| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Tampilkan postingan dengan label pengalaman hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengalaman hidup. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 April 2009, Hari Biasa Pekan II Paskah

Selasa, 21 April 2009
Hari Biasa Pekan II Paskah

"Hidup sehati sejiwa karena percaya akan kasih Tuhan."


Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, dengan peristiwa kebangkitan-Mu, Engkau mengajak kami semua untuk bangkit dari kelesuan, kemalasan, dan sikap acuh tak acuh terhadap sesama. Berkenanlah memberkati setiap jerih payah kami mengentaskan sesama yang tenggelam dalam penindasan, perilaku tidak adil, baik dalam rumah tangga, maupun mereka semua yang diperlakukan tidak adil dan kejam oleh sesamanya. Bukalah rasa hati kami akan penderitaan, agar solidaritas dapat terjalin dengan baik, sehingga semakin banyak orang menikmati rahmat Paskah dari Engkau. Kami mohon semuanya ini, dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)

"Mereka sehati dan sejiwa."

32 Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 34 Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuktanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat.
(Mzm 93:1ab.1cd-2.5)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil PS 955
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)


"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."

7 Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, "Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. 8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." 9 Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" 10 Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?11 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. 12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi?13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. 14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, 15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan



Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

- Kita semua kiranya mendambakan hidup kekal, hidup mulia dan berbahagia selama-lamanya di sorga setelah dipanggil Tuhan atau meninggal dunia. Sarana, jalan atau syarat untuk itu adalah ‘percaya kepada Tuhan’ dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari. Percaya kepada Tuhan berarti melaksanakan atau menghayati perintah, kehendak atau sabda Tuhan dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari. Secara konkret kiranya hal itu dapat kita laksanakan dengan setia dan taat pada janji-janji yang pernah kita ikrarkan di hadapan Tuhan dan disaksikan oleh sesama dan saudara-saudari kita: janji baptis, janji perkawinan, janji imamat, kaul, dst…


Sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan telah dibaptis kiranya apa yang kita dambakan akan terwujud jika kita setia pada janji baptis, yaitu ‘hanya mengabdi Tuhan Allah saja serta menolak aneka macam godaan setan’. Janji dan rahmat baptis merupakan dasar atau landasan bagi janji-janji yang mengikutinya atau selanjutnya, jika kita dapat setia pada janji baptis kiranya dengan mudah dapat setia pada janji-janji selanjutnya. Yang mendesak dan up to date masa kini kiranya kesetiaan janji perkawinan para suami-isteri sangat diharapkan dan didambakan, maka kami berharap pada para suami-isteri untuk taat dan setia pada janji perkawinan dimana telah berjanji untuk saling mengasihi baik dalam untung maupun malang, sehat maupun sakit sampai mati. Dari keluarga atau suami-isteri yang taat dan setia pada janji perkawinan lahirlah pribadi-pribadi yang setia dan taat pada janji-janji yang terkait dengan panggilan masing-masing.

Pengalaman dan pengamatan menunjukkan bahwa tokoh-tokoh hidup bersama yang baik, handal dan berbudi pekerti luhur serta berhasil mempengaruhi sesamanya untuk hidup baik dan berbudi pekerti luhur berasal dari keluarga-keluarga yang baik dan setia.


- “Tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya” (Kis 4:34-35), demikian cirikhas cara hidup dan cara bertindak umat yang setia pada imannya.

Jika dalam kehidupan bersama kita, entah di dalam masyarkat, bangsa, Negara maupun beragama masih ada yang berkekurangan kiranya masih ada cukup banyak yang kurang beriman, terutama mereka yang berpengaruh di dalam kehidupan bersama. Maka marilah kita lihat dan cermati kehidupan bersama kita dan jika ada yang berkekurangan baiklah kita bantu dan tolong dengan kekayaan yang kita miliki dan kuasai saat ini. Sila kelima dari Pancasila mengatakan bahwa “Keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia” menjadi impian dan dambaan kita semua.

Semoga Pancasila tidak hanya menjadi slogan-slogan omongan kosong, tetapi menjadi nyata dalam hidup bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu kami berharap kepada mereka yang berada di poros ‘Badan Publik’ dan “Bisnis” berpihak pada dan bersama rakyat dalam membangun dan memperkuat hidup bersama yang damai sejahtera. Ingat dan hayati bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan yang berada di poros ‘Badan Publik’ maupun ‘Bisnis’ tergantung pada rakyat atau karena rakyat. Sebagai contoh: pengusaha atau pebisnis ‘rokok’ dan “mie dalam kemasan seperti Supermie, Indomie, dst” memperoleh keuntungan usaha dari rakyat (bukankah konsumen rokok maupun mie dalam kemasan mayoritas adalah rakyat, orang kebanyakan?). Demikian juga gaji atau pendapatan mereka yang berada di poros ‘Badan Publik’ juga berasal dari rakyat antara lain pajak entah yang langsung atau tidak langsung dibayar rakyat. Berasal dari rakyat hendaknya dikembalikan kepada rakyat.



Ignatius Sumarya, S

Photobucket

Senin, 12 Januari 2009

Senin, 12 Januari 2009
Hari Biasa Pekan I

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (1:1-6)

"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."

1 Saudara-saudara, setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. 3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, 4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka. 5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" 6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hendaklah semua malaikat sujud menyembah Allah.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)


"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."

14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, 15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" 16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 18 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. 20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Mulai hari ini sesuai dengan kalender liturgi kita memasuki Masa Biasa. Entah sebagai pelajar, mahasiswa atau pekerja atau ibu rumah tangga, dst.. kita semua memiliki tugas pekerjaan yang biasa-biasa saja, rutin setiap hari, bergelut dengan aneka macam seluk beluk duniawi alias hidup mendunia. Dalam rangka mengurus atau mengelola hal-hal duniawi kita diharapkan dijiwai oleh iman kita, sebagaimana sering tertulis dalam Anggaran Dasar LSM Katolik : "Dengan semangat iman kristiani kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara". "The man behind the gun"= Manusia yang berada di balik senjata, itulah motto yang erat dengan semangat iman. Dengan kata lain dalam aneka macam pelaksanaan tugas pekerjaan atau pengutusan kita, yang utama dan pertama-tama harus kita perhatikan adalah manusia, bukan harta benda. "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia", demikian sabda Yesus kepada Semon dan Andreas, nelayan yang sedang menebarkan jala untuk menangkap ikan. Secara konkret ajakan untuk menjadi penjala manusia antara lain dapat kita usahakan dengan berbagai usaha dan upaya pendidikan, pembinaan atau pendampingan manusia; dengan kata lain hendaknya 'pendidikan' menjadi opsi utama dan pertama dalam derap langkah dan pelayanan kita. Kami berharap entah keluarga, masyarakat maupun pemerintah mengutamakan masalah pendidikan bagi anak-anak atau generasi muda agar mereka tumbuh berkembang menjadi pribadi cerdas beriman. Berbagai pengamatan dan pengalaman menunjukkan bahwa ketika pendidikan menjadi opsi utama dan pertama maka sejahteralah hidup bersama. Sebaliknya, sebagaimana telah terjadi di Negara kita, ketika pendidikan kurang atau tidak memperoleh perhatian maka kemerosotan moral terjadi hampir di semua bidang kehidupan.

· "Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi" (Ibr 1:3). Yang dimaksudkan dengan "Ia" disini adalah Yesus, yang lahir dan datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan dunia seisinya. Sebagai orang Kristen atau Katolik atau yang percaya kepada Yesus, Penyelamat Dunia, kita dipanggil untuk meneladan Dia dengan menjadi "gambar Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-firmanNya yang penuh kekuasaan". Firman Tuhan antara lain dapat kita temukan di dalam Kitab Suci atau dalam kehendak baik yang ada dalam setiap pribadi manusia, yang diciptakan sebagai 'gambar atau citra Allah'. Maka dalam hidup mendunia atau mengelola dan mengurus hal-hal duniawi, selain berpedoman pada firman Tuhan sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci, marilah kita lihat, fahami, tangkap dan imani kehendak-kehendak baik dalam diri sesama dan saudara-saudari kita dimanapun dan kapanpun. Kehendak baik tersebut dapat merupakan perwujudan kasih dan berupa keutamaan-keutamaan seperti "sabar, murah hati, tidak cemburu., tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain" (lihat: 1Kor 13:4-5) Siapapun yang menghayati keutamaan-keutamaan di atas ini hemat saya dapat menjadi 'cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah', sehingga yang bersangkutan senantiasa bahagia, damai sejehtera serta memikat, menarik dan mempesona bagi sesamanya. Semoga kita semua tumbuh berkembang menjadi pribadi yang memikat, menarik dan mempesona melalui atau dalam kesibukan pengelolaan atau pengurusan hal-hal duniawi dalam tugas pekerjaan, jabatan atau fungsi kita, entah di dalam keluarga, masyarakat, tempat kerja dst…

"TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita!..keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya." (Mzm 97:1.2b.6)

[Ignatius Sumarya, SJ]
st-andreas.or.id


Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy