Tampilkan postingan dengan label mengandalkan Tuhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mengandalkan Tuhan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Juni 2009, Hari Biasa Pekan XIII

Selasa, 30 Juni 2009
Hari Biasa Pekan XIII

Doa Renungan Pagi

Allah Bapa yang kekal, hari ini Engkau menegur murid-Mu yang takut dan tidak percaya akan kuasa-Mu. Kami pun sering bersikap seperti murid-murid-Mu, kami lebih percaya akan kuasa kegelapan daripada kuasa-Mu sendiri. Tambahkanlah iman kami ya Bapa untuk selalu setia dan percaya kepada-Mu. Beri juga kami perlindungan-Mu hari ini di kala topan dan badai pencobaan melanda keluarga kami. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (19:15-29)


"Tuhan menurunkan hujan belerang dan api ke atas Sodom dan Gomora."



15 Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini." 16 Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana. 17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap." 18 Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku. 19 Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku. 20 Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara." 21 Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan. 22 Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar. 23 Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar. 24 Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; 25 dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah. 26 Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam. 27 Ketika Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu, 28 dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan. 29 Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, mataku tertuju kepada kasih setia-Mu.
Ayat.
(Mzm 26:2-3.9-10.11-12)
1. Ujilah aku, ya Tuhan, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
2. Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa, atau memotong hidupku bersama-sama penumpah darah, yang pada tangannya melekat perbuatan mesum, dan tangan kanannya menerima suapan.
3. Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan; bebaskanlah aku dan kasihanilah aku. Kakiku berdiri di tanah yang rata; aku mau memuji Tuhan dalam jemaat

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:23-27)


"Yesus bangun, menghardik angin dan danau, maka danau menjadi teduh sekali."

23 Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. 24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. 25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." 26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. 27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Dalam pemusnahan atas Sodom dan Gomora karena dosa-dosa yang mereka perbuat, Tuhan berusaha menyelamatkan Lot dan keluarganya. Sayang dalam kisah ini, istri Lot ternyata masih kurang percaya dengan cara Tuhan dalam menyelamatkan mereka. Istri Lot yang berubah menjadi tiang garam karena menoleh ke belakang, menjadi peringatan betapa Tuhan tidak pernah main-main dengan janji-Nya.

Tuhan senantiasa hadir untuk mendatangkan keselamatan, meskipun nampaknya Ia tidur. Karena itu orang yang percaya kepada-Nya tidak akan takut, Tuhan selalu menyertainya.

Angin dan danau pun tunduk perintah Yesus. Yesus memang menguasai segalanya, termasuk alam ini. Di dunia ini tidak ada yang tidak berada di bawah kekuasaan-Nya. Dialah Raja Semesta Alam. Sudahkah kita menempatkan Dia sebagai Raja?


Doa Renungan Malam
Allah Bapa Mahapengasih, berkat kuasa-Mu Engkau meredakan angin ribut di danau. Hari ini kami mengalami ketakutan karena beban hidup kami yang amat berat. Bantulah kami Bapa, kuatkan kami agar sanggup mengatasi beban hidup kami. Kami percaya Engkau selalu beserta kami. Tunjukkanlah jalan hidup kami hanya kepada-Mu, kini dan selama-lamanya. Amin.



R U A H

Renungan Pagi

Jumat, 17 April 2009

Jumat, 17 April 2009
Hari Jumat dalam Oktaf Paskah

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga" --- Mat 5:3


Doa Renungan

Ya Bapa yang mahapengasih, pagi hari ini kami akan mendengarkan sabda Putra-Mu. Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati telah menampakkan dirinya kepada Simon Petrus, Tomas, Natanael dan beberapa murid-Nya. Dalam keputusasaan pekerjaan mereka, Engkau nyatakan kehadiran-Mu. Semoga sepanjang hari ini dalam setiap pengalaman hidup, kami mampu menangkap kehadiran-Mu yang memberikan kegembiraan bagi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (4:1-12)


"Keselamatan hanya ada di dalam Yesus."


Sekali peristiwa, sesudah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus dan Yohanes berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba mereka didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Mereka ini sangat marah, karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Maka mereka ditangkap, lalu diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan para ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus, "Hai pemimpin-pemimpin umat dan kaum tua-tua, jika sekarang kami harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit, dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati; karena Yesus itulah orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Ayat.
(Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi pada pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.

Bait Pengantar Injil PS 959
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Inilah hari yang dijadikan Tuhan. Marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:1-14)


"Yesus mengambil roti dan memberikannya kepada para murid; demikian juga ikan."

Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya, "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka, "Tidak ada!" Maka kata Yesus kepada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, "Itu Tuhan!" Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat ada api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada mereka, "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguh pun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, "Marilah dan sarapanlah!" Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, "Siapakah Engkau," sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

"Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu maka akan kamu peroleh!”

Renungan


Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

- Karena aneka tantangan dan hambatan orang dapat frustrasi dan kemudian hidup dan bertindak menurut kemauan atau keinginan sendiri, seenaknya sendiri, atau seperti para murid kembali ke hobby atau pekerjaan lama ‘mencari ikan’, sebagai nelayan. Hanya mengandalkan kemauan sendiri akhirnya gagal total, itulah yang terjadi dalam diri para murid, tetapi ketika bertindak sesuai dengan perintah Tuhan dihasilkan buah melimpah ruah.

Kita semua telah dibaptis dan kepada kita dikenakan nama tambahan nama baptis, santo atau santa, dengan dambaan agar kita hidup dan bertindak meneladan santo atau santa yang menjadi pelindung kita dengan hidup suci. Kesucian dalam bahasa Latin sanctitas memiliki arti kesucian, hal tak dapat diganggu-gugat, kekebalan, hal tanpa pamrih, hal tak mencari keuntungan diri sendiri, hal tak tersuapi, kejujuran, kesalehan. Maka hidup sesuai dengan kehendak atau perintah Tuhan alias hidup suci berarti hidup dan bertindak seperti arti dari sanctitas di atas.

Ketika dibaptis kita berjanji untuk hanya mengabdi Tuhan Allah saja dan menolak semua godaan setan, maka hendaknya tetap kebal dalam menghayati janji ini dan jangan digganggu-gugat. Pada masa kini rasanya cara hidup dan cara bertindak tak mencari keuntungan diri sendiri dan tak tersuapi merupakan panggilan dan tugas pengutusan yang mendesak dan up to date, mengingat dan memperhatikan egoistis dan korupsi masih marak di sana-sini.

Kami berharap kepada siapapun yang berpengaruh dalam kehidupan bersama untuk tidak mencari keuntungan diri sendiri dan tak tersuapi alias sosial dan jujur. Jujur terhadap diri sendiri, jujur terhadap sesama dan saudara, jujur terhadap lingkungan hidup dan tentu saja jujur terhadap Tuhan.

- “Dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.” (Kis 4:10), demikian jawaban Petrus, yang penuh dengan Roh Kudus, atas pertanyaan kuasa darimana ia menyembuhkan orang sakit. Sehat atau sakit serta sembuh dari sakit memang erat kaitannya dengan iman kita kepada Tuhan. Jika kita sungguh beriman maka kita akan tetap segar-bugar, sehat wal’afiat lahir dan batin, tetapi ingat dan sadari bahwa iman terutama dan pertama-tama harus menjadi nyata dalam tindakan atau perilaku atau cara hidup dan cara bertindak. Dengan kata lain jika kita mendambakan hidup segar-bugar, sehat wal’afiat lahir dan batin, marilah kita setia pada panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing.

Pada masa kini rasanya kesetiaan suami-isteri sangat mendesak dan up to date untuk dihayati dan disebar-luaskan. Dari suami-isteri atau ayah-ibu yang saling setia satu sama lain lahirlah anak-anak yang pada gilirannya juga akan (lebih) setia dalam panggilan dan tugas pengutusan mereka di kemudian hari. Hemat saya tokoh-tokoh penting dan baik dalam hidup bersama, bermasyarakat, berbangsa, bernegara atau beragama lahir atau berasal dari suami-isteri atau keluarga yang setia, setia saling mengasihi baik dalam untung maupun malang, sehat maupun sakit sampai mati. Setia berarti tidak mengurangi sedikitpun atas apa yang dijanjikan, yang menjadi panggilan, tugas pengutusan atau kewajiban dan pekerjaan.

Marilah dalam nama Tuhan atau sesuai dengan perintah dan kehendak Tuhan kita hidup dan bertindak, bukan mengikuti kemauan atau keinginan sendiri.


Ignatius Sumarya


Photobucket

Jumat, 23 Januari 2009


Jumat, 23 Januari 2009
Hari Biasa Pekan II

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (8:6-13)


"Kristus menjadi pengantara perjanjian yang lebih agung."

6 Saudara-saudara, sekarang Yesus telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. 7 Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua. 8 Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda, 9 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan. 10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 11 Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku. 12 Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka." 13 Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kasih dan kesetiaan akan bertemu
Ayat. (Mzm 85:8.10.11-12.13-14)

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:13-19)

"Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia."

13 Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. 14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil 15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. 16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, 17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, 18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, 19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan


Murid-murid tidak pertama-tama memilih Yesus menjadi guru mereka. Sebaliknya, Yesus sendiri memilih para murid, "Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya."

Bukan karena kehebatan kita maka kita menjadi pengikut Kristus; juga bukan karena keistimewaan kita maka kita memangku jabatan atau pelayanan yang kita pegang pada saat ini sebagai orang Kristen. Hal itu terbukti pada saat kita kerja keras dan tidak menikmati ganjaran seperti dalam dunia usaha. Banyak rintangan dan derita yang mungkin kita hadapi dan alami sebagai pengikut Kristus. Namun, kita merasakan suatu daya yang tidak bisa kita tolak dan hanya mesti menuruti pilihan-Nya atas diri kita.

Sebelum Yesus menetapkan pengikut atau murid-Nya, para calon itu mesti lebih dahulu sadar dan yakin bahwa mukjizat Yesus terjadi karena dua sisi: anugerah dari Yesus dan iman atau usaha dari orang disembuhkan.

Yesus mengajarkan bahwa bukan popularitas yang patut kita kejar, melainkan penyerahan dalam iman. Kita mesti semakin matang dan dewasa menghayati bahwa Tuhanlah yang memilih kita. Kita harus pasrah dan sekaligus bergiat sekuat hati - entah dipuji atau dicaci maki orang lain.

Tuhan Yesus, Engkau telah memilihku untuk mengikuti-Mu bukan dalam hal yang gampang dan bebas hambatan. Kuatkanlah aku untuk menjadi murid-Mu yang senantiasa setia. Amin.


Renungan: Ziarah Batin 2009
Bacaan KS diolah Ekaristi.org


Pemeliharaan dijadwalkan pada 4:00PM PST


Photobucket

Rabu, 07 Januari 2009

Rabu, 07 Januari 2009
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Marilah kita selalu melibatkan dan mengandalkan Allah, pastilah kita sukses selalu.


Doa Renungan

Ya Allah sumber hidup kami, kami ini umat-Mu dan ingin tetap pada Yesus Putera-Mu. Kepadakah siapa kami akan pergi, Dialah jalan kami menemukan hidup sejati. Tambahkanlah selalu iman kami, kembangkanlah harapan kami, pupuklah cinta kami agar mampu mewujudkan keutamaan Injili. Jauhkan dari kami sikap keras kepala mau menang sendiri, atau berlaku keras kaku pada sesama. Jadikan rasa hati kami semakin peka pada perasaan sesama, sehingga hanya komunikasi hati dan cinta pada kehidupanlah yang kami pupuk dari hari ke hari. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, agar kami membangun sikap yang baik terhadap sesama, sehingga hidup bersama kami menyenangkan. Ini kami mohon demi Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-18)


"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."

Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.
Ayat.
(Mzm 72:1-2.10.12-13)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:45-52)

"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."

Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-muridnya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

Gadis itu mengalami masalah yang datang silih berganti. Akhirnya, ia patah arang dan meninggalkan Allah. Bukankah ia seharusnya justru mendekatkan diri pada-Nya?

Perahu para murid sudah berjalan beberapa mil. Datanglah angin sangkal dan perahu itu diombang-ambingkan gelombang. Angin sangkal lambang kuasa jahat yang memusuhi manusia. Perahu lambang Gereja. Jadi, peristiwa itu mengisahkan Gereja yang sedang menghadapi bahaya. Menurut keyakinan orang Israel pun, laut atau danau merupakan tempat kekuatan jahat yang selalu mengancam manusia. Karena itu para murid berteriak ketakutan: "Itu hantu!", saat Yesus berjjalan di atas air. Yesus menenangkan mereka dengan mewahyukan diri-Nya: "Aku ini, jangan takut!" Petrus belum yakin sehingga meminta Yesus bersabda agar ia dapat berjalan di atas air dan mendapatkan-Nya. Petrus pun berjalan di atas air. Namun ketika angin bertiup, takutlah ia dan mulai tenggelam. Itu tanda bahwa imannya belum mantap sehingga ia memohon pertolongan dari-Nya. Ia mengulurkan tangan-Nya sebagai tanda bahwa Yesus siap menolong manusia. Yesus pun naik ke perahu dan angin reda. Yesus campur tangan dalam kehidupan manusia dan ancaman dari yang jahat dikalahkan.

Kehadiran Yesus meredam ancaman dan mengalahkan serangan kuasa jahat. Karena itu jangan mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi percayakan diri pada Yesus.


Renungan dan Bacaan KS: Inspirasi Batin


Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy