| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Tampilkan postingan dengan label Kristus Cahaya Dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kristus Cahaya Dunia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 April 2009


M i n g g u, 12 April 2009
P A S K A H
Kebangkitan Tuhan


"Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah karena besarlah ganjaranmu di surga" --- Mat 5:11-12

Doa Renungan
Allah Bapa kami, sumber kehidupan sejati, hari ini Putra-Mu bangkit jaya atas maut dan membukakan pintu kehidupan abadi. Kami mohon, perkenankanlah kami merayakan kebangkitan-Nya dengan penuh rasa syukur, dan semoga karenanya kami diperbaharui oleh Roh-Mu serta bangkit dan hidup dalam cahaya sinar-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)

"Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati."

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem! Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 821
Ref. Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira.
Ayat.
(Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya."
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-4)

"Pikirkanlah perkara yang di atas, dimana Kristus berada."

Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita! Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil PS 959
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat.
Mari kita merayakan perjamuan Paskah, sebab Yesus Kristus sudah dikurbankan.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1-9)

"Yesus harus bangkit dari antara orang mati."

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kubur-Nya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah juga Simon Petrus menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai ke kubur itu; ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci, yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

MISA SORE

Bait Pengantar Injil PS 959
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Tuhan Yesus, bukalah arti Kitab Suci bagi kami, kobarkanlah hati kami karena ajaran-Mu.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)

"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."

Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka, "Apakah itu?" Jawab mereka, "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka, "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita? Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, "Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


“Murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.”

Satu atau dua hari setelah upacara pemakaman salah satu anggota keluarga, pada umumnya pagi-pagi benar masih terasa lesu dan lelah. Suasana murung atau sedih kiranya masih menyelimuti seluruh anggota keluarga atau sanak kerabat dekat dari yang dipanggil Tuhan, meninggal dunia. Suasana macam itulah kiranya yang sedang terjadi dalam atau dialami oleh para rasul/murid Yesus, tetapi “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur”. (Yoh 20:1). Saksi kebangkitan yang pertama adalah Maria Magdalena, seorang perempuan, yang dalam tata sosial hidup bersama sehari-hari, yang biasa, sering dinilai sebagai yang lemah

“Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” (Yoh 20:2)

Dari pengalaman peristiwa ‘hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap’, kebangkitan Yesus dari mati, kiranya kita dapat mawas diri perihal kebenaran ini: “kelemahan sekaligus dapat menjadi kekuatan dan kekuatan sekaligus dapat menjadi kelemahan’. Di dalam hidup sehari-hari, suasana aman dan damai pada umumnya yang nampak berperan dan berpengaruh adalah mereka yang dinilai kuat dalam kedudukan atau jabatan. Sebagai contoh konkret: ketika ada undangan pesta dengan perwakilan alias tidak semuanya diundang, pada umumnya yang datang ke pesta adalah sang pemimpin atau ketua. Di dalam suasana genting dan mencemaskan atau kurang enak, pada umumnya mereka yang dinilai lemah yang tampil dan berperan, Sebagai contoh konkret: ketika ada undangan untuk kerja bakti kiranya yang datang adalah pekerja kasar atau pembantu rumah tangga, demikian juga ketika ada tempat yang kotor atau amburadul kiranya yang diminta mengerjakan atau membereskan adalah para pembantu atau buruh, dst..



Marilah kita mawas diri perihal kekuatan dan kelemahan kita masing-masing. Mungkin perihal kekuatan dengan mudah orang berani melihat dan mengakuinya, tetapi dalam hal kelemahan sering malu atau tidak berani mengakuinya. “Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku” (1Kor 11:30 ), demikian kesaksian Paulus, yang kiranya dapat menjadi inspirasi kita. Kesaksian ini menunjukkan bahwa yang bekerja dalam diri manusia yang lemah.dan rapuh adalah Tuhan, dimana orang lebih terpesona atau terpengaruhi oleh Tuhan, sebagaimana dialami oleh Maria Magdalena, sehingga ia tak takut dan gentar dalam suasana genting yang mencekam. Dengan gairah ia memberitahu atau mengabarkan kebangkitan Tuhan kepada mereka yang takut, seperti para rasul, dan akhirnya para rasul yang ketakutan pun bangkit juga. Yang dipandang lemah telah membangkitkan dan menggairahkan; kebenaran ini rasanya dapat dialami oleh para orangtua atau bapak-ibu terhadap anak-anak atau bayinya yang lemah, yang mungkin baru saja dilahirkan. Maka dengan ini kami mengingatkan dan mengajak kita semua untuk tidak takut atau cemas melihat dan mengakui kelemahan kita masing-masing. Ingatlah bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang dipanggil Tuhan untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatanNya, dalam mewartakan kebangkitan, kegairahan dan kegembiraan.



Dalam kisah Warta Gembira hari ini juga diceriterakan bahwa “murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.”, murid yang lain ini adalah Yohanes, murid terkasih Yesus. Selayaknya orang menjadi lebih bergairah ketika yang terkasih menghadapi masalah, itulah yang terjadi, sebagaimana dialami banyak orang ketika sahabat atau kenalannya menderita sakit atau bahkan meninggal dunia. Maka dalam kegembiraan Paskah, kebangkitan Yesus dari mati, hari ini, marilah kita ingat saudara-saudari kita yang mungkin sedang dalam kesulitan; kita bangkit berdiri dan mendatanginya untuk melihat apa yang sedang terjadi. Percaya dan imanilah dengan melihat apa yang terjadi pasti atau terjadi sesuatu yang tak terduga, mujizat atau karya Tuhan.

“Marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran” (1Kor 5:8) .

”Berpesta atau bergembira dalam kemurnian dan kebenaran” itulah panggilan kita semua. “Seseorang yang memilih hidup murni akan menghayati satu sikap hormat yang terarah semata kepada Sang Pencipta, sebagai satu-satunya Pribadi, akan tetapi ia akan tetap menghormati semua ciptaan lain termasuk dirinya sendiri” (Sr.Joyce Ridick SSC, Ph.D: Kaul , harta melimpah dalam bejana tanah, liat, , , Penerbit Kanisius – Yogyakarta 1987, hal 93). Yang disebut sebagai “Pribadi” di sini adalah Tuhan, dan kita beriman bahwa Tuhan senantiasa hidup dan berkarya dalam diri manusia, ciptaan terluhur di dunia ini. Maka sebagai perwujudan hidup dalam kemurnian dan kebenaran kiranya dapat kita wujudkan dengan saling menghormati satu sama lain, dalam keadaan atau kondisi macam apapun.



Kita juga dipanggil untuk menghormati diri sendiri dan ciptaan lain dalam kemurnian dan kebenaran. Menghormati diri sendiri dalam kemurnian dan kebenaran antara lain berusaha seoptimal mungkin agar kita tetap dalam keadaaan sehat wal’afiat, segar bugar baik lahir maupun batin, jasmani maupun rohani. Orang sehat dan segar bugar akan lebih mudah untuk bergembira ria serta mewartakan kegairahan, kegembiraan dan kebangkitan kepada sesamanya. Mengusahakan kesehatan dan kebugaran tubuh atau phisik antara lain dengan ‘makan dan minum sesuai dengan pedoman empat sehat lima sempurna’, olahraga teratur, istirahat dan bekerja teratur, dst.. Sedangkan untuk mengusahakan kesehatan dan kebugaran batin atau rohani antara lain tidak melupakan hidup doa, matiraga maupun tindakan atau perilaku yang baik dalam hidup sehari-hari.



Iman kita kepada kebangkitan juga dapat kita wujudkan dengan saling mengasihi tanpa membeda-bedakan orang sebagaimana dikatakan oleh Petrus: “ Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.”(Kis 10:34-35). Yesus yang telah bangkit dari mati tidak terikat oleh ruang dan waktu dalam berkarya untuk menyelamatkan dunia melalui RohNya., maka kita yang beriman kepadaNya juga dipanggil untuk tidak terikat dalam ruang dan waktu dalam berpartisipasi menyelamatkan dunia. “Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya”, demikian kata Petrus. Kebenaran dianugerahkan kepada semua orang dan dapat dihayati oleh semua orang tanpa pandang bulu, SARA atau usia dan pengalaman. Apa yang benar selalu berlaku secara universal atau umum, bukan milik pribadi atau golongan tertentu.



“Tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita” (Mzm 118:16-17.22-23)



“SELAMAT PASKAH, ALLELUYA”

Jakarta , 12 April 2009
Ignatius Sumarya, SJ

Photobucket

Malam Paskah

Malam Paskah
Sabtu, 11 April 2009


Pengantar

Melewati Sabtu Suci, kita mulai sore dan malam ini dengan perayaan Malam Paskah yang meriah. Liturgi Gereja membuat sedemikian rupa agar perayaan Malam Paskah ini berlangsung semeriah-meriahnya. Seluruh simbolisasi liturgi Malam Paskah ini sangat indah dan kaya. Inti suasana tampak dari permulaan tirakatan Malam Paskah ini yang diawali dengan upacara cahaya. Gedung gereja atau kapel gelap, lampu tidak dinyalakan. Imam mengawali perayaan dengan pemberkatan api dan kemudian penyalaan lilin Paskah. Api lilin Paskah melambangkan Kristus yang bangkit. Kebangkitan-Nya mengalahkan maut dan kematian.

Api lilin Paskah itu semula kecil saja. Namun setelah api lilin Paskah itu dibagikan ke lilin-lilin seluruh umat di gereja, lihatlah; betapa ruangan menjadi terang oleh api lilin-lilin itu. Terang dari api lilin-lilin tentu berbeda dari terang lampu listrik. Namun terang dari api lilin-lilin itu memberikan suasana khas dan khusus, indah, khidmat, syahdu, dan dalam bahasa cinta: lebih romantis.

Demikian pula kebangkitan Kristus diwartakan, sebagaimana api lilin Paskah yang disebarkan ke lilin-lilin seluruh umat. Pada Injil malam Paskah ini, warta kebangkitan Kristus mulai dari dua malaikat kepada para wanita. Para wanita memberitakan kepada para murid. Antara percaya dan tidak, para murid mulai mengalami warta kebangkitan Tuhan. Itu pula pengalaman kita. Kita memiliki iman akan kebangkitan Tuhan karena adanya pewartaan dari Gereja melalui orang tua, katekis, guru agama, pastor, dan sebagainya. Setiap orang kristiani, masing-masing dari kita, juga perlu menjadi lilin-lilin Paskah. Artinya, kita harus mewartakan kebangkitan Tuhan. Mungkin kecil-kecilan dan pada lingkup terbatas di sekitar kita, tetapi apabila ini menjadi gerakan seluruh umat beriman, maka cahaya Kristus yang bangkit akan menerangi seluruh masyarakat dan muka bumi. (EM IB 07)

Pada malam yang suci ini Tuhan kita Yesus Kristus beralih dari kematian memasuki kehidupan. Gereja mengundang putra-putrinya untuk berkumpul mengadakan tirakatan. Marilah pada malam ini kita ikuti tirakatan tersebut dengan datang ke Gereja pada malam ini untuk mengungkapkan iman kita akan Kristus yang bangkit dengan memberikan kegembiraan karena telah jaya atas maut. Malam ini kita akan memperbaharui janji baptis, memperbaharui iman kita akan Tuhan. Hidup-Nya membuka harapan baru, hidup bersatu dengan Tuhan. Warta Paska ini mengandung pula tugas baru kita, dan akan memahkotai dengan perayaan Ekaristi.

Bacaan Pertama (Maka jadilah petang dan pagi: PS 866)
Pembacaan dari Kitab Kejadian (1:1-31; 2:1-3)


"Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu.”

1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. 3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. 4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. 5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.


5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.



6 Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." 7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. 8 Allah menamai cakrawala itu langit.

Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.

9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. 10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. 12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Maka 13 jadilah petang dan pagi, hari ketiga.

14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, 15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. 16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. 17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, 18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

19 Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.

20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." 21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."

23 Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.

24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. 25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. 31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.

Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam

Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. 2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Doa Renungan
Allah Bapa yang mahabijaksana, karya cipta dan cinta-Mu sungguh mengagumkan. Semoga kami yang sering melupakan-Mu, mulai hari ini menyadari dan bertobat kembali kepada jalan keselamatan yang Kau tunjukkan melalui Putra-Mu. Sebab Engkaulah Allah kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Renungan

Ada bagian dari hidup ini yang tetap menjadi milik Allah dan tetap harus menjadi misteri bagi kita.

Bacaan Pertama Misa Malam Paskah hari ini mengisahkan penciptaan manusia oleh Allah. Manusia dibentuk dari debu tanah. Allah menghembuskan napas hidup sehingga manusia hidup. Untuk hidupnya itu, manusia diberi segala hal yang perlu, seperti berbagai pohon yang memberikan buah yang enak dan segar untuk dimakan. Tetapi ada satu pohon, yakni pohon kehidupan yang tidak boleh dimakan. Kita ingat dengan kisah ini. Bahkan anak-anak sekolah Minggu pun telah diberi cerita ini. Namun apa artinya?

Pertama, manusia diciptakan oleh Allah sebagai karya seni yang indah. Allah membentuk manusia dari debu. Dari yang tidak berarti, yaitu debu, kita menjadi manusia yang berarti karena dibentuk dan dibuat oleh Allah. Maka perlulah kita selalu bersyukur, sebab hidup ini menjadi begitu berharga dan bernilai karena kita memang telah diangkat oleh Allah menjadi makhluk yang bermartabat dan berharga.

Kedua, manusia dilengkapi dengan segala sesuatu yang diperlukan supaya bisa hidup. Itulah makna dari segala pohon yang diberikan Tuhan untuk kita makan dan kita pergunakan untuk hidup. Alam yang diciptakan Allah ini sebenarnya luar biasa. Kita bisa makan dari apa yang dihasilkan pohon, mengambil air dari bumi, dan segala macam tambang juga. Kalau sakit, ada aneka tanaman obat yang luar biasa pula khasiatnya. Kalau sakit masuk angin, buat saja wedang jahe! Hangat deh! Itu berarti, sebenarnya alam ini sudah cukup dalam memberikan sarana untuk hidup. Yang penting: kita jangan serakah dan mengeksploitasi alam semena-mena.

Ketiga, adanya pohon kehidupan yang dilarang untuk dimakan mengungkapkan bahwa tetap ada kehidupan alam dan diri kita ini yang tetap hanya milik Allah. Ada bagian dari hidup ini yang tetap menjadi milik Allah dan tetap harus menjadi misteri bagi kita. Itulah kehidupan itu sendiri, yang mesti kita serahkan kepada Allah sendiri! (EM/IB/07-01.007.02)

Mazmur Tanggapan PS 832
Ref. Betapa megah nama-Mu, Tuhan di seluruh bumi

do= 2/4bes
1.Tuhan menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2.Tuhan membuka mata orang buta, dan menegakkanorang yang tertuduh, Tuhan mengasihi orang-orang benar, dan menjaga orang-orang asing.
3.Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkannya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu ya Sion turun menurun.


Bacaan Kedua
Pembacaan dari Kitab Keluaran (14:15-15:1)

“Umat Israel masuk ke tengah laut yang kering”

15 Pada waktu itu Tuhan bersabda kepada Musa: " Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. 16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. 17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. 18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun keretanya dan orangnya yang berkuda." 19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka, dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. 20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. 21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. 22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 23 Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka - segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda - sampai ke tengah-tengah laut. 24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. 25 la membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab TUHAN lah yang berperang untuk mereka melawan Mesir." 26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda." 27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu, demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. 28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka. 29 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 30 Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut. 31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Doa Renungan
Allah Bapa pembebas umat dari segala penderitaan, kami bersyukur kepada-Mu, karena dengan kuasa, Engkau telah melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Kini pun Engkau telah melepaskan kami dari perbudakan dosa, melalui air pembaptisan yang kami terima. Semoga, iman kami semakin kuat berakar, sehingga kami tetap tegar dan setia pada-Mu, kendati menghadapi ancaman yang berat. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Renungan

Paskah adalah berkat di tengah kehancuran dan kegelapan maut. Inilah pembebasan bagi kita!

Setiap orang pernah mengalami kehilangan. Tsunami, gempa bumi dahsyat, banjir, lumpur panas yang menelan rumah dan sawah yang membuat saudara kita kehilangan keluarga, harta, dan jaminan hidup. Tidak heran, begitu banyak orang berbeban karenanya. Putus asa dan kehilangan harapan dalam hidup ini menjadi semacam lembah gelap pekat yang menekan jiwa mansia, sampai-sampai orang meragukan Tuhan.

Kebangkitan Yesus adalah dasar iman orang Kristiani. Bagi yang merasa putus asa, yang dikuasai dosa, yang merasa kehilangan, dan yang menderita sakit, datanglah kepada Yesus yang bangkit. Justru untuk Anda sekalian Ia bangkit. Dengan iman itu, anda akan mendapatkan energi baru untuk menghayati nilai luhur di balik penderitaan, sakit, dan kematian. Ternyata derita, sakit, kematian bukanlah akhir hidup ini. Yesus telah menjawabnya melalui kebangkitan: sengsara, sakit, dan kematian sudah dikalahkan. (ASD/IB/08-01/23.03)

Mazmur Tanggapan PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat.
1. Aku akan memuji ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersuka cita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kuubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan Ketiga
Pembacaan dari Kitab Nabi Yesaya (54:5-14)


"Datanglah kepada-Ku, maka kamu akan hidup.
Aku akan mengikat perjanjian kekal denganmu."

5 Tuhan bersabda kepada Nabi Yesaya, jika yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. 6 Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. 7 Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. 8 Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu. 9 Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. 10 Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. 11 Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. 12 Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. 13 Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka; 14 engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Doa Renungan
Allah Bapa pembebas umat dari segala penderitaan, kami bersyukur kepada-Mu, karena dengan kuasa, Engkau telah melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Kini pun Engkau telah melepaskan kami dari perbudakan dosa, melalui air pembaptisan yang kami terima. Semoga, iman kami semakin kuat berakar, sehingga kami tetap tegar dan setia pada-Mu, kendati menghadapi ancaman yang berat. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Renungan

Sejauh mana kebangkitan Kristus mempengaruhi perilaku kita?

Paskah merupakan peristiwa kebangkitan Kristus yang bermakna bagi hidup para murid dan bagi kita. Kebangkitan mengalahkan kematian merupakan karya penebusan yang menghapus dosa dunia. Maka kebangkitan membawa sukacita dan kegembiraan. Kebangkitan adalah kebenaran yang tidak bisa disangkal atau dibuat bohong-bohongan.

Bagaimana kita menanggapi peristiwa kebangkitan itu?

Untuk mendapatkan keselamatan melalui kebangkitan Kristus, orang beriman harus dikuburkan dalam kematian dosa dan diikutsertakan dalam kehidupan kebangkitan-Nya. Semoga kebangkitan Kristus tidak hanya memperkuat iman kita, tetapi juga mempengaruhi perilaku kita untuk menyerupai Kristus. (IB/ALS 007-01-09.04)

Lagu Antar Bacaan: MB 421
KARYA TUHAN HENDAK KUPUJI
1. Karya Tuhan hendak kupuji, karya yang tak terlupakan,
karya yang pada malam ini, bersama kita rayakan.
Karya yang gemilang dan perkasa, kita dislamatkan Tuhan.
Musuh kita dihancurkan-Nya, terpuji Tuhan pahlawan.

2. Tuhan membebaskan umat-Nya, dari perbudakan setan.
Tangan Tuhan mengantar kita, slamat melalui air.
Dicampakkan-Nya dalam ombak, bala tentara Firaun,
Umat Tuhan berarak-arak, melintasi padang gurun.

3.Tuhan dengan gagah perkasa mengantar umat pilihan,
keluar dari kutuk dosa, masuk tanah perjanjian.
Kita pun dihantarkan Tuhan dalam suka serta duka,
menuju ke pantai bahagia, hidup mulia selamanya.

Epistola
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:3-11)

"Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi."

Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu bahwa masing-masing kita turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 867
Ref. A l l e l u y a

(3x 1= F, G, A)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya.
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.

BACAAN INJIL
Tuhan bersamamu,
dan bersama rohmu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:1-8)

"Yesus dari Nazaret yang tersalib itu sudah bangkit."

1 Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. 2 Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. 3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?"4 Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling. 5 Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Merekapun sangat terkejut,6 tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. 7 Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu." 8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Seekor ikan tidak pernah bahagia hidup di daratan karena dia diciptakan untuk hidup di air. Seekor elang tidak pernah bisa merasa puas jika hidup di air. Bahkan, elang itu akan segera mati jika tidak lagi hidup di udara bebas. Kita tidak pernah merasa puas hidup di bumi ini karena kita diciptakan untuk sesuatu yang lebih dari itu. Kita akan memiliki saat-saat bahagia di dunia ini, tetapi tidak sebanding dengan apa yang sudah direncanakan Allah bagi kita.

Kita mengira bahwa tujuan Allah bagi kehidupan kita adalah kekayaan materi atau kepopuleran sebagaimana yang didefinisikan oleh dunia. Kalau itu yang terjadi, kita salah besar. Bagi Allah, pahlawan-pahlawan iman yang paling besar bukanlah orang-orang yang mencapai kemakmuran, keberhasilan, kepopuleran, dan kekuasaan dalam kehidupan ini, melainkan orang-orang yang dalam kehidupan ini melakukan sesuatu sebagai penugasan sementara dan melayani dengan setia, sambil mengharapkan upah yang dijanjikan kepada kita, yaitu hidup kekal.

Bersediakah kita mewartakan Kristus yang hidup dan bangkit kepada semua orang di mana pun mereka berada dalam damai dan sukacita Paskah ini?

Ya Yesus, berilah aku ketenangan dalam menghadapi segala goncangan hidup ini. Kuatkanlah aku selalu agar mampu menghadapi segala peristiwa hidup ini menuju hidup yang abadi. Amin. (Ziarah Batin 2009)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy