Tampilkan postingan dengan label Renungan APP KAJ. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan APP KAJ. Tampilkan semua postingan

Renungan APP Prapaskah KAJ 2009, Pertemuan Keempat: Bertanggung Jawab pada Bangsa dan Negara

Pertemuan Keempat


BERTANGGUNG JAWAB PADA BANGSA DAN NEGARA



1. Lagu Pembuka: Indonesia Raya (berdiri)

2 . Tanda Salib dan Salam

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.

P Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Putera- Nya Yesus Kristus, besertamu.
U Dan sertamu juga.

3. Pengantar

Dalam hidup berbangsa dan bernegara orang Katolik adalah warganegara 100 %. Sebagai warganegara, ia harus berbakti kepada bangsa dan negara Indonesia. Umat Katolik bertanggung jawab untuk mewujudkan kesejahteraan sesama warga negara di segala bidang. Salah satu wujud partisipasi adalah dengan menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Yesus, Tuhan kita, memberi teladan dan mengajarkan bagaimana menghormati para pimpinan negara dan membayar pajak kepada penguasa negara. Tentu saja Yesus juga mengajak kita untuk memberi apa yang menjadi hak Allah. Bagaimana kita mewujudkan tanggung jawab pada Allah sekaligus mewujudkan tanggung jawab pada bangsa dan negara ini? Ini akan kita bahas dan renungkan dalam pertemuan ke-4 ini.

4. Pernyataan Tobat

P Marilah kita memeriksa batin kita sejenak. (hening sejenak).

Saya mengaku....
U kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan Kita. Amin.

P Semoga Tuhan yang berbelaskasih mengampuni kita, membebaskan kita dari dosa dan menganugerahkan hati yang bersih.
U Amin.

5. Doa Pembuka

Allah Bapa penyayang kehidupan, kami bersyukur boleh mendiami tanah air Indonesia dengan segala keragaman dan kekayaan alamnya. Kami bersyukur bahwa Engkau menyertai perjalanan bangsa dan negara kami. Bantulah kami agar dari hari ke hari kami semakin bersatu hati mewujudkan kesejahteraan umum. Terangilah hati dan budi kami agar tidak berpandangan sempit memperjuangkan kepentingan kelompok dan golongan sendiri. Demi Kristus, yang mengasihi semua orang dan telah wafat menebus dosa manusia, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup kini dan sepanjang masa. Amin.

6. Lagu Pengantar Bacaan: Padamu Negeri

7. Bacaan Kitab Suci: Mrk 12: 13-17

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)

"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."

13 Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. 14 Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" 15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!" 16 Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." 17 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

(Perikop dibaca 3 kali: bersama-sama satu kali, dibacakan oleh salah seorang peserta, dan membaca dalam hati.)


Renungan singkat

Negara dan bangsa adalah wadah pemersatu berbagai keragaman dan latar belakang warga negaranya. Negara dan bangsa ada untuk melindungi dan menciptakan kedaulatan setiap manusia. Dalam hal ini negara dan bangsa adalah baik sebagai dikehendaki oleh Tuhan. Sebagai warga negara setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Siapa yang memiliki lebih, hendaknya memberi lebih, agar tercipta keadilan dan kesejahteraan semua warga. Yesus pun mengajarkan hal yang sama bahwa setiap orang punya kewajiban untuk membayar pajak kepada penguasa. Tujuan pajak, pada akhirnya, demi membangun negara dan kepentingan bersama. Namun, Yesus juga menekankan perlunya kewajiban sebagai warga Kerajaan Allah. Dengan demikian, kewajiban yang satu tidak meniadakan kewajiban yang lain. Kedua-duanya mesti dipenuhi.

Apa kewajiban kita terhadap Allah? Rasanya bukan sesuatu yang sangat rumit. Sebagaimana Allah telah memberikan kepada manusia dengan gratis (gratia = rahmat), maka manusia berkewajiban untuk memberikan dengan cuma-cuma pula. Oleh karena itu, manusia diundang untuk bermurah hati, sama seperti Bapa murah hati adanya. Kewajiban yang datang dari Allah rasanya demi kepentingan manusia juga, misalnya: memuji dan memuliakan Allah lewat doa dan ibadat. Contoh lain adalah memberikan derma kepada fakir miskin dan kaum terlantar, sebagaimana Tuhan bersabda: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku (Mat 25:40)”. Sepuluh perintah Allah diberikan juga bukan demi kepentingan Allah, tetapi agar manusia selamat. Maka, tunggu apa lagi? Mari kita lakukan kewajiban kita kepada Tuhan dan kepada bangsa dan negara kita.

8. Doa Umat

P Marilah kita menyatukan hati kita untuk berdoa bagi bangsa dan negara:

P Bapa yang penuh kasih, utuslah Roh Kudus untuk menyatukan berbagai macam perbedaan dan keragaman yang ada pada bangsa dan negara kami.
U Semoga di negara dan bangsa kami tetap tercipta perdamaian dan kerukunan sehingga kami semakin maju dan berkembang.

P Bapa berkatilah dan jagailah para pemimpin bangsa dan negara kami agar mereka bertindak jujur dan adil.
U Berilah hati yang bijaksana sehingga mereka mau berkorban dan mengusahakan kebaikan dan kesejahteraan bagi semua.

P Bapa, Putera-Mu mengajak kami untuk bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara kami dengan ikut membayar pajak kepada pemerintah.
U Ajarilah kami untuk menghargai setiap usaha dan niat baik pemerintah. Doronglah kami untuk mau terlibat dalam usaha menciptakan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan sosial.

P Bapa, sebentar lagi bangsa kami akan menyelenggarakan Pemilihan Umum. Berkatilah seluruh proses pemilihan agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
U Semoga kami dan semua yang terlibat dalam Pemilu dapat bekerja dengan bersih, jujur dan adil, sehingga terpilihlah wakil-wakil yang dapat menyuarakan kebaikan dan bekerja demi kepentingan bersama.
P Marilah kita panjatkan doa dan permohonan kita ....

Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

P Dengarkanlah ya Tuhan segala doa yang kami sampaikan dengan rendah hati kepada-Mu. Perkenankanlah kami menggabungkannya dengan doa Kristus Putera-Mu. Bapa kami ....

9. Doa Penutup (terinpirasi dari Doa untuk Tanah Air, PS. 194 )

Ya Bapa, kami bersyukur atas tanah air kami yang luas dengan isinya yang beraneka ragam; lautan dengan ribuan pulau, gunung dan dataran, hutan dan belantara; semuanya menyemarakkan tanah air kami. Kami bersyukur atas ratusan suku dan aneka budaya serta bahasa yang Kau himpun menjadi satu bangsa dan satu bahasa. Kami mohon berkat-Mu bagi semua yang mendiami tanah air ini. Semoga kami semua berusaha memelihara dan memajukannya. Bebaskanlah tanah air kami dari bahaya bencana alam, lumpur, longsor, tsunami, kelaparan dan wabah penyakit. Semoga pemimpin bangsa kami tekun membangun tanah air ini demi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh bangsa bukan untuk kepentingan golongan tertentu saja. Bantulah mereka mewujudkan tanah air yang adil, makmur, aman, damai dan sejahtera bukan menciptakan ‘Tsunami bangsa’ sehingga rakyat semakin menderita. Semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

10. Membangun Niat

(Pemimpin mengajak umat membuat niat konkret, yaitu: siapa melakukan apa dan kapan dilaksanakan. Dengan demikian, Umat sungguh menghidupi Sabda Tuhan.)

11. Berkat dan Pengutusan

P Tuhan sertamu.
U Dan sertamu juga.

P Semoga Allah Bapa yang mahakasih mengertai dan memberkati kita dalam setiap usaha dan niat baik kita.


Photobucket

Renungan APP Prapaskah KAJ 2009, Pertemuan Ketiga: Bertanggung Jawab pada Masyarakat Luas

Pertemuan Ketiga

BERTANGGUNG JAWAB PADA MASYARAKAT LUAS



1. Lagu Pembuka

2. Tanda Salib dan Salam

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.

P Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus besertamu.
U Dan sertamu juga.

3. Pengantar

Gereja hadir di tengah masyarakat yang majemuk dan situasi nyata masyarakat yang lemah, miskin dan menderita. Gereja sebagai paguyuban murid-murid Kristus dipanggil dan diutus untuk mewujudkan kesejahteraan umum, membebaskan orangorang yang tertindas oleh ketidakadilan, memberantas kemiskinan dan memelihara lingkungan hidup. Yesus mengajak para murid untuk berbelaskasih dan melakukan tindakan nyata membantu orang yang lapar dan haus akan kasih Tuhan. Sebagaimana para murid menerima kasih dan pemeliharaan Tuhan dengan cuma-cuma, maka kita diundang untuk memberi dengan cuma-cuma pula. Pertemuan ketiga ini mengajak kita untuk mensyukuri relasi dengan Kristus sekaligus untuk menanggapi ajakan Kristus bertanggung jawab terhadap nasib saudara-saudari kita yang berkekurangan.

4. Pernyataan Tobat ( TPE hal 21 )
P Marilah kita hening sejenak untuk memeriksa batin, khususnya sikap kita terhadap masyarakat pada umumnya. (hening sejenak)

P Tuhan Yesus Kristus, Engkau memanggil kami supaya berbuat yang benar. Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, kasihanilah kami.

P Engkau menanggung dosa kami supaya kami bebas dari kekuatan dosa dan dapat hidup menurut kehendak Allah. Kristus, kasihanilah kami.
U Kristus, kasihanilah kami.

P Engkau menderita bagi kami supaya kami selamat dan mengikuti jejakMu. Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, kasihanilah kami.

P Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita mengampuni dosa kita, mengantar kita kehidupan yang kekal.
U Amin

5. Doa Pembuka (bersama-sama)
Allah Bapa, Pencipta dan Penyayang kehidupan, Engkau mengetahui apa yang sedang terjadi pada masyarakat kami. Begitu banyak bencana dan krisis yang menimpa, entah karena bencana alam maupun karena buatan tangan manusia sendiri. Semoga masyarakat kami mau bertanggung jawab atas bencana yang terjadi dan kami tergerak untuk bersatu mengatasinya. Demi Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

6. Lagu Pengantar Bacaan

7. Bacaan Kitab Suci : Mat 14:13-21
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. 14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. 15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." 16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." 17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." 18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." 19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. 20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. 21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


(Perikop dibaca 3 kali: bersama-sama satu kali, dibacakan oleh salah seorang peserta, dan membaca dalam hati.)



Renungan singkat

Makan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain tempat tinggal dan pakaian. Di antara kita masih banyak yang bertanya: besok makan apa? Artinya: banyak saudara-saudari kita yang belum mendapatkan makanan. Tidak jarang kekurangan makan, bukan karena tidak ada makanan, tetapi karena tidak ada keadilan, yaitu: keadilan distributif, pembagian makanan yang tidak merata. Bumi dan kekayaan alam dipercayakan kepada manusia, untuk kesejahteraan manusia, namun sayangnya hanya dikuasai sebagian kecil saja manusia, sehingga banyak orang tidak mendapatkan makanan. Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Semesta Alam, sangat mengasihi manusia. Ia memberikan makanan dan rejeki. Ingat saja bagaimana Allah menyediakan makanan bagi Umat-Nya ketika mereka kelaparan di padang gurun. Hati Tuhan selalu berbelaskasihan kepada semua orang, terlebih mereka yang lemah, sakit dan kelaparan. Yesus mengundang dan melibatkan para murid-Nya untuk memberikan makanan dan kesembuhan bagi semua orang. Ia mengajak Para murid-Nya untuk bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup sesamanya. Mereka diminta percaya bahwa bersama Dia tidak ada orang yang berkekurangan. Dengan demikian para murid diajak untuk ”berpolitik”, bukan dalam arti berpolitik praktis, tetapi dalam arti memperjuangan kesejahteraan semua orang. Para murid diundang untuk tidak memperkaya diri, tetapi bekerja dengan jujur dan tekun, serta memberikan apa yang menjadi hak orang lain untuk makan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan. Kita diharapkan bertanggung jawab terhadap hidup sesama, agar saudara kita dapat memuji dan memuliakan Tuhan. Bagaimana caranya? para murid diajak untuk bersyukur atas berapa pun yang mereka miliki. Mereka diminta untuk berani menyerahkan segala milik dan jerih payah mereka kepada Tuhan. Para murid hendaknya beriman kepada-Nya. Selain itu, kita dapat membayangkan juga bahwa kalau setiap orang menyumbang sedikit dari apa yang mereka miliki, maka kumpulan itu bisa dibagikan kepada mereka yang tidak memiliki sama sekali. Inilah kekuatan Ekaristi: bersyukur dan percaya kepada Tuhan dan memberi sebagian dari apa yang kita miliki.

8. Doa Umat

P Marilah kita merendahkan diri di hadapan Allah dan memanjatkan doa dan permohonan kita:

P Yesus, Engkau mengajarkan kami, untuk peka dan peduli akan kebutuhan sesama kami yang terlantar dengan saling berbagi sebagai rasa ungkapan bertanggung jawab satu terhadap yang lain.
U Mampukanlah kami, ya Tuhan, untuk percaya bahwa Engkau sungguh berada di tengah-tengah kami. Buatlah hati kami berbelaskasih seperti Engkau.

P Ya Bapa, Engkau memanggil dan mengutus Gereja-Mu membawa warta pembebasan bagi yang miskin, yang tertindas, yang lapar, dan membawa pendamaian dan pengampunan terhadap pelaku tindak kekerasan.
U Kuatkanlah tangan kami untuk bekerja demi kebaikan semua orang, mendahulukan mereka yang miskin dan lemah. Roh Kudus tinggallah di tengah-tengah kami selalu agar kami menyadari tanggung jawab kami pada masyarakat luas.

P Tuhan, kami bersyukur atas rejeki yang Kau berikan pada kami, yang Kau sediakan melalui orang-orang yang berjasa kepada kami. Ingatkan kami masih banyak mereka yang tidak mendapatkan rejeki.
U Ajarilah kami untuk menghargai segala pemberianmu dengan bijaksana, semoga kami mau dan mampu menghargai setiap jerih payah saudara kami yang menyediakannya.

P Marilah kita memanjatkan doa dan permohonan kita .... Marilah kita mohon: U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Demikianlah, ya Bapa, doa dan permohonan yang sempat terucap lewat kata-kata kami. Perkenankanlah kami menggabungkannya dengan doa yang diajarkan Putra-Mu sendiri. Bapa kami ....

9. Doa Penutup (bersama-sama)
Tuhan Yesus, kami bersyukur bahwa Engkau selalu memberi kami rejeki dan mengundang kami untuk ambil bagian dalam perjamuan-Mu. Semoga berkat persatuan dengan-Mu kami tergerak untuk membantu mereka yang lapar, miskin dan tertindas. Semoga semangat solidaritas untuk berbagi senantiasa hadir di tengah-tengah kami sebagaimana Engkau selalu ingin tinggal pada kami. Karena Engkaulah Tuhan yang bangkit yang membebaskan kami dari dosa dan kelemahan kami. Amin.

10. Membangun Niat

(Pemimpin mengajak umat membuat niat konkret, yaitu: siapa melakukan apa dan kapan dilaksanakan. Dengan demikian, Umat sungguh menghidupi Sabda Tuhan.)

11. Berkat dan Pengutusan
P Tuhan sertamu.
U Dan sertamu juga.

P Berkat Allah yang mahakuasa meneguhkan persaudaraan dan solidaritas kita pada masyarakat yang membutuhkan.




Photobucket

Renungan APP Prapaskah KAJ 2009, Pertemuan Kedua: Bertanggung Jawab Pada Lingkungan

Pertemuan Ke Dua

BERTANGGUNG JAWAB PADA LINGKUNGAN



1. Lagu Pembuka

2. Tanda Salib dan salam

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.

P Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Tuhan kita Yesus Kristus besertamu.
U Dan sertamu juga.

3. Pengantar

Lingkungan sebagai komunitas basis menjadi fokus pemberdayaan Gereja Keuskupan Agung Jakarta. Secara khusus, komunitas basis diberdayakan dengan strategi gembala yang baik. Itu berarti: setiap anggota diajak untuk mencari dan menemukan yang hilang dalam komunitas tersebut dan mengajak setiap anggota untuk terlibat aktif. Pertemuan kedua, mengajak kita untuk menyadari tanggung jawab kita dalam membangun komunitas basis lingkungan. Paulus dalam suratnya memberi nasehat untuk bertanggung jawab terhadap saudara-saudara seiman. Tanggung jawab tersebut diwujudkan dalam berbagai macam tingkat, mulai dari diri sendiri hingga tanggung jawab pada komunitas. Semoga kita makin bertanggung jawab terhadap saudara-saudara kita seiman dan mengembangkan karya pelayanan dan persekutuan kita.

4. Pernyataan Tobat

P Marilah kita hening sejenak memeriksa batin kita bagaimana sikap kita terhadap saudara-saudari kita di lingkungan. (hening sejenak) Marilah menyesali dan mengakui segala kelemahan kita.

U Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan maha baik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang mahamurah, ampunilah aku, orang berdosa. Amin.

5. Doa Pembuka (bersama-sama)
Ya Tuhan Allah, Bapa kami, Engkau menghendaki kami berkarya untuk dunia dengan menyebarkan cinta kasih, pertama-tama di antara saudara seiman, membangun iman dan persekutuan. Bantulah kami masing-masing menemukan peran dan tanggung jawab kami dalam pelayanan Gerejani sesuai dengan panggilan hidup kami. Bukalah hati kami untuk selalu dibimbing dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Demi Kristus, Tuhan kami yang hidup kini dan sepanjang masa. Amin.

6 Lagu Pengantar Bacaan

7. Bacaan Kitab Suci : Gal 6:1-10

Bacaan Kitab Suci :
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (6:1-10)

"Barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh"

1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. 2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. 3 Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri. 4 Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. 5 Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri. 6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. 7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. 8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. 9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. 10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.


(Perikop dibaca 3 kali: bersama-sama satu kali, dibacakan oleh salah seorang peserta, dan membaca dalam hati.)


Renungan singkat

Siapa biasa ikut dalam pertemuan atau ibadat di lingkungan? Rasanya tidak banyak, atau orang itu-itu lagi. Mengapa sebagian tidak ikut dalam pertemuan lingkungan? Alasan dan jawabannya bisa bermacam-macam. Ada yang merasa tidak berguna; ada yang sakit hati; ada yang sudah aktif di tempat lain; merasa terbebani pekerjaan; sudah punya komunitas lain; sering berpindah-pindah; atau tidak peduli. Menarik bila menyimak surat Paulus ini karena mengajak untuk tetap memperhatikan dan bertanggung jawab terhadap saudara-saudari seiman. Tanggungjawab itu mesti diwujudkan dalam tingkat-tingkat, mulai dari diri sendiri: “Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri!” (ay. 4). Jemaat diharapkan juga “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu” (ay. 2). Rasanya beban yang dimaksud adalah beban moril dan materiil. Kepada mereka yang sudah maju dan berkembang dalam hidup rohani, diharapkan “memimpin orang yang lemah ke jalan yang benar” (bdk. ay. 1). Akhirnya, Paulus memberi nasihat agar kita tidak pernah jemu-jemu berbuat baik (bdk. ay.9). Bagi siapakah nasihat ini pada akhirnya? Sebenarnya bagi semua orang yang percaya kepada Kristus, namun nyatanya ada saudara kita yang tidak mau peduli. Oleh karena itu, kita yang peduli dan berkesempatan mendengarkan Sabda Allah diharapkan memulai saja tugas “menabur benih-benih kebaikan”. Sebab kita percaya bahwa benih itu memiliki daya kekuatannya sendiri untuk bertumbuh dan berkembang.

8. Doa Umat

P Marilah kita berdoa kepada Bapa yang telah mengutus Putera- Nya agar kita bersatu dan bersaudara saling meneguhkan iman dan pelayanan kita.

P Ya Bapa, tidak mudah bagi kami untuk membangun persaudaraan dan bertumbuh di dalam iman. Kami menyadari masih banyak saudara-saudara kami yang sibuk dengan urusan mereka sendiri.

U Utuslah Roh Kudus untuk memberikan semangat kepada kami bila kami melalaikan tanggung jawab kami membina persaudaraan dan iman. Bukalah hati saudara-saudara kami untuk mau bersekutu dalam doa dan pelayanan.

P Putra-Mu Yesus mengajari kami tekun dan setia mencari dan menyelamatkan yang hilang dan tersesat, menjadi Gembala yang baik bagi siapa pun.

U Semoga kami mau dan mampu belajar daripada-Nya. Buanglah sikap acuh tak acuh serta masa bodoh dalam diri kami agar kami bersedia menjadi berkat bagi orang lain.

P Santo Paulus memberi nasehat agar kami saling membantu memikul beban kami dan membantu mereka yang lemah.

U Tuhan, semoga hati kami terbuka untuk melihat dan membantu mereka yang lemah miskin dan kekurangan. Teguhkan iman kami untuk berjumpa dengan Engkau dalam diri saudara-saudara kami.

P Kami berdoa bagi setiap orang yang telah berbuat baik dan selalu mengusahakan kebaikan bagi sesama. Berkatilah setiap usaha baik yang telah diusahakan agar semakin berbuah.

U Ajarilah kami untuk meneladan mereka dan bertekun dalam perbuatan baik kami. Jauhkanlah kami dari sikap menonjolkan diri sendiri, tetapi agar Engkau semakin dipuji dan dimulyakan.

P Marilah kita memanjatkan doa-doa dan permohonan kita ....

Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.


P Bersama Bunda Maria yang selalu menyertai kita. Marilah kita doakan tiga kali Salam Maria.

Salam Maria …. (3X).


9. Doa Penutup (bersama-sama)

Bapa yang mahakasih, berkatilah semua pengurus lingkungan, wilayah dan paroki. Berilah mereka semangat kerasulan yang tinggi dan iman yang teguh untuk berkarya bersama dalam Gereja. Ajarilah kami selalu untuk saling bantu dan tolong menolong menanggung beban kami agar terciptalah paguyuban murid-murid-Mu yang hidup seturut kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin


10. Membangun Niat

(Pemimpin mengajak umat membuat niat konkret, yaitu: siapa melakukan apa dan kapan dilaksanakan. Dengan demikian, Umat sungguh menghidupi Sabda Tuhan.)


11. Berkat dan Pengutusan

P Tuhan sertamu.
U Dan sertamu juga.

P Semoga persaudaraan kita dijagai dan diberkati oleh Allah yang maha kuasa: Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.

P Ibadat dan pertemuan kita sudah selesai.
U Syukur kepada Allah.

P Kita diutus menjadi gembala baik dalam lingkungan dan bertanggung jawab terhadap saudara-saudari kita.

U Amin.

12. Lagu Penutup

Photobucket

Renungan APP Prapaskah KAJ 2009, Pertemuan Pertama: Bertanggung Jawab Pada Keluarga

Pertemuan Pertama

BERTANGGUNG JAWAB PADA KELUARGA


1. Lagu Pembuka

2. Tanda Salib dan Salam

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.

P Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus selalu besertamu.
U Dan sertamu juga.


3. Pengantar


Setiap orang adalah bagian dari sebuah keluarga, entah keluarga inti, keluarga besar, maupun keluarga Allah. Sebagai anggota, masing-masing individu memiliki peran dan tanggung jawab agar hidup keluarga dapat berlangsung terus. Keluarga inti dipanggil untuk menjadi sakramen, tanda dan sarana keselamatan Allah, maka setiap anggota dipanggil untuk mewujudkan hal itu. Santo Paulus menyadari peran dan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga dalam menciptakan komunitas basis Gerejawi. Oleh karena itu, ia memberi nasehat bagi setiap orang sesuai dengan perannya. Dalam pertemuan pertama ini kita diajak menyadari peran dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga. Semoga kita bisa belajar dari nasehat Santo Paulus.


4. Pernyataan Tobat

P Marilah kita hening sejenak untuk memeriksa batin kita agar layak dan pantas merayakan ibadat kita. (hening sejenak)

U Ya Allahku, Engkaulah yang harus kukasihi lebih dari segala sesuatu. Aku menyesal sungguh atas dosa-dosaku. Dengan sengaja aku berbuat salah dan tidak mau berbuat baik. Aku telah berdosa terhadap Engkau. Dengan pertolongan rahmatMu, aku berniat

teguh untuk bertobat, dan tidak berdosa lagi. Berilah aku kekuatan untuk menghindari apa saja yang menjerumuskan aku kedalam dosa. Ya Allah, kasihanilah aku, orang berdosa ini. Demi Yesus Kristus, Juruselamatku, yang telah menderita sengsara dan wafat bagiku.



U Amin.

5. Doa Pembuka (bersama-sama)
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau mengumpulkan kami di sini supaya kami sehati dan sejiwa bersyukur sebagai anggotakeluarga-Mu. Kami masing-masing memiliki keluarga yang Kau panggil untuk melanjutkan karya ciptaan-Mu. Bukalah hati kami untuk mendengarkan sabda-Mu dan melaksanakan-Nya. Berkatilah juga saudara-saudara kami yang belum dan berhalangan hadir dalam pertemuan ini. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.


6. Lagu Pengantar Bacaan



7. Bacaan Kitab Suci : Tit 2 : 1-10

1 Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat: 2 Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik 4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang. 6 Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal 7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, 8 sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. 9 Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah, 10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

(Perikop dibaca 3 kali: bersama-sama satu kali, dibacakan oleh salah seorang peserta, dan membaca dalam hati.)



Renungan singkat

Siapa yang suka diberi nasihat? Kebanyakan orang tidak suka diberi nasehat, bukan? Kendati banyak orang tidak suka diberi nasehat, tidak berarti bahwa nasehat itu tidak penting dan tak berguna. Setiap orang memerlukan nasihat dari orang lain, terlebih dari mereka yang lebih tua dan bijaksana. Kitab Amsal menyebutkan: Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak (Ams 12:15). Bahkan, Kitab Amsal menganjurkan: Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan (Ams 19:20). Memberi nasihat dan menjalankan nasihat tersebut merupakan Tradisi umat beriman. Paulus dalam suratnya mengajar Titus tentang nasihat-nasihat yang baik bagi jemaat, agar masingmasing orang menyadari peran dan tanggungjawabnya sebagai anggota keluarga. Bahkan, Paulus masih menambahkan peran dan tanggungjawab para hamba terhadap tuan mereka. Dengan menjalankan nasihat Paulus, maka keluarga diharapkan menjadi komunitas basis yang berpusat pada Sabda Allah dan menjalankan perintah-perintah Allah sedemikian sehingga komunitas itu memuliakan Allah. Relevankah nasihat Paulus bagi kita? Apa arti nasihat tersebut? Kiranya nasihat tersebut tetap relevan dan penuh arti bagi kita. Orang tua-tua, suami dan isteri serta anak-anak memiliki peran dan tanggungjawab yang tidak kecil. Masing-masing hendaknya menjalankan hidupnya dan memberikan teladan hidup bagi yang lain. Itulah yang menjadi dasar panggilan dan perutusan sebagai murid-murid Tuhan. Seperti halnya Titus diminta menasihati jemaat, demikian pun kita diharapkan memberi nasihat dengan terlebih dahulu menghayatinya.


8. Doa Umat

P Marilah kita berdoa agar setiap anggota keluarga kita melaksanakan peran dan tanggung jawabnya:

P Bagi para lansia. Bantulah orang-orang tua agar mereka semakin hari berkembang dalam iman dan cinta, sehingga mereka berbahagia dan selalu bersyukur melihat anak cucu mereka.
U Ajarilah kami untuk selalu hormat dan berbakti kepada para orangtua, menjaga mereka di waktu sakit dan susah, sehingga mereka memberikan doa dan restunya bagi kami.

P Bagi para suami dan isteri. Semoga mereka bersatu saling mengasihi sehingga mereka dapat memberi teladan bagaimana berkorban dan menunaikan tanggungjawabnya kepada anak-anak dan keluarga.
U Semoga mereka diberi kerendahan hati dan kesabaran, terlebih bila begitu banyak masalah dan krisis melanda keluarga kami.

P Bagi anak-anak. Bantulah anak-anak kami agar mereka tekun dan setia menunaikan tugas belajar untuk masa depan. Jauhkanlah mereka dari godaan untuk mengambil jalan pintas dan bermalas-malasan.
U Semoga anak-anak kami dapat menghargai segala jerih payah orangtua mereka, sehingga mereka tekun berkarya dan berbuat baik demi keluarga dan masyarakat.

P Kita berdoa bagi mereka yang membutuhkan doa-doa kita ....

Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.


P Bapa yang mahakasih, semoga keluarga-keluarga Kristiani hidup dalam iman, harapan dan kasih, sehingga antara angkatan tua dan angkatan muda saling memahami, saling menghargai dan bergandengan tangan di setiap generasi. Marilah kita satukan doa dan permohonan kita dengan doa yang diajarkan Kristus sendiri. Bapa kami ....

9. Doa Penutup (Doa Tanggung Jawab, PS. 145)

Allah, sumber segala sesuatu, Engkau memberikan talenta untuk kami kembangkan. Engkau memuji para hamba yang baik dan setia, yang penuh tanggung jawab memperkem-bangkan talenta yang mereka terima. Buatlah kami bersikap penuh tanggung jawab terhadap Yesus, supaya kami senantiasa ingat bahwa Ia begitu mengasihi kami, dan telah mempertaruhkan nyawa-Nya demi kami. Semoga kami selalu tanggung jawab terhadap panggilan kami sebagai orang beriman. Bantulah kami terus berusaha menjadi orang beriman yang dewasa dan sungguh terlibat dalam persekutuan jemaat, pewartaan, ibadat dan kesaksian dan pelayanan kepada masyarakat. Buatlah kami bersikap penuh tanggung jawab terhadap diri kami sendiri, supaya kami tidak menyia-nyiakan karunia yang kau berikan kepada kami. Buatlah kami bersikap penuh tanggung jawab terhadap orang tua, supaya kami selalu berusaha berbuat yang baik guna membalas kasih sayang dan pemeliharaan yang mereka lakukan terhadap kami. Semoga kami bersikap penuh tanggung jawab terhadap semua orang yang mendidik kami, supaya semua pelajaran hidup yang mereka berikan dengan tanggung jawab, kesabaran tidak kami sia-siakan.

Buatlah kami bersikap penuh tanggung jawab terhadap teman teman kami, supaya kami tidak menghianati sikap persaudaraan mereka. Buatlah kami bersikap penuh tanggung jawab terhadap masyarakat supaya kami selalu berusaha menyumbang lebih banyak daripada apa yang kami terima.

Ya Bapa, bantulah kami, supaya selalu mensyukuri apa yang sudah kami terima, dan mempergunakan dengan sebaik-baiknya apa saja yang ada pada kami demi Yesus, Tuhan kami.

10. Membangun Niat

(Pemimpin mengajak umat membuat niat konkret, yaitu: siapa melakukan apa dan kapan dilaksanakan. Dengan demikian, Umat sungguh menghidupi Sabda Tuhan.)

11. Berkat dan Pengutusan

P Tuhan bersamamu
U Dan bersama rohmu

P Semoga Allah memberkati setiap usaha kita dan mendukung setiap peran dan tanggung jawab kita.



Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy