BERTANGGUNG JAWAB PADA BANGSA DAN NEGARA
1. Lagu Pembuka: Indonesia Raya (berdiri)
2 . Tanda Salib dan Salam
P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.
P Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Putera- Nya Yesus Kristus, besertamu.
U Dan sertamu juga.
3. Pengantar
Dalam hidup berbangsa dan bernegara orang Katolik adalah warganegara 100 %. Sebagai warganegara, ia harus berbakti kepada bangsa dan negara Indonesia. Umat Katolik bertanggung jawab untuk mewujudkan kesejahteraan sesama warga negara di segala bidang. Salah satu wujud partisipasi adalah dengan menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Yesus, Tuhan kita, memberi teladan dan mengajarkan bagaimana menghormati para pimpinan negara dan membayar pajak kepada penguasa negara. Tentu saja Yesus juga mengajak kita untuk memberi apa yang menjadi hak Allah. Bagaimana kita mewujudkan tanggung jawab pada Allah sekaligus mewujudkan tanggung jawab pada bangsa dan negara ini? Ini akan kita bahas dan renungkan dalam pertemuan ke-4 ini.
4. Pernyataan Tobat
P Marilah kita memeriksa batin kita sejenak. (hening sejenak).
Saya mengaku....
U kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan Kita. Amin.
P Semoga Tuhan yang berbelaskasih mengampuni kita, membebaskan kita dari dosa dan menganugerahkan hati yang bersih.
U Amin.
5. Doa Pembuka
Allah Bapa penyayang kehidupan, kami bersyukur boleh mendiami tanah air Indonesia dengan segala keragaman dan kekayaan alamnya. Kami bersyukur bahwa Engkau menyertai perjalanan bangsa dan negara kami. Bantulah kami agar dari hari ke hari kami semakin bersatu hati mewujudkan kesejahteraan umum. Terangilah hati dan budi kami agar tidak berpandangan sempit memperjuangkan kepentingan kelompok dan golongan sendiri. Demi Kristus, yang mengasihi semua orang dan telah wafat menebus dosa manusia, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup kini dan sepanjang masa. Amin.
6. Lagu Pengantar Bacaan: Padamu Negeri
7. Bacaan Kitab Suci: Mrk 12: 13-17
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)
"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."
13 Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. 14 Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" 15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!" 16 Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." 17 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
(Perikop dibaca 3 kali: bersama-sama satu kali, dibacakan oleh salah seorang peserta, dan membaca dalam hati.)
Renungan singkat
Negara dan bangsa adalah wadah pemersatu berbagai keragaman dan latar belakang warga negaranya. Negara dan bangsa ada untuk melindungi dan menciptakan kedaulatan setiap manusia. Dalam hal ini negara dan bangsa adalah baik sebagai dikehendaki oleh Tuhan. Sebagai warga negara setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Siapa yang memiliki lebih, hendaknya memberi lebih, agar tercipta keadilan dan kesejahteraan semua warga. Yesus pun mengajarkan hal yang sama bahwa setiap orang punya kewajiban untuk membayar pajak kepada penguasa. Tujuan pajak, pada akhirnya, demi membangun negara dan kepentingan bersama. Namun, Yesus juga menekankan perlunya kewajiban sebagai warga Kerajaan Allah. Dengan demikian, kewajiban yang satu tidak meniadakan kewajiban yang lain. Kedua-duanya mesti dipenuhi.
Apa kewajiban kita terhadap Allah? Rasanya bukan sesuatu yang sangat rumit. Sebagaimana Allah telah memberikan kepada manusia dengan gratis (gratia = rahmat), maka manusia berkewajiban untuk memberikan dengan cuma-cuma pula. Oleh karena itu, manusia diundang untuk bermurah hati, sama seperti Bapa murah hati adanya. Kewajiban yang datang dari Allah rasanya demi kepentingan manusia juga, misalnya: memuji dan memuliakan Allah lewat doa dan ibadat. Contoh lain adalah memberikan derma kepada fakir miskin dan kaum terlantar, sebagaimana Tuhan bersabda: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku (Mat 25:40)”. Sepuluh perintah Allah diberikan juga bukan demi kepentingan Allah, tetapi agar manusia selamat. Maka, tunggu apa lagi? Mari kita lakukan kewajiban kita kepada Tuhan dan kepada bangsa dan negara kita.
8. Doa Umat
P Marilah kita menyatukan hati kita untuk berdoa bagi bangsa dan negara:
P Bapa yang penuh kasih, utuslah Roh Kudus untuk menyatukan berbagai macam perbedaan dan keragaman yang ada pada bangsa dan negara kami.
U Semoga di negara dan bangsa kami tetap tercipta perdamaian dan kerukunan sehingga kami semakin maju dan berkembang.
P Bapa berkatilah dan jagailah para pemimpin bangsa dan negara kami agar mereka bertindak jujur dan adil.
U Berilah hati yang bijaksana sehingga mereka mau berkorban dan mengusahakan kebaikan dan kesejahteraan bagi semua.
P Bapa, Putera-Mu mengajak kami untuk bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara kami dengan ikut membayar pajak kepada pemerintah.
U Ajarilah kami untuk menghargai setiap usaha dan niat baik pemerintah. Doronglah kami untuk mau terlibat dalam usaha menciptakan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan sosial.
P Bapa, sebentar lagi bangsa kami akan menyelenggarakan Pemilihan Umum. Berkatilah seluruh proses pemilihan agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
U Semoga kami dan semua yang terlibat dalam Pemilu dapat bekerja dengan bersih, jujur dan adil, sehingga terpilihlah wakil-wakil yang dapat menyuarakan kebaikan dan bekerja demi kepentingan bersama.
P Marilah kita panjatkan doa dan permohonan kita ....
Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P Dengarkanlah ya Tuhan segala doa yang kami sampaikan dengan rendah hati kepada-Mu. Perkenankanlah kami menggabungkannya dengan doa Kristus Putera-Mu. Bapa kami ....
9. Doa Penutup (terinpirasi dari Doa untuk Tanah Air, PS. 194 )
Ya Bapa, kami bersyukur atas tanah air kami yang luas dengan isinya yang beraneka ragam; lautan dengan ribuan pulau, gunung dan dataran, hutan dan belantara; semuanya menyemarakkan tanah air kami. Kami bersyukur atas ratusan suku dan aneka budaya serta bahasa yang Kau himpun menjadi satu bangsa dan satu bahasa. Kami mohon berkat-Mu bagi semua yang mendiami tanah air ini. Semoga kami semua berusaha memelihara dan memajukannya. Bebaskanlah tanah air kami dari bahaya bencana alam, lumpur, longsor, tsunami, kelaparan dan wabah penyakit. Semoga pemimpin bangsa kami tekun membangun tanah air ini demi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh bangsa bukan untuk kepentingan golongan tertentu saja. Bantulah mereka mewujudkan tanah air yang adil, makmur, aman, damai dan sejahtera bukan menciptakan ‘Tsunami bangsa’ sehingga rakyat semakin menderita. Semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
10. Membangun Niat
(Pemimpin mengajak umat membuat niat konkret, yaitu: siapa melakukan apa dan kapan dilaksanakan. Dengan demikian, Umat sungguh menghidupi Sabda Tuhan.)
11. Berkat dan Pengutusan
P Tuhan sertamu.
U Dan sertamu juga.
P Semoga Allah Bapa yang mahakasih mengertai dan memberkati kita dalam setiap usaha dan niat baik kita.