| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Tampilkan postingan dengan label anak-anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anak-anak. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Juli 2009, Pw. S. Bonaventura, Uskup, Pujangga Gereja


Rabu, 15 Juli 2009
Pw. S. Bonaventura, Uskup, Pujangga Gereja

“Semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai”

Doa Renungan

Tuhan kami bersyukur atas kasih-Mu yang kami alami sepanjang hidup kami. Terlebih lagi kami bersyukur karena Engkau yang Mahatinggi dan tak terselami sudi menyatakan diri dalam diri Yesus sehingga kami dapat lebih mengenal Engkau. Semoga Engkau menganugerahkan hati yang terbuka pada kami untuk mengerti kehendak-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Keluaran (3:1-6.9-12)

"Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri."

1 Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. 2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. 3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?" 4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah." 5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus." 6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. 9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. 10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir." 11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" 12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang
Ayat.
(Mzm 103:1b-2.3-4.6-7)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-27)

"Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil."
25 Sekali peristiwa berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. 26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. 27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan


· Orang-orang pandai yang bergelar sarjana atau doktor atau professor pada umumnya sering kurang memperhatikan hal-hal kecil dalam kebutuhan hidup sehari-hari. Kebanyakan dari mereka bekerja di depan meja dan kurang kurun ke bawah alias melihat kenyataan konkret, seperti kebersihan, sarana-prasarana kebutuhan hidup sehari-hari, dst.. Ketika mereka menjadi petinggi atau atasan sering juga enggan turun ke bawah untuk melihat realitas kehidupan, apa yang dikerjakan oleh para pembantunya yang rendah atau kecil. Memang dalam situasi dan kondisi yang biasa-biasa saja dan damai pada umumnya mereka yang rendah atau kecil kurang diperhatikan dan dinilai kurang fungsional, tetapi pada situasi atau kondisi yang kurang baik pada umumnya yang rendah dan kecil dicari-cari dan dibutuhkan, misalnya ada kotoran di lantai atau ruangan, dst.. Yang rendah dan kecil memang sering fungsional dalam situasi genting dan kurang aman. Memang yang rendah dan kecil dalam hal bekerja secara phisik pada umumnya lebih berat daripada mereka yang pandai dan terhormat di dunia ini. Memperhatikan sabda Yesus hari ini kami mengajak dan mengingatkan mereka yang merasa bijak dan pandai untuk memperhatikan hal-hal atau mereka yang rendah dan kecil, mendukung apa yang sering dinyatakan oleh para Uskup yang menyatakan diri sebagai hamba yang hina dina. St.Bonaventura yang kita kenangkan hari ini belajar menjadi bijak dari Salib Yesus, “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Fil 2:6-8)

· "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.” (Kel 3:12), demikian firman Tuhan atas pertanyaan Musa, yang diutus untuk membebaskan bangsanya dari perbudakan. Tuhan senantiasa menyertai mereka yang terpilih untuk melaksanakan tugas pengutusan-Nya; Ia yang mengutus juga membekali mereka yang diutus secukupnya.

Kita semua kiranya juga diutus untuk membebaskan saudara-saudari kita dari aneka macam bentuk perbudakan, misalnya menjadi budak seksual, budak kenikmatan duniawi/hawa nafsu, budak minuman keras/narkoba/ganja dll, budak makanan dan minuman alias makan dan minum dengan serakah dan tak teratur, dst.. Generasi muda masa kini nampaknya cukup banyak yang menjadi budak seksual atau obat-obat terlarang, dan tentu saja hal itu terjadi karena kurangnya perhatian dari para orangtua yang memadai. Maka dalam rangka pembebasan siapapun yang telah menjadi budak aneka macam bentuk, kiranya peran orangtua penting sekali, antara lain dengan keteladanan hidup baik dan berbudi pekerti luhur serta mendidik dan membina anak-anaknya secara memadai, sesuai dengan tuntutan perkembangan dan pertumbuhan zaman.

Anak-anak sedini mungkin dilatih untuk berani mengatakan ‘tidak’ terhadap aneka macam tawaran bentuk kenikmatan yang akan memperbudak dirinya. Hidup ibadah di dalam keluarga hendaknya juga diperdalam dan diperkuat, antara lain sering, syukur dapat setiap hari, diadakan doa bersama di dalam keluarga serta curhat bersama-sama. Doa-doa pribadi juga sangat diharapkan sebagai kekuatan untuk melawan aneka macam godaan setan yang menggejala dalam aneka macam bentuk kenikmatan duniawi yang tidak sehat.



Ignatius Sumarya, SJ

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy