Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
Rabu, 24 Desember 2008 Hari Biasa Khusus Adven
Hari Biasa Khusus Adven
Doa Pagi
Allah Bapa yang penuh kasih, hanya dalam penyertaan, berkat dan perlindungan Kristus Putra-Mu, keluarga-Mu ini mampu menjadi tempat persemian kasih sejati, dimana anak-anak belajar memberi dan menerima cinta dengan jujur dan tulus hati. Berkatilah segala usaha kami untuk bertumbuh dalam kasih, iman, dan pengharapan. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab kedua Samuel (7:1-5.8b-12.16)
"Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya dihadapan Tuhan."
Pada masa itu Raja daud telah menetap di rumahnya, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekeliling. Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda." Lalu berkatalah Natan kepada raja, "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau." Tetapi pada malam itu juga datanglag firman Tuhan kepada Natan, "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27-29)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan, datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:67-79)
"Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang."
Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya, "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan membawa kelepasan baginya; Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus, untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita, dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan mengunjungi kita: Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."
I. Inilah Injil Tuhan kita!
U.Sabda-Mu sungguh mengagumkan
Renungan
Roh Allah memang bekerja pada diri setiap orang di dunia ini. Disadari atau tidak, hal itu tetap berlangsung dalam kehidupan manusia. Rupanya, kesadaran yang akhirnya muncul dalam diri Zakharia mendorong dia untuk memuji dan memuliakan Allah. Seperti Bunda Maria yang memuji dan memuliakan Allah, Zakharia pun memuji dan memuliakan Allah.
Kesadaran Zakharia yang begitu mendalam membuatnya semakin percaya bahwa memang Allah mengerjakan karya-Nya dengan sungguh-sungguh. Allah memang mau membebaskan manusia dan mengangkat semua orang yang percaya kepada-Nya. Allah itu adalah yang setia dan tak pernah ingkar janji. Bahkan, Dia amat melindungi orang-orang yang percaya kepada-Nya dan mengampuni mereka yang dengan rendah hati memohon ampun dari-Nya.
Kalau sebagai orang Kristen kita percaya bahwa inilah saatnya kita semakin belajar menyerahkan diri kepada Allah dengan pertobatan yang mendalam, kita akan layak untuk menerima dan menyongsong Mesias yang akan datang dalam diri kita masing-masing.
Ya Tuhan, jadikanlah aku layak untuk mempersiapkan diriku di hadapan-Mu dalam menyongsong Putra-Mu, Yesus, yang akan hadir di dunia ini. Amin.
Bacaan Kitab Suci: RUAH
Renungan: Ziarah Batin, Renungan dan Catatan Harian
Selasa, 23 Desember 2008
Hari Biasa Khusus Adven
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa, dengan kuasa-Mu Engkau mengatur kehidupanku dan dengan setia membimbing aku agar aku berjalan menuju kepada-Mu, menikmati keselamatan-Mu. Berilah rahmat-Mu agar hari ini aku juga boleh belajar setia kepada-Mu dan kepada kehendak-Mu, meskipun kadang itu berarti penderitaan dan perjuangan.
Maleakhi menubuatkan bahwa sebelum kedatangan Hari Tuhan, nabi Elia akan datang. Ia akan membuat hati Bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan anak-anaknya kembali kepada Bapanya. Maka masa penantian adalah saat yang tepat untuk memulihkan relasi kita dengan sesama terutama dengan orang-orang terdekat kita yaitu keluarga kita.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nubuat Maleakhi (3:1-4; 4:5-6)
"Aku akan mengutus Nabi Elisa kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan."
Beginilah firman Tuhan semesta alam, "Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-KU! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sungguh, Ia datang! Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akn duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia akan mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan berkenan di hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti di tahun yang sudah-sudah. Sesungguhnya, Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapanya, supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Demikianlah sabda Tuhan,
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Ayat. (Mzm 25:4b-5b.8-9.10.14)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah dan selamatkanlah umat-Mu.
Campur tangan Allah dalam proses kelahiran Yohanes tidak hanya disadari oleh orangtuanya. Orang-orang yang ada di sekitar mereka pun menjadi saksi. Semua itu terjadi karena Zakharia dan Elisabet akhirnya percaya sungguh bahwa kehendak Allah harus lebih diutamakan daripada hal-hal lainnya termasuk tradisi pemberian nama.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66)
"Kelahiran Yohanes Pembaptis."
Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, "Jangan, ia harus dinamai Yohanes!" Kata merka kepadanya, "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anak itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: Namanya adalah Yohanes. Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
I. Inilah Injil Tuhan kita!
U.Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Doa Malam
Allah Bapa Mahasetia, terimakasih untuk perjuangan hari ini. Semoga aku cukup setia pada hari ini, jika ada kekurangan dalam usahaku, sudilah Engkau menyempurnakannya. Tambahkan terus rahmat-Mu dalam hidupku, ya Bapa, agar aku jadi hamba-Mu yang setia. Amin.
Renungan
Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia." Memang tangan Tuhan menyertai Yohanes. Ia dilahirkan dari seorang ibu yang tua lagi mandul. Nama yang diberikan pun tidak lazim, bukan Zakharia, seturut nama ayahnya, atau nama lain dari sanak keluarga mereka, melainkan Yohanes.
Bacaan Kitab Suci dan Renungan diambil dari RUAH.
Senin, 22 Desember 2008
Hari Biasa Khusus Adven
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:24-28)
"Hana bersyukur atas kelahiran Samuel."
24 Sekali peristiwa, setelah Samuel disapih oleh ibunya, Hana, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel masih kecil betul. 25 Setelah menyembelih lembu, mereka mengantar kanak-kanak itu kepada Eli. 26 Lalu Hana berkata kepada Eli, "Mohon bicara, Tuanku! Demi Tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. 27 Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta daripada-Nya. 28 Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan." Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan,
Syukur kepada Allah.
Antar Bacaan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan, penyelamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1. Hatiku bersukacita karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya, Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kaubentuk dari tanah.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:46-56)
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku."
46 Dalam kunjungannya kepada Elisabet, ketika dipuji bahagia, Maria memuliakan Allah dan berkata, "Jiwaku memuliakan Tuhan, 47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, 48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, 49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. 50 Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; 53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." 56 Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
I. Inilah Injil Tuhan kita!
U.Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku"
"Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya" (Luk 1:46-56), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Kutipan Warta Gembira diatas adalah kidung pujian 'Magnificat' kidung pujian bagi mereka yang terpilih oleh Allah serta mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah. Kidung ini juga menjadi bagian dari Doa/Ibadat Harian para anggota lembaga hidup bakti serta klerus dan juga bagi para anggota Legio Mariae. Dalam kidung pujian ini terkandung dua isi pokok yaitu : pengakuan dan penghayatan iman bahwa Allah Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar dalam diri manusia yang hina dina (kerendahan hati) dan menjungkirk-balikkan atau memporak-porandakan paradigma manusia (kesombongan). Orang sombong akan hancur berantakan hidupnya dan menderita, sedangkan orang rendah hati akan hidup bahagia, selamat, damai sejahtera. Maka marilah kita hayati kerendahan hati dengan mengimani bahwa "Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.". Kita semua adalah ciptaan Allah, apa yang baik, indah, mulia dan luhur dalam diri kita adalah karya Allah dalam diri kita yang hina dina ini. Maka jika dalam diri kita ada yang baik, ndah, mulia, luhur atau kita dalam keadaan sehat wal'afiat, damai sejahtera, marilah hidup dengan penuh syukur dan terima kasih. "Saat sukses kita bersyukur, saat gagal pun kita bersyukur. Sesungguhnya kekayaan dan kebahagiaan sejati ada di dalam rasa bersyukur" (Andrie Wongso). "Bersyukur adalah sikap dan perilaku yang tahu dan mau berterima kasih kepada Tuhan atas hikmat dan karunia yang telah dilimpahkanNya" (Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka-Jakarta 1997, hal 13).Sejak dalam kandungan ibu sampai kini kita semua telah menerima kasih karunia Allah melalui saudara-saudari kita, maka marilah kita hidup dan bertindak saling bersyukur dan berterimakasih.
· "Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada TUHAN. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN." (1Sam 1:26-28), demikian kata Hana, seorang ibu/perempuan yang penuh syukur dan terima kasih karena dianugerahi anak. Kiranya doa atau kata-kata ini dapat menjadi teladan/pegangan bagi para ibu, yang telah dianugerahi anak. Kami berharap para ibu dengan rendah hati berani 'mempersembahkan anak-anaknya kepada Tuhan' karena mereka adalah anugerah Tuhan, berasal dari Tuhan. Mempersembahkan anak-anak pada Tuhan antara lain berarti membina, mendidik dan mendampingi anak-anak sedemikian rupa sehingga tumbuh berkembang menjadi pribadi cerdas beriman, semakin mengasihi dan dikasihi oleh Tuhan dan sesamanya. Kelak kemudian hari ketika anak-anak telah dewasa menjadi 'man or woman for/with others', tidak egois dan tidak sombong. Jika anak-anak tumbuh berkembang menjadi orang dewasa yang demikian itu, kiranya para ibu khususnya akan merasa lebih bahagia di masa tuanya. Maka warisi anak-anak dengan nilai-nilai atau keutamaan-keutamaan kehidupan yang menyelamatkan, bukan harta benda atau uang. Hendaknya pembinaan, pendampingan dan pendidikan anak-anak menjadi opsi utama dalam segala sesuatu yang dikerjakan. Biarlah kelak anak-anak berani berkata dan bersaksi bahwa "Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus".
"Busur pada pahlawan telah patah, tetapi orang-orang yang terhuyung-huyung, pinggangnya berikatkan kekuatan. Siapa yang kenyang dahulu, sekarang menyewakan dirinya karena makanan, tetapi orang yang lapar dahulu, sekarang boleh beristirahat. Bahkan orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi orang yang banyak anaknya, menjadi layu. TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana.TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga"(1Sam 2:4-7)
Renungan: Rm. I. Sumarya, SJ
Sabtu, 20 Desember 2008
Hari Biasa Khusus Adven
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, jauhkanlah kami dari sikap acuh dan egois, jangan biarkan kami merendahkan orang lain dan berlaku angkuh. Ingatkan kami selalu untuk dapat menjaga keseimbangan hidup rohani dengan urusan duniawi, antara memperdalam pengetahuan hidup beriman dan menjalin relasi yang baik dengan sesama. Kami percaya dengan pertolongan-Mu, kami dapat melakukannya. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nabi Yesaya (7:10-14)
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
10 TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya: 11 "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." 12 Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN." 13 Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? 14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang: Dia sendirilah Raja Kemuliaan.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Kunci Kerajaan Allah, datanglah, dan bebaskanlah umat-Mu dari perbudakan
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
"Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki."
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.
Renungan
Sikap Maria justru sangat berbeda dengan Zakharia. Ia pasrah kepada Allah dan sungguh-sungguh percaya bahwa memang Allah ingin mempergunakan dirinya menjadi seorang ibu bagi Mesias yang akan dilahirkannya. Kerelaan dan kesediaan Maria itu merupakan jawaban yang sangat menguntungkan manusia. Karena dengan jawaban itu, manusia akhirnya memiliki seorang Mesias yang amat dinanti-nantikan.
Maria berani mengambil risiko dalam kehidupannya sebagai seorang wanita. Ia tahu bahwa ia akan dicemooh dan disalahkan banyak orang. Namun, dengan kesalehan dan kesetiaannya kepada kehendak Allah, ia memperlihatkan kehendak-Nya itu kepada sesama.
Bagi kita, tidaklah mudah memiliki sikap dan pandangan seperti Bunda Maria. Hal itu mungkin terjadi hanya pada orang yang memiliki iman kepercayaan yang amat mendalam serta kepasrahan yang tinggi kepada Allah. Sudahkah kita bersikap seperti Bunda Maria?
Bunda Maria, aku ingin meneladani sikap dan kepasrahanmu dalam hidup ini. Ajarilah aku menjadi orang yang peka terhadap kehendak Allah. Amin.
Renungan: Ziarah Batin, Renungan dan Catatan Harian
http://forum.wgaul.com/showpost.php?p=3882177&postcount=256
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati