Sabtu Malam, 30 Maret 2024Vigili Paskah (Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)
Kebangkitan
Yesus merupakan puncak kebenaran iman Kristen, yang diwartakan sebagai
bagian hakiki dari Misteri Paskah sejak permulaan Kekristenan: “Sebab
yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah
kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita,
sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah
dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia
telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas
murid-Nya” (1 Kor 15:3-5). (Instruksi Ad Resurgendum Cum Christo
(Bangkit Bersama Kristus, No. 2),
|
Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC by NC ND 2.0 |
Seluruh
perayaan Malam Paskah dilaksanakan waktu malam: tak boleh diadakan
sebelum gelap atau berakhir setelah fajar Minggu. Peraturan ini harus
ditepati secara ketat. Penyelewengan dan kebiasaan yang terjadi di sana
sini, yakni merayakan Malam Paskah pada waktu biasanya diadakan Misa
Sabtu sore, tak dibenarkan. Alasan yang kadang-kadang diajukan untuk
memajukan waktu perayaan Malam Paskah, misalnya kerawanan publik, tidak
diberlakukan di malam Kelahiran Tuhan atau bila menyangkut acara
macam-macam. (Perayaan Paskah dan persiapannya No. 78, Kongregasi Ibadat
Ilahi).
Bacaan Pertama (Maka jadilah petang dan pagi: PS 866)
Bacaan dari Kitab Kejadian (1:1-31; 2:1-2)
"Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu.”
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi
belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah:
"Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang
itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah
menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.
5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.
Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala
di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah
menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala
itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai
cakrawala itu langit.
Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit
berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah
demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air
itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda,
tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang
menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan
jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala
jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang
menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu
baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ketiga.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk
memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi
tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan
tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu
menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua
benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai
siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga
bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk
menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk
memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang
hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi
cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan
segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam
air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa
semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya:
"Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam
laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk
yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang
liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang
liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka
bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah:
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap
di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu
segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala
pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan
segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka
Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah
pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu,
berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah
dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan
menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala
pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan I, do = a, 2/4, PS 830 / PS 828
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
atau Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi.
Ayat.(Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar!
Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat
mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan
goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau
selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara
gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya,
bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan
segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi
hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau
mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
5. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan
kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
"Kurban Abraham leluhur kita."
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka
Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, "Abraham."
Abraham menyahut, "Ya Tuhan." Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal
kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah
dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan
Kukatakan kepadamu." Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan
Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil
pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan
dari langit, "Abraham, Abraham!" Sahut Abraham, "Ya Tuhan." Lalu
Tuhan bersabda, "Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia.
Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak
segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham
menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang
tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan
dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk
kedua kali berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham,
kata-Nya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri ---- demikianlah firman
Tuhan ---- Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak
segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan
memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat
banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan
keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui
keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab
engkau mentaati sabda-Ku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan II, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
atau Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; R1)
1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah
yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada
Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku
akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia
orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada
sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bacaan Ketiga
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:15-15:1)
“Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering."
Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir,
ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang
Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada
Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada
orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah
tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya,
sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di
tanah yang kering. Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati
orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap
Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orang-orangnya yang
berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insaf
bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap
Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.” Kemudian
bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara
Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan
yang tadinya bergerak di depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang
mereka. Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir
dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu
berlalu tanpa kesempatan bagi bagi orang Mesir untuk mendekati
orang-orang Israel. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan
semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin
timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka terbelahlah air
laut itu, dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut
yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok
bagi mereka. Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda
Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel masuk
ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang
tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacau-balaukan
tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan
maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, “Marilah kita lari
meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka
melawan Mesir!” Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu
ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta
mereka, dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke
atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya
semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan
mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Jadi berbaliklah
segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh
pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada
seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel
berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan
kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari
itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan
orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika
orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang
Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka
percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah
Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan madah ini bagi
Tuhan.
Mazmur Tanggapan III. PS 671 (Kel 15:1-2.3-4.5-6.17-18; R1a)
BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN
Solis/Kor:
1. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Allah segala dewata,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Tuhan segala penguasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
2. Hanya Dia mengerjakan karya agung,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan arif menciptakan langit,
U: kar'na kekal kasih Allah.
membentangkan bumi di atas laut,
U: kar'na kekal kasih Allah.
3. Penerang yang besar dibuat-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
surya yang menguasai siang,
U: kar'na kekal kasih Allah.
bulan, bintang, cahaya malam,
U: kar'na kekal kasih Allah.
4. Yang membunuh anak sulung Mesir,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan membebaskan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan tangan kuat dan lengan perkasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
5. Dia yang membelah Laut merah,
U: kar'na kekal kasih Allah.
yang menyeberangkan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan menumpas Firaun dan laskarnya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
6. Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kerajaan besar ditaklukkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
raja-raja masyhur dibunuh-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
7. Diberikan-Nya tanah mereka,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kepada Israel hamba-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kemalangan kita diindahkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
8. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pembebas kita dari penindas,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan segala makhluk diberi-Nya makan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
atau Ref. Baiklah kita menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.
1. Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur,
kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke laut,
Tuhan itu kekuatan dan mazmurku,
Ia telah menjadi keselamatanku.
Dia Allahku, kupuji Dia;
Dialah Bapaku, kuluhurkan Dia.
2. Tuhan itu pahlawan perang,
Tuhan, Itulah nama-Nya!
Kereta Firaun dan pasukannya dibuangnya ke dalam laut,
para perwira pilihannya dibenamkan ke dalam Laut Tiberau.
3. Samudera raya untuk mereka,
ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.
Tangan kanan-Mu ya Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu,
tangan kanan-Mu ya Tuhan, menghancurkan musuh.
4. Engkau membawa umat-Mu dan mencangkokkan mereka
dia atas gunung milik-Mu sendiri,
di tempat yang telah Kau kediaman-Mu,
di tempat kudus yang didirikan tangan kanan-Mu, ya Tuhan.
Tuhan memerintah selama-lamanya.