| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Tampilkan postingan dengan label beban hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label beban hidup. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Juni 2009; Hari Biasa Pekan XII

Jumat, 26 Juni 2009
Hari Biasa Pekan XII

"Datanglah kepada-Ku kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat dan Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu." (Mat 11:28)

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah kesehatan yang kami terima. Hari ini Engkau mengulurkan tangan-Mu atas orang kusta. Berkat kemurahan-Mu ia menjadi tahir. Semoga kami juga mampu mengulurkan tangan kami untuk membantu orang lain terutama mereka yang sangat membutuhkan bantuan kami, sehingga nama-Mu semakin dipermuliakan, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (17:1.9-10.15-22)


"Setiap laki-laki di antaramu harus disunat sebagai tanda perjanjian. Sara akan melahirkan bagimu seorang putra.

Ketika Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepadanya dan bersabda, "Akulah Allah yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela! Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kaupegang, perjanjian antara aku dan engkau serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antaramu harus disunat." Selanjutnya Allah bersabda kepada Abraham, "Tentang isterimu Sarai, janganlah kausebut lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, sehingga ia akan menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja pelbagai bangsa akan lahir daripadanya." Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya, "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak? Dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?" Dan Abraham berkata kepada Allah, "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah bersabda, "Tidak! Isterimu Saralah, yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu. Ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga." Sesudah selesai bersabda kepada Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
Ayat.
(Mzm 128:1-2.3.4-5)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita..

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)

"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."

Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pada zaman Yesus, kusta adalah suatu penyakit yang mengerikan, praktis tidak dapat disembuhkan. Karena itu, seorang kusta dikucilkan dari masyarakat supaya ia tidak menulari orang lain. Ia tidak boleh masuk ke tempat yang dihuni orang sehingga hidupnya sungguh merana. Sudah sakit, dikucilkan lagi. Sebenarnya ia tidak boleh mendekat kepada Yesus, namun karena imannya akan Yesus,ia datang kehadapan Yesus lalu bersujud. Yesus pun mengulurkan tangan-Nya dan menyembuhkan orang itu. Lalu Yesus menyuruh orang itu pergi kepada seorang imam yang akan meneguhkan penyembuhannya serta mempersembahkan kurban syukur kepada Allah.

Dewasa ini, bila orang mendapat penyembuhan secara mukjizat, perlu sekali ia mendapat peneguhan dari seorang dokter, karena Allahlah yang menyembuhkan, baik lewat dokter maupun lewat doa, keduanya tidak bertentangan. Ada seorang sarjana yang fanatik dan salah menafsirkan iman. Dia sakit usus buntu dan mati-matian tidak mau dioperasi, karena dia percaya Allah akan menyembuhkannya secara mukjizat. Tetapi Allah tidak pernah mengatakan bila orang berdoa, Dia pasti menyembuhkannya lewat mukjizat. Akhirnya dia mati. Itulah mati konyol.

Ya Tuhan, berilah aku kebijaksanaan untuk membedakan inspirasi mana yang datang dari-Mu dan mana yang hanya pikiranku sendiri, atau bahkan dari si Jahat. Amin.



Ziarah Batin 2009


Renungan Pagi

Sabtu, 23 Mei 2009, Hari Biasa Pekan VI Paskah

Sabtu, 23 Mei 2009
Hari Biasa Pekan VI Paskah

“Mintalah maka kamu akan menerima supaya penuhlah sukacitamu.”


Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamulia, tuntunlah kami dan semua komunitas Kristiani, jadikanlah kami tanda-tanda kehadiran-Mu oleh semangat doa, kerukunan, dan keramahan kami, serta kesabaran satu sama lain. Kami percaya, roh-Mu mengiringi langkah kami dan melindungi kami dari segala yang jahat. Dengan demikian kami senantiasa memuliakan nama-Mu dalam setiap tutur kata dan perilaku kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (18:23-28)


"Apolos membuktikan dari Kitab Suci, bahwa Yesus adalah Mesias."


Paulus meninggalkan Korintus dan kembali ke kota Antiokhia di Siria. Setelah beberapa hari lamanya ia tinggal di situ, ia berangkat pula, lalu menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid. Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah. Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Allah adalah Raja seluruh bumi!
Ayat.
(Mzm 47:2-3.8-9.10)
1. Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran!
2. Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
3. Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan”

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:23b-28)


"Bapa mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya."

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan


Saudara-saudari terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Isi doa-doa kita pada umumnya adalah permohonan-permohonan kepada Tuhan. Di dalam kegiatan novena-novena biasanya banyak permohonan yang diajukan, misalnya: permohonan segera memperoleh jodoh atau pasangan hidup, permohonan sukses dalam belajar atau bekerja, permohonan sembub dari sakit, dst.. Doa permohonan yang baik adalah mohon karunia Roh Kudus, misalnya: “hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan akan Allah, kesalehan, takut akan Allah” (lih PS no 93).

Anugerah-anugerah atau karunia-karunia inilah yang membuat kita penuh sukacita sejati. Maka hendaknya di dalam doa-doa kita senantiasa dengan rendah hati mohon di antara ketujuh anugerah atau karunia tersebut, mana yang sesuai dengan kondisi dan situasi kita masing-masing.

Sebagai contoh, dengan mencermati situasi dan kondisi hidup bersama masa kni, adalah mohon kesalehan, hidup saleh. Saleh atau sumeleh bukan kepasrahan pasif, melainkan sesuatu kekuatan dimana pada titik keangkuhan orang harus mengakui kelemahan dan kekurangannya serta kemudian mempersembahkan diri seutuhnya kepada penyelenggaraan Ilahi. Dengan kata lain orang saleh sungguh beriman, hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Ia akan hidup dengan rendah hati, lemah lembut, sopan, sabar, penuh hormat kepada sesama manusia dan ciptaan-ciptaan lain di dunia ini. Ia juga tidak materialistis. Ia juga mentaati aneka aturan dan tatanan hidup yang terkait dengan panggilan dan tugas pengutusannya. Taat, setia dan melaksanakan aturan atau tatanan hidup pada masa kini hemat saya sungguh merupakan sesuatu yang harus kita mohon dan hayati di dalam hidup sehari-hari, mengingat dan memperhatikan cukup banyak orang melanggar aturan seenaknya, sebagaimana kita lihat di jalanan atau persimpangan jalan.

· “Setibanya di Akhaya maka ia (Apolos) oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias” (Kis 18:27-28). ”Menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya” rasanya menjadi dambaan dan kerinduan kita sebagai orang beriman. Maka hemat saya selayaknya jika kita membiasakan diri hidup dan bertindak dalam dan oleh kasih karunia Allah, dan kiranya hal ini hendaknya juga dididikkan atau dibinakan kepada anak-anak atau generasi muda dan tentu saja dengan keteladanan orangtua atau orang dewasa.

Hidup dan segala sesuatu yang menyertai kita atau kita miliki dan kuasai serta nikmati pada saat ini adalah kasih karunia Allah, maka selayaknya semuanya itu kita hayati atau fungsikan sesuai dengan kehendak Allah, sehingga kita hidup dan bertindak bersama dan bersatu dengan Allah.

Siapapun yang hidup dan bertindak bersama dan bersatu dengan Allah inilah yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya atau sesamanya. Kehendak Allah yang utama dan pertama adalah keselamatan jiwa manusia, maka hendaknya kita senantiasa mengusahakan keselamatan jiwa manusia dalam hidup dan sepak terjang kita dimanapun.

Barometer keberhasilan hidup dan tindakan kita adalah keselamatan jiwa, bukan harta benda atau uang. Sebagai orang beriman, yang hidup dalam dan oleh kasih karunia Allah, kita juga dipanggil untuk tanggap secara positif dan proaktif terhadap situasi, tempat atau pekerjaan yang menjanjikan keselamatan jiwa lebih banyak. Maka meskipun sulit dan berat, tetapi menjanjikan keselamatan jiwa lebih banyak, hendaknya kita tidak putus asa .

Jika dalam keadaan sulit dan berat kita tetap hidup dalam dan oleh kasih karunia Allah, percayalah kita pasti akan mampu mengatasinya, dan dengan demikian kita akan semakin menjadi orang yang sangat berguna bagi sesama.



Ignatius Sumarya, SJ

Photobucket

Selasa, 03 Februari 2009

Selasa, 03 Februari 2009
Hari Biasa Pekan IV

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang penuh kasih, tak henti-hentinya Engkau menganugerahi kami rahmat, rezeki, dan cinta. Dampingilah kami, agar dapat mewartakan pengalaman iman ini, sehingga semakin banyak orang mengenal dan merasakan kasih-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani (12:1-4)


"Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita."


1 Saudara-saudara, karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. 4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.
Ayat.
(Mzm 21:2bb-27;8.30.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: Semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)


"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!

21 Sekali peristiwa, sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, 22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." 24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. 25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. 26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. 27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. 28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. 30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" 31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" 32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. 33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. 34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" 35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" 36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" 37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. 38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. 39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" 40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. 41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" 42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. 43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!




Renungan



Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:



- Sehat dan sakit erat kaitannya dengan beriman dan tidak/kurang beriman; mereka yang tidak atau kurang beriman pada umumnya sedang menderita sakit atau mudah jatuh sakit, entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi atau sakit tubuh. Bagi mereka yang sedang menderita sakit kami ajak meneladan 'seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan' dengan penyerahan diri berkata :"Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh". Memang kaum perempuan yang sedang menderita sakit, antara lain sakit hati dengan bentuk memusuhi saudara-saudarinya mudah terserang penyakit pendarahan atau 'blooding'. Asal kujamah jubahNya secara konkret dapat kita wujudkan dengan bersembah-sujud kepada mereka atau apa yang kita musuhi alias berani mengampuni dan mengasihi sebagai perwujudan beriman atau percaya kepadanya. Kutipan Warta Gembira hari ini mengajak dan memanggil kita semua untuk dengan semangat iman hidup bersama, berbangsa, bermasyarakat dan berbangsa; makan dan minum dengan iman, dst.. Aneka perbedaan memang dapat menimbulkan permusuhan yang tumbuh berkembang menjadi penyakit. Yang paling sederhana terkait dengan sehat atau sakit adalah hal makanan dan minuman; jika menghendaki sehat wal'afiat, segar bugar hendaknya menyantap dan menikmati makanan dan minuman yang sehat dan bergizi, bukan hanya yang enak sesuai dengan selera pribadi. Barangsiapa dalam hal makan dan minum hanya mengikuti selera pribadi akan mudah jatuh sakit. Makan dan minum dengan iman artinya jika orang lain makan dan minum apa yang ada tetap sehat dan segar bugar, maka ketika saya juga menikmati makanan dan minuman tersebut pasti akan sehat dan segar bugar, meskipun makanan dan minuman tersebut tidak sesuai dengan selera pribadi.


- "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah" (Ibr 12:2) "Carpe diem" = Nikmatilah hari ini, demikian kata pepatah bahasa Latin. Makna dari pepatah ini hemat saya suatu ajakan untuk dengan semangat iman menghadapi aneka situasi, pekerjaan, kondisi, tantangan dan hambatan, dst. , artinya dalam dan bersama dengan Tuhan kita menghadapi semuanya. Dengan kata lain kita diajak untuk 'menemukan Tuhan dalam segala sesuatu atau menghayati segala sesuatu dalam Tuhan'. Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada, tumbuh berkembang hanya karena dan oleh Penyelenggaraan Ilahi/Tuhan yang memang juga menjadi nyata melalui orang-orang beriman. Maka jika kita mendambakan 'kesempurnaan hidup' artinya nanti ketika dipanggil Tuhan/meninggal dunia berarti menjadi satu kembali dengan Tuhan di sorga, hidup mulia selama-lamanya, hendaknya senantiasa menghayati segala sesuatu dalam Tuhan, dengan iman. Marilah kita saling mempersembahkan diri serta membakatikan diri pada segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan dengan dan dalam kasih.


I. Sumarya, SJ

st-andreas.or.id


Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy