Tampilkan postingan dengan label keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keluarga. Tampilkan semua postingan

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Novena Natal Hari Kesembilan (24 Desember)

 

24 Desember
NOVENA NATAL

Keluarga Kudus


Di dalam Keluarga Kudus kita mempunyai teladan kesempurnaan tertinggi—Yesus, Maria, dan Yusuf. Sebagai Tuhan, Yesus pada dasarnya suci. Melalui penglihatan hipostatik, kekudusan ini juga diteruskan ke sifat kemanusiaan-Nya. Kekudusan Yesus baru terungkap sedikit demi sedikit seiring bertambahnya usia, karena Dia ingin menjadi seperti kita dalam segala hal kecuali dalam dosa.

Sebagaimana Injil katakan, Dia “makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:52) Oleh karena itu, Yesus tidak sejak awal membuat dunia terpesona dengan kemegahan Gunung Tabor. Dia malah memberi kita contoh kekudusan yang seharusnya lebih mudah kita tiru karena kekudusan terus meningkat setiap saat. Dia memberi contoh kepada kita jenis kekudusan yang bermula dan berdasar pada kerendahan hati dan pelepasan diri dari hal-hal duniawi. “belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Mat. 11:29)

Rabu, 04 Februari 2009

Rabu, 04 Februari 2009
Hari Biasa Pekan IV

Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." (Markus 6:4)

Doa Renungan
Bapa sumber penghiburan, terimakasih atas anugerah yang boleh kami terima hari ini. Bantulah kami dalam menjalani kehidupan hari ini, dengan semangat menghargai orang lain. Sehingga dengan demikian kami dapat hidup berdampingan dengan mereka sesuai dengan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Jangan meremehkan didikan Tuhan. Meskipun mungkin terasa keras dan tidak mengenakkan, namun besar sekali manfaatnya. Seperti seorang ayah mendidik anaknya, demikian Tuhan mendidik kita. Sebab Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (12:4-7.11-15)


"Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya."


Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak; "Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya! Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa.
Ayat.
(Mzm 103:1-2.13-14.17-18)
1. Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
3. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Yesus pulang ke rumah-Nya. Namun, justru di antara orang-orang yang mengenal-Nya itu, Ia dianggap remeh, diragukan, dan ditolak. Mungkin kita juga termasuk orang yang kecewa dan menolak Dia, karena merasa mengenal-Nya, namun tidak percaya kepada-Nya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Markus (6:1-6)


"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri."

Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Memang sulit menjadi nabi bagi orang-orang yang kita kenal atau keluarga kita sendiri. Tapi apakah ini perlu membuat kita mundur? Tidak. Sebagaimana Yesus yang meski ditolak oleh kaum keluarga-Nya tetap berjalan dari desa ke desa sambil mengajar, demikian pula kita seharusnya. Maka hari ini aku akan:

Doa Renungan
Bapa sumber penghiburan, kami bersyukur atas orang-orang yang boleh kami jumpai hari ini. Bersama mereka, kami dapat merasakan bahwa Engkau selalu menyertai dan membimbing kami. Semoga Engkau memberkati mereka dan keluarga mereka. Doa ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH



Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy