita itu mengajarkan kita bahwa keselamatan sudah selesai sejak Yesus hidup di dunia ini. Sesungguhnya, penebusan yang Yesus lakukan itu menuntut suatu usaha dari kita pula, dimana kita harus juga berpartisipasi dalam kehidupan Kristus dahulu, menahan dan merasakan suka duka kehidupan. Tindakan kasih yang merupakan kebaikan bukan pula sarana keselamatan, tetapi tindakan kasih ini menyempurnakan iman kita akan Yesus. Sehingga keduanya (iman dan perbuatan) saling bekerja sama, dan bukannya meniadakan.

Yesus meminta kita untuk melewati pintu yang sempit. Yesus telah memberikan teladan hidup-Nya bagi kita, dan tentu kita semua memiliki iman kepada Yesus. Sejauh mana iman yang saya miliki ini menjadi buah yang hidup? Iman ini akan masak dan berbuah ketika kita tidak menyerah pada keadaan dan kesulitan. Kecemasan memang ada, tetpai berkat iman kita sadar bahwa perbuatan dan tindakan kasih itu tidaklah sia – sia. Kebajikan dan kebaikan tidak dapat dihasilkan tanpa sebuah perjuangan hidup. Semoga kita semua mampu menerima dan mengolah realitas kehidupan bersama Kristus.

Deus Providebit

Senin, 29 September 2014 Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

Senin, 29 September 2014
Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

Gereja adalah “persekutuan para kudus “. Ungkapan ini berarti pada tempat pertama persekutuan pada “hal-hal kudus ” [sancta], terutama Ekaristi, yang olehnya “kesatuan para beriman, yang membentuk satu Tubuh dalam Kristus, dilambangkan dan diwujudkan ” (LG 3). (Katekismus Gereja Katolik, 960)

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 103 (102): 20)

Pujilah Tuhan, hai semua malaikat-Nya, hai pahlawan perkasa, pelaksana titah-Nya, yang memperhatikan segala sabda-Nya.

Bless the Lord, all you his angels, mighty in power, fulfilling his word, and heeding his voice.
     
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan/Gloria

Doa Pagi
  
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, kami bersyukur karena Engkau telah mengutus ketiga Malaikat Agung: Mikael, Gabriel dan Rafael, untuk menjaga keselamatan rohani kami. Jadikanlah kami seperti Yesus, Putra-Mu, yang senantiasa melayani sesama dengan cinta yang tak kenal batas, yang tak membeda-bedakan sesama dan memberikan diri tanpa pamrih. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13.14)
 
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
  
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Bacaan dari Kitab Wahyu (12:7-12a)

Aku, Yohanes, melihat dalam suatu penglihatan: Timbul peperangan di surga, Mikael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan seekor naga, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga besar itu, Si Ular Tua yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi bersama dengan malaikat-malaikatnya. Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah, sebab para terdakwa, yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah telah dilemparkan ke bawah. Mereka telah dikalahkan oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian saudara-saudara kita itu. Karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena itu bersukacitalah, hai surga dan kamu sekalian yang diam di dalamnya!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5) 1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.
 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:47-51)
 
"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."
  
Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu: ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat.” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Injil hari ini mengajak kita untuk percaya kepada Allah sepenuh – penuhnya ketimbang manusia. Pernahkah kita merasakan ketika cemas dan takut untuk perlu datang kepada seorang yang dianggap ahli, seperti peramal atau paranormal ; untuk melihat kejadian kita di masa depan bahkan untuk memintakan sesuatu yang baik terjadi pada hidup kita? Natanael terkejut karena Yesus tahu bahwa ia (Natanael) adalah “…seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh 1:47). Natanael bingung mengapa Yesus bisa mengenal dia. Kita sebagai orang yang beriman kepada Allah di dalam Gereja Katolik, harus sadar bahwa Allah tahu semua hal di dalam diri kita, dimana manusia belum tentu tahu semua hal di dalam diri kita. Allah tahu kecemasan di dalam hidup kita, Allah tahu apa yang kita pikirkan. Jadi, tidak perlu membuang kecemasan kepada paranormal sebab kita menjadikan Allah nomor dua di dalam hidup, kita tidak perlu lagi terus-terusan mengumpat karena sejatinya Allah tahu apa yang kita lakukan, sekalipun kita mampu membohongi sesama manusia.

Deus Providebit

Senin, 22 September 2014 Hari Biasa Pekan XXV

Senin, 22 September 2014
Hari Biasa Pekan XXV
   
Adalah penting kita punya teman-teman yang dapat dipercaya. Namun, lebih mendasar lagi kita mempercayakan hidup kita kepada Tuhan yang tak pernah meninggalkan kita. (Paus Fransiskus)
 
Antifon Pembuka (Ams 3:27)

Janganlah menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.

Doa Pagi
  
Allah yang mahamurah, ajarilah kami hari ini untuk tidak menunda melakukan hal-hal yang baik bagi sesama. Berkatilah agar kami dapat berlaku adil dengan mengatakan kebenaran yang tak memandang hina sesama melainkan menunjung tinggi nilai kasih sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Amsal (3:27-34)
  
"Orang yang sesat adalah hujatan bagi Tuhan."
   
Anakku, janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu. Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau. Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu. Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satupun dari jalannya, karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat. Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya. Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5; Ul: 1a)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatina; yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima suap melawan orang yang bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:16-18)
 
"Pelita ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
 
Injil hari ini mengajarkan kepada kita suatu anugerah istimewa dari Allah Bapa yang tidak akan pernah ditemukan dimanapun juga. Pelita atau cahaya tidak lagi dapat disembunyikan. Sekalipun pelita harus ditutup oleh tempayan, terang itu akan tetap bersinar ; sekalipun pelita diletakkan dibawah tempat tidur, terang itu akan tetap bersinar. Yesus mengajarkan bahwa diri-Nya adalah terang yang sesungguhnya, terang yang menerangi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Terang itu harus diletakkan di atas kaki dian. Di Palestina sendiri, dalam tradisi kaki dian berjumlah tiga. Mungkinkah yang dimaksudkan disini adalah Tritunggal Mahakudus? Mungkin saja! Namun pada dasarnya, Yesus mau mengungkapkan bahwa Dialah terang, sumber keselamatan itu. Sekalipun terang itu disembunyikan, toh setitik cahaya akan tetap bersinar ; artinya tidak ada seorangpun yang mampu menyembunyikan kebenaran bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan manusia.
 
 Pelita tidak dapat diletakkan di bawah tempat tidur, tempat tidur sendiri merupakan sebuah tempat bersinggah untuk peristirahatan saat badan kita mulai terasa lelah dan membuat diri diam sejenak. Artinya, keselamatan yang telah kita terima harus dinyatakan dalam tindakan kasih dan karya yang nyata. Tidak cukup hanya “menerima” keselamatan dari Yesus di dalam Gereja-Nya. Kalau hanya “menerima” artinya kita berpangku-tangan, mau seenaknya saja. Yesus ingin kita semua berpartisipasi dalam karya keselamatan-Nya dengan tindakan kasih yang nyata, sehingga terang itu dapat dilihat semua orang. Demikianlah, kita, umat Allah ; yaitu Gereja yang telah ditebus pada akhirnya akan menerima rahmat yang berlimpah ruah dan sukacita yang kekal, sebab “…Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi..” (Luk 8:18)


Renungan Pagi - Deus Providebit

Bunda yang berdukacita

Senin, 15 September 2014
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berdukacita
     
 Hari ini Gereja Katolik memperingati Peringatan Wajib Santa Perawan Maria yang Berdukacita. Apa maksudnya? Mengapa wajib diperingati? Sebagai seorang manusia yang lahir dari rahim seorang ibu, tentu kita akan mengignat ibu kita, terlebih penderitaan ibu kita sendiri. Adakah seorang anak yang tega membiarkan ibunya menderita, atau setidak-tidaknya tidak ambil pusing dengan penderitaan ibu sendiri? Orang yang baik dan setia pada Yesus tidak akan melakukan hal  yang demikian. Pokok permasalahannya ialah, sebagai umat beriman, tentu Bunda Maria menjadi Bunda kita semua oleh karena Yesus telah menjadi penebus bagi semua orang. Injil hari ini memberitakan bagaimana ramalan nabi Simeon terhadap bunda Maria. Simeon mengatakan bahwa “..suatu pedang akan jiwamu sendiri…” (Luk 2:35).  Pernahkah terbayang, seorang ibu yang hendak bersukacita akan kelahiran anaknya sendiri harus mendengar “berita miris” bahwa anak yang akan dikandung justru menimbulkan perbantahan dan menembus hati sendiri? Rasa takut, cemas, dan mengerikan akan begitu meliputi. Itulah yang mungkin dirasakan oleh Bunda Maria. Yesus harus mengalami penderitaan ditolak oleh orang – orang sekitar, namun terlebih memuncak saat penderitaan-Nya di salib, sebuah “ke-martiran” fisik demi teusan banyak orang. Bagaimana dengan Bunda Maria? Bunda Maria harus menjadi “martir” dalam hatinya sendiri, sebab penderitaan hati-nya sebagai seorang ibu begitu dahsyat diatas penderitaan hati orang lain. Seorang ibu yang justru siap menerima ramala Simeon yang sungguh mengejutkan, justru mengajarkan bagaimana kita belajar dari sosok Sang Bunda untuk setia kepada Yesus hingga sampai di kaki salib sekalipun hati sungguh sedih dan menderita. Bunda Maria tetap setia kepada Yesus apapun yang terjadi, dan Bunda Maria menyimpan semua perkara yang tak mudah itu di dalam hatinya, namun dngan kasih keibuannya dan kepercayaan akan rencana Allah kemartiran nya dalam hati harus diterima. Demikia kita, harus menerima semua hal dalam kehidupan dan siap untuk mengolah apapun yang terjadi, karena Bunda Maria telah menjadi ibu yang memberikan kekuatan hati untuk tetap setia pada perkara hati yang tidak mudah
  
   

RENUNGAN OLEH: DEUS PROVIDEBIT

Senin, 08 September 2014 Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

Senin, 08 September 2014
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
  
Allah Putra …. telah lahir sempurna dari Maria yang suci dan tetap Perawan oleh Roh Kudus…. (St. Epifanus, 374)


Antifon Pembuka

Marilah kita bersukacita merayakan kelahiran Santa Perawan Maria. Sebab dari padanya telah terbit cahaya dunia, yakni Kristus Allah kita.
     
   
Pada Misa hari ini ada Kemuliaan (Gloria), tanpa Syahadat (Credo).
     
Doa Pagi
 
Tuhan dan Allah kami, rencana-Mu terhadap dunia serta manusia melampaui segala dugaan kami. Limpahkanlah berkat-Mu atas kami agar kami mampu meneladan kerendahan hati dan kesederhanaan Bunda Maria. Dialah perempuan bersahaja yang Kaupilih sebagai ibu Sang Penyelamat umat manusia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
           
Bacaan dari Nubuat Mikha (5:2-5a)
    
"Tibalah saatnya perempuan yang mengandung itu melahirkan."
     
Beginilah firman Tuhan, “Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel. Maka ia akan bertindak, dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Atau
      
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:28-30)
 
Saudara-saudara, kita tahu banwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita dalam Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:6ab,6cd).
1. Ya Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorai karena penyelamatan-Mu.
2. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
   
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau, hai Perawan Maria, dan sangat terpuji. Sebab dari padamu telah terbit Sang Surya Keadilan, yakni Kristus, Allah kita.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius [1:1-16.18-23 (1:18-23)]
 
"Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."
 
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon. Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim. Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan. Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
 
            
   Hari ini, bersama seluruh umat Katolik diseluruh dunia, kita patut bersukacita ; sebab pada hari ini Gereja Katolik merayakan sebuah misteri besar dalam sepanjang sejarah kehidupan di dunia, yaitu Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Pesta ini sudah mulai popular sejak masa Sri Paus St Sergius I pada permulaan abad ke-7 yang pada dasarnya perayaan ini bersumber dari Tradisi Gereja Timur. 
 
 Injil hari ini membentangkan kembali silsilah Tuhan kita Yesus Kristus, lalu apa sangkut pautnya dengan Bunda kita? Kita semua pasti mengerti bahwa Yesus datang hendak menyelamatkan kita dari perbudakan dosa dengan mengosongkan diri-Nya dan menjadi manusia. Apakah Yesus Kristus, Tuhan kita dapat langsung menjadi manusia begitu saja? Bisa saja Yesus langsung turun dari langit dan secara ajaib menjadi manusia. Tetapi cara demikian tidak dapat menyerupakan diri-Nya dengan manusia, yang lahir dari rahim seorang ibu. Tentu saja, tidak mungkin asal – asalan dalam memilih ibu yang akan mengasuh Putra tunggal-Nya. Untuk sesuatu hal yang baik, kita memerlukan rencana yang rapi agar memperoleh hasil yang maksimal. Untuk menikmati liburan akhir pekan, tak jarang kita sudah membuat rencana untuk hari ke depan dan apa saja yang hendak dilakukan. Demikian pula Bapa dalam memilih ibu yang hendak mengasuh dan menimang Putera tunggal-Nya. Kelahiran Bunda Maria sedemikian pentingnya sebab dari rahimnya lah Putra Bapa akan menyelamatkan manusia.

  Bunda Maria dalam Gereja Katolik seringkali disapa dengan “Ratu Damai”, semoga dengan kelahiran Bunda Maria pun kita boleh melahirkan damai bagi siapa saja yang datang kepada kita dan bagi lingkungan sekitar kira. Tentunya, Maria yang disebut sebagai “Ratu Surga” pun boleh mengajak kita untuk menciptakan surga di bumi bagi siapa saja. Semoga misteri ini memampukan kita untuk merefleksikan begitu ajaib dan besarnya karya Allah yang tidak dapat kita pikirkan dengan segala keterbatasan kita. Semoga misteri ini pula mengajak kita untuk semakin meneladan Bunda Maria yang taat kepada Bapa, tulus dan rendah hati.
     
  
Deus Providebit

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy