Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Tampilkan postingan dengan label hidup jujur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hidup jujur. Tampilkan semua postingan
Jumat, 27 Maret 2009
Jumat, 27 Maret 2009
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah, Hari Pantang
Ia tetap memperjuangkan kebenaran tanpa kekerasan, meski orang-orang Yahudi ingin menangkap-Nya.
Doa Renungan
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah tanda dan pribadi yang mengenal Allah secara unggul dan benar. Bantulah kami mengenal kehadiran-Mu dalam diri kami sendiri maupun dalam diri sesama dan lingkungan hidup kami. Semoga hari ini kami juga dapat menjadi tanda kehadiran-Mu yang nyata dalam perjumpaan kami dengan saudara-saudari kami. Sebab Engkaulah Tuhan dan juruselamat kami. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:1a.2-22)
"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya."
1a Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya tidak tepat 12 "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. 13 Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. 14 Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. 15 Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya.16 Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. 17 Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. 18 Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. 19 Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. 20 Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan."21 Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. 22 Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.
Ayat. (Mzm 34:17-18.19-20.21.23)
1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.
3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.
Bait Pengantar Injil PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:1-2.10.25-30)
"Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba."
1 Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. 2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. 25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? 26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." 28 Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. 29 Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." 30 Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.
Renungan
Bagaimanakah hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita?
Apakah kita lebih terbuka terhadap orang yang dekat dengan kita ataukah orang yang sekadar kita kenal saja?
Tentu kita akan lebih terbuka terhadap orang yang dekat dengan kita [atau sahabat kita]. Demikian juga hendaknya hubungan kita dengan Allah. Kita hanya bisa lebih terbuka terhadap Allah dan segala rencana-Nya terhadap kita jika kita mengenal Allah lebih dekat. Dalam Diri Yesus, kita mengenal Allah yang begitu penuh kasih. Sebagai manusia lemah dan tidak berdaya, kita hanya bisa menjadi kuat jika selalu didampingi Allah. Supaya Allah selalu mau mendampingi, menyertai, dan selalu hadir bagi kita, kita harus membersihkan hati kita; karena di hati kitalah Allah akan selalu tinggal.
Alinea pertama Bacaan Injil hari ini mengatakan bahwa kita akan “ditinggalkan” Yesus [atau tidak akan merasakan kehadiran Tuhan] jika kita punya niat untuk “membunuh”-Nya [atau melukai hati-Nya]. Menyakiti Tuhan artinya mengabaikan semua perintah dan larangan-Nya. Melanggar hukum cinta kasih-Nya sama saja dengan “membunuh” Tuhan. Siapkah kita membersihkan hati – dengan tidak mengumbar amarah; menahan hawa nafsu negatif; mau mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita; memperhatikan orang lain yang menderita; hidup jujur; dll – untuk menyambut kehadiran Tuhan?
Ya Tuhan, ampunilah aku yang sering menyakiti hati-Mu dengan perbuatanku yang tidak sesuai kehendak-Mu. Amin
[Ziarah Batin, Renungan dan Catatan Harian]
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah, Hari Pantang
Ia tetap memperjuangkan kebenaran tanpa kekerasan, meski orang-orang Yahudi ingin menangkap-Nya.
Doa Renungan
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah tanda dan pribadi yang mengenal Allah secara unggul dan benar. Bantulah kami mengenal kehadiran-Mu dalam diri kami sendiri maupun dalam diri sesama dan lingkungan hidup kami. Semoga hari ini kami juga dapat menjadi tanda kehadiran-Mu yang nyata dalam perjumpaan kami dengan saudara-saudari kami. Sebab Engkaulah Tuhan dan juruselamat kami. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:1a.2-22)
"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya."
1a Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya tidak tepat 12 "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. 13 Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. 14 Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. 15 Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya.16 Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. 17 Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. 18 Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. 19 Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. 20 Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan."21 Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. 22 Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.
Ayat. (Mzm 34:17-18.19-20.21.23)
1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.
3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.
Bait Pengantar Injil PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:1-2.10.25-30)
"Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba."
1 Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. 2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. 25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? 26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." 28 Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. 29 Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." 30 Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.
Renungan
Bagaimanakah hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita?
Apakah kita lebih terbuka terhadap orang yang dekat dengan kita ataukah orang yang sekadar kita kenal saja?
Tentu kita akan lebih terbuka terhadap orang yang dekat dengan kita [atau sahabat kita]. Demikian juga hendaknya hubungan kita dengan Allah. Kita hanya bisa lebih terbuka terhadap Allah dan segala rencana-Nya terhadap kita jika kita mengenal Allah lebih dekat. Dalam Diri Yesus, kita mengenal Allah yang begitu penuh kasih. Sebagai manusia lemah dan tidak berdaya, kita hanya bisa menjadi kuat jika selalu didampingi Allah. Supaya Allah selalu mau mendampingi, menyertai, dan selalu hadir bagi kita, kita harus membersihkan hati kita; karena di hati kitalah Allah akan selalu tinggal.
Alinea pertama Bacaan Injil hari ini mengatakan bahwa kita akan “ditinggalkan” Yesus [atau tidak akan merasakan kehadiran Tuhan] jika kita punya niat untuk “membunuh”-Nya [atau melukai hati-Nya]. Menyakiti Tuhan artinya mengabaikan semua perintah dan larangan-Nya. Melanggar hukum cinta kasih-Nya sama saja dengan “membunuh” Tuhan. Siapkah kita membersihkan hati – dengan tidak mengumbar amarah; menahan hawa nafsu negatif; mau mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita; memperhatikan orang lain yang menderita; hidup jujur; dll – untuk menyambut kehadiran Tuhan?
Ya Tuhan, ampunilah aku yang sering menyakiti hati-Mu dengan perbuatanku yang tidak sesuai kehendak-Mu. Amin
[Ziarah Batin, Renungan dan Catatan Harian]
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati