| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Tampilkan postingan dengan label akhir zaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label akhir zaman. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXIV

 
Selasa, 28 November 2023
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Kitab Suci melukiskan pembaharuan yang penuh rahasia itu, yang akan mengubah umat manusia dan dunia, sebagai "langit yang baru dan bumi yang baru" (2 Ptr 3:13) Bdk. Why 21:1.. Pada waktu itu keputusan Allah, untuk "mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi" (Ef 1:10), akan dilaksanakan secara definitif.” (Katekismus Gereja Katolik, 1043)


Antifon Pembuka (Dan 3:57,58)

Pujilah Tuhan, hai segala karya Allah, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, semua malaikat Tuhan, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki mendirikan kerajaan yang akan lestari selamanya melalui Yesus Mesias, Hamba-Mu. Perkenankanlah kami melaksanakan sabda janji-Nya dan memberikan kesaksian dalam segala tingkah laku kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Nubuat Daniel (2:31-45)   
    
"Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan."
  
Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, “Ya Raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar! Patung itu tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat. Sementara Tuanku melihatnya, sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia. Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu. Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Itulah mimpi Tuanku. Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja. Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan. Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang, burung-burung di udara. Tuanku telah diberi-Nya kuasa atas semuanya itu. Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu. Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu. Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti bahwa kerajaan itu terbagi. Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi bercampur tanah liat. Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh. Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur karena perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya. Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya. Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas. Allah yang mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kiamat: perlu ditakuti?

  • Dan 12-1-3, Ibr 10:11-14,18, Mrk 13:24-32

Saya masih mengingat dengan jelas cerita bapak ketika saya masih kecil. Katanya pada tahun 2000 dunia akan kiamat. Kiamat yang mengerikan itu akan diawali dengan gerhana matahari total, bumi akan bergoncang, dan tsunami hebat melanda dunia. Orang-orang yang sudah mati akan bangkit kembali, sedangkan manusia yang masih hidup akan mati terkubur. Kami diliputi ketakutan karena berpikir bahwa kami akan terpisah satu sama lain, berpisah dengan orang tua dan saudara-saudara kami apabila kejadian itu benar-benar datang. Kami berpikir bahwa kami akan mati konyol.


Cerita yang tampaknya tidak masuk akal di atas sama persis dengan perumpamaan yang dipakai Yesus pada hari ini. Yesus berbicara tentang akhir zaman dengan gambaran-gambaran kekacauan. Namun, khotbah Yesus tidak berhenti sampai di situ saja. Yesus berjanji bahwa akan segera datang penghiburan, yakni kedatangan Anak Manusia dengan penuh kemuliaan untuk mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari seluruh dunia. Yesus tidak mengatakan kapan hari itu tiba, Ia hanya memastikan bahwa hari itu akan tiba. Ia menuntut adanya persiapan.


Perumpamaan yang dipakai Yesus ini setidaknya memberikan kelegaan bahwa manusia tidak mati konyol seperti pikiran kekanak-kanakan saya waktu kecil, tetapi ada pengharapan bahwa Yesus akan datang menjumpai manusia. Janji tersebut sungguh-sungguh memberikan penghiburan. Meskipun secara ilmiah, kiamatnya dunia itu tidak bakalan terjadi, tetapi sebagai orang beriman, saya meyakini bahwa kiamat bagiku adalah saat di mana kehidupan saya di dunia ini berakhir dan saya masuk ke dalam kehidupan baru. Hal penting yang mesti diperhatikan sekarang ini adalah melakukan dengan penuh tanggung jawab apapun yang dipercayakan oleh Tuhan untuk dikerjakan, daripada menenggelamkan diri ke dalam ketakutan yang berlebihan.


Dalam konteks kehidupan saya (juga kita semua) sebagai misionaris Xaverian yang diutus untuk mewartakan kabar gembira kepada mereka yang belum mengenal Yesus, saya merasa bahwa relevansi yang tepat untuk dilakukan adalah menjadi sinar penghiburan bagi mereka yang belum mengalami sisi pengharapan dari janji-janji Injil. Sinar penghiburan yang saya maksudkan, yakni bertekun dalam iman, melalui sikap harian yang berkenan kepada Allah dan sesama, agar kelak kita digabungkan dalam kelompok orang-orang pilihan-Nya.

13/11/09

Fr. Romualdus Juang, SX


http://www.xaverindo.org/web/renungan_detail.php?id=70

Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy