Tampilkan postingan dengan label kelemahan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kelemahan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Juni 2009; Hari Biasa Pekan XII

Jumat, 26 Juni 2009
Hari Biasa Pekan XII

"Datanglah kepada-Ku kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat dan Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu." (Mat 11:28)

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah kesehatan yang kami terima. Hari ini Engkau mengulurkan tangan-Mu atas orang kusta. Berkat kemurahan-Mu ia menjadi tahir. Semoga kami juga mampu mengulurkan tangan kami untuk membantu orang lain terutama mereka yang sangat membutuhkan bantuan kami, sehingga nama-Mu semakin dipermuliakan, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (17:1.9-10.15-22)


"Setiap laki-laki di antaramu harus disunat sebagai tanda perjanjian. Sara akan melahirkan bagimu seorang putra.

Ketika Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepadanya dan bersabda, "Akulah Allah yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela! Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kaupegang, perjanjian antara aku dan engkau serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antaramu harus disunat." Selanjutnya Allah bersabda kepada Abraham, "Tentang isterimu Sarai, janganlah kausebut lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, sehingga ia akan menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja pelbagai bangsa akan lahir daripadanya." Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya, "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak? Dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?" Dan Abraham berkata kepada Allah, "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah bersabda, "Tidak! Isterimu Saralah, yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu. Ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga." Sesudah selesai bersabda kepada Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
Ayat.
(Mzm 128:1-2.3.4-5)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita..

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)

"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."

Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pada zaman Yesus, kusta adalah suatu penyakit yang mengerikan, praktis tidak dapat disembuhkan. Karena itu, seorang kusta dikucilkan dari masyarakat supaya ia tidak menulari orang lain. Ia tidak boleh masuk ke tempat yang dihuni orang sehingga hidupnya sungguh merana. Sudah sakit, dikucilkan lagi. Sebenarnya ia tidak boleh mendekat kepada Yesus, namun karena imannya akan Yesus,ia datang kehadapan Yesus lalu bersujud. Yesus pun mengulurkan tangan-Nya dan menyembuhkan orang itu. Lalu Yesus menyuruh orang itu pergi kepada seorang imam yang akan meneguhkan penyembuhannya serta mempersembahkan kurban syukur kepada Allah.

Dewasa ini, bila orang mendapat penyembuhan secara mukjizat, perlu sekali ia mendapat peneguhan dari seorang dokter, karena Allahlah yang menyembuhkan, baik lewat dokter maupun lewat doa, keduanya tidak bertentangan. Ada seorang sarjana yang fanatik dan salah menafsirkan iman. Dia sakit usus buntu dan mati-matian tidak mau dioperasi, karena dia percaya Allah akan menyembuhkannya secara mukjizat. Tetapi Allah tidak pernah mengatakan bila orang berdoa, Dia pasti menyembuhkannya lewat mukjizat. Akhirnya dia mati. Itulah mati konyol.

Ya Tuhan, berilah aku kebijaksanaan untuk membedakan inspirasi mana yang datang dari-Mu dan mana yang hanya pikiranku sendiri, atau bahkan dari si Jahat. Amin.



Ziarah Batin 2009


Renungan Pagi

Selasa, 17 Maret 2009

Selasa, 17 Maret 2009

Hari Biasa Pekan III Prapaskah



Tiada perdamaian tanpa keadilan, tiada keadilan tanpa kasih pengampunan”, demikian pesan perdamaian Paus Yohanes Paulus II memasuki Millenium Ketiga.




Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih, Engkaulah yang mengatur seluruh hidup kami hari ini. Engkau mengajar kami agar tak henti-hentinya mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Buatlah hati kami ini lemah lembut dan panjang sabar sehingga kami dapat mengasihi dan mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kami. Semoga di masa prapaskah ini kami selalu mengamalkan karya cinta kasih-Mu. Dalam Kristus, Tuhan kami. Amin.



Bacaan Pertama

Pembacaan dari Kitab Nubuat Daniel (3:25.34-43)



"Semoga kami diterima balik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."




Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa; ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, "Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali daripada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun. Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan."

Demikianlah sabda Tuhan

Syukur kepada Allah.



Mazmur Tanggapan

Ref. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.


Ayat. Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.

2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.

3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.



Bait Pengantar Injil PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Solis. Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.



Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21-35)



"Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu."



Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, "Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah Dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain, yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus.





Renungan





- “There is no peace without justice, there is no justice without forgiveness” = “Tiada perdamaian tanpa keadilan, tiada keadilan tanpa kasih pengampunan”, demikian pesan perdamaian Paus Yohanes Paulus II memasuki Millenium Ketiga.



Kasih pengampunan itulah yang harus kita hayati dan sebarluaskan jika kita mendambakan perdamaian sejati di bumi ini maupun di akhirat nanti. Mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali kiranya sama dengan harus mengampuni terus menerus, sebagaimana kita senantiasa menerima kasih pengampunan dari Allah melalui sesama dan saudara-saudari kita yang tak terhitung lagi jumlahnya. “Engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau”, demikian nasihat yang harus kita hayati.



Barometer atau pedoman untuk saling mengasihi dan mengampuni adalah kasih pengampunan Allah kepada kita, yang telah kita secara melimpah ruah, tanpa batas. Maka jika ada saudara-saudari kita yang bersalah hendaknya langsung diampuni. Kasih pengampunan yang anda sampaikan akan menjadi kekuatan dan motivasi bagi mereka untuk dengan rendah hati berusaha meneruskan kasih pengampunan tersebut kepada saudara-saudarinya. Sebaliknya jika kita tidak mengampuni mereka yang bersalah kepada kita, maka akan terjadilah balas dendam yang dapat menimbulkan kekacauan hidup bersama.



Kita semua memiliki modal kekuatan untuk mengampuni jika kita berani ini mengakui dan mengimani bahwa kita telah menerima kasih pengampunan yang tak terhitung jumlahnya, yang antara lain telah kita terima melalui orangtua kita masing-masing.



- “Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takut kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan, melainkan perlakukankanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu.Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.” (Dan 3:41-43). Kutipan doa ini kiranya layak menjadi doa-doa kita di masa Prapaskah ini. Kita semua mendambakan untuk dipermalukan di hadapan Tuhan maupun sesama atau saudara-saudari kita, maka untuk itu hendaknya kita juga tidak mempermalukan sesama atau saudara-saudari kita dimanapun dan kapanpun, antara lain dengan menceriterakan atau menyebarluaskan kekurangan, kesalahan atau kejahatan mereka.



Kasih itu antara lain berani ‘menutupi segala sesuatu’, lebih-lebih kesalahan, kekurangan dan kejahatan sesama atau saudara-saudari. Marilah kita mengikuti Tuhan dengan segenap jiwa, artinya mengarahkan dan mempersembahkan dambaan, kerinduan, cita-cita kita kepada Tuhan, dan sekiranya tidak sesuai dengan kehendak Tuhan siap sedia untuk diluruskan atau dibetulkan. Marilah dengan rendah hati kita mohon kemurahan hati atau rahmat Allah agar memiliki hati yang tulus dan suci dan senantiasa siap sedia mengampuni dan tidak mempermalukan sesama dan saudara-saudari kita di hadapan umum.



Marilah kita mohon agar kemuliaan Tuhan dinyatakan pada diri kita yang lemah, rapuh dan berdosa ini, dan biarlah dalam kelemahan dan kerapuhan kita kekuatan Tuhan semakin menjadi nyata.



[Ignatius Sumarya, SJ]


Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy