| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>
Tampilkan postingan dengan label perutusan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perutusan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 Juni 2009; Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis

Rabu, 24 Juni 2009
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis

Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudara, baik yang keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.” (Kisah Para Rasul 13:22-26)


Doa Renungan Pagi


Ya Allah, Engkau menyelenggarakan kehidupan kami setiap hari dengan rahmat dan kurnia-Mu. Tanamkanlah semangat dan rasa syukur dalam hati kami, agar kami senantiasa dihibur dengan penghibur yang sejati, yakni roh-Mu sendiri. Biarlah roh-Mu yang menyertai perjalanan kami sepanjang hari ini, supaya hidup kami berbuah dan berkembang seturut kehendak-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan mempersiapkan hamba yang dipilihnya sejak dari kandungan dan melengkapi mereka dengan segala rahmat untuk melaksanakan perutusan itu. Kesadaran yang diwartakan Yesaya ini, terjadi pula dalam peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis. Kasih setia Tuhan ini kiranya berlaku pula bagi kita yang telah dipanggil-Nya untuk hidup dan menerima rahmat iman.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)

"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."

Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel , dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Tuhan telah membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya. Maka aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allah yang menjadi kekuatanku sekarang berfirman, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang daripada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku.
Ayat
. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumiliki.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku, ajaiblah apa yang Kauperbuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya, tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.

Paulus menerangkan kepada umatnya tempat Yohanes Pembaptis dalam sejarah keselamatan. Yohanes hadir bagi kita agar makin tegaslah kabar keselamatan melalui Yesus Kristus.

Bacaan Kedua
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (13:22-26)

"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."

Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Antiokhia Paulus berkata, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja umat-Nya. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudara, baik yang keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Engkau, hai anak-Ku, akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi-Nya.

Tangan Tuhan menyertai Yohanes Pembaptis sewaktu ia dikandung, dilahirkan, dan dibesarkan. Elisabet dan Zakharia juga berusaha untuk mendengarkan dan menanggapi kehendak Tuhan dalam diri putranya. Keterbukaan iman itu ternyata menjadi kesaksian yang penting bagi orang-orang di sekitar mereka.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66.80)

"Namanya adalah Yohanes."

Pada waktu itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini, ”Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya, dan berkata, “Menjadi apakah anak itu nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel .
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Elisabet dan Zakharia taat pada apa yang diperintahkan oleh Malaikat agar anaknya diberi nama Yohanes. Mereka tetap taat meski dianggap aneh oleh para tetangganya yang berpendapat bahwa mereka melakukan sesuatu yang tidak lazim dilakukan oleh anggota masyarakat tersebut.

Doa Renungan Malam

Ya Tuhan, Yohanes Pembaptis telah Kauutus untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Putra-Mu Tuhan kami Yesus Kristus. Yohanes Pembaptis dalam hidupnya telah menyerukan pertobatan bagi setiap orang. Semoga kami menghayati hidup iman kami lewat pertobatan terus menerus. Semoga malam ini kami dapat beristirahat dengan tentram dalam naungan kasih-Mu, kini dan sepanjang segala masa. Amin.



R U A H

Renungan Pagi

Senin, 27 April 2009, Hari Biasa Pekan III Paskah

Senin, 27 April 2009
Hari Biasa Pekan III Paskah

"....Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." (Yohanes 6:29)


Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, pangkal iman dan keselamatan kami, semoga hari ini Roh-Mu menuntun hati kami untuk mengerti dan menyadari pekerjaan-pekerjaan-Mu yang ajaib, agar dalam karya dan tingkah laku kami senantiasa menaruh harapan yang pasti akan penyelenggaraan-Mu. Terpujilah Engkau ya Tuhan selama-lamanya. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-15)


"Mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh yang mendorong dia berbicara."

8 Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini--anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria--bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. 11 Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah." 12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. 13 Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat,14 sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita."15 Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
L. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat.
(Mzm 119:23-24.26-27.29-30)
1. Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hamba-Mu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
2. Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:22-29)


"Berkerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal."

22 Setelah Yesus mempergandakan roti, keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. 25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. 27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" 29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
I. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan



“Bekerjalah untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal”


Saudara-saudari terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Petrus Kanisius, imam dan pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:


- Setiap hari, entah di kantor/perusahaan/tempat kerja atau sekolah, banyak orang datang untuk bekerja atau belajar. Untuk apa bekerja dan belajar setiap hari? Untuk makanan yang bersifat sementara atau kekal? Sabda Yesus hari ini mengingatkan dan mengajak kita semua: hendaknya dalam belajar atau bekerja yang utama atau pertama-tama dikejar dan diusahakan adalah ‘makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal’., maka bagi yang sedang bekerja semoga semakin terampil dan bahagia di dalam bekerja, sedangkan yang sedang belajar semoga semakin terampil dan bahagia di dalam belajar dan tentu saja entah dalam bekerja atau belajar juga semakin ‘percaya kepada Dia yang telah diutus Allah’.

Petrus Kanisius kiranya telah mengerjakan tugas pengutusan ini, antara lain dengan kerja keras ia menyusun buku katekismus, yang berisi tuntunan agar semakin mengenal dan percaya kepada Yesus, yang diutus oleh Allah untuk menyelamatkan dunia ini. Maka secara khusus saya mengingatkan dan mengajak siapapun yang memboroskan waktu dan tenaga demi pendidikan, entah di dalam keluarga atau sekolah, untuk mengusahakan agar anak-anak atau para peserta didik tumbuh berkembang menjadi pribadi cerdas beriman atau cerdas secara spiritual.

Ciri-ciri kecerdasan spiritual antara lain: “mampu untuk fleksibel (adaptasi aktif dan spontan), memiliki kesadaran diri yang tinggi,mampu menghadapi dan menggunakan penderitaan, mampu menghadapi dan mengatasi rasa sakit, hidup dijiwai oleh visi dan nilai-nilai, enggan untuk menyakiti orang lain, melihat hubungan dari yang beragam (holistik), bertanya ‘mengapa’ dan ‘apa jika’ untuk mencari jawaban mendasar, kemampuan/kemudahan untuk ‘melawan perjanjian’” (lih: Danah Zohar dan Ian Marshall: SQ, Penerbit Mizan - Bandung 2000, hal 14)

- "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat, sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” (Kis 6:13-14) , demikian kesaksian palsu dari orang-orang tentang diri Stefanus. Mendengarkan kesaksian palsu ini Stefanus tidak marah atau membenci melainkan tetap gembira dan ceria, “muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat”.

Di dalam bekerja atau belajar kiranya kita juga sering menerima kesaksian-kesaksian palsu, entah berupa kata-kata atau tindakan. Sebagai orang beriman ketika harus menghadapi kepalsuan-kepalsuan kami berharap meneladan Stefanus, tetap ceria dan gairah. Dalam keceriaan dan kegairahan disertai kelemah-lembutan dan kasih kita jernihkan aneka kepalsuan tersebut.

Para guru/pendidik maupun orang tua hemat saya terpanggil untuk bertindak demikian di dalam mendidik dan mendampingi para peserta didik atau anak-anak. Ingatlah dan sadari bahwa di dalam masyarakat beredar aneka kepalsuan, entah berupa makanan, minuman, tulisan/buku atau penampilan diri, yang dapat merusak dan menghancurkan kehidupan.

Marilah kita wartakan dan sebarluaskan kebenaran-kebenaran, kita dampingi dan didik anak-anak agar terampil memilah dan memilih aneka macam tawaran, dan tentu saja kemudian memilih apa yang benar dan menyelamatkan, terutama keselamatan jiwa manusia. Tolok ukur atau barometer usaha dan kerja kita adalah keselamatan jiwa.


Ignatius Sumarya, SJ



.


Photobucket

Bahan Renungan Adven Keuskupan Agung Jakarta Tahun 2008

Pertemuan Pertama: Jangan Takut, kamu dipilih.
Bacaan Kitab Suci : Lukas 2:8-20

8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” 13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 14 “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” 15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” 16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Renungan singkat

Di padang gembala ada sebuah kapel dengan 3 lukisan.

Lukisan pertama : gembala dan anak menerima warta dari malaikat. Nampak keterkejutan dan ketakutan.

Lukisan kedua : gembala dan anak di hadapan bayi Yesus dikelilingi Maria, Yosef dan ternak. Ada suasana hormat, damai, dan terpesona.

Lukisan ketiga : gembala dan anak pulang dengan bersorak gembira.

Pilihan kepada para gembala menunjukkan bahwa Allah memilih mereka yang kecil, lemah dan tak berdaya di mata dunia untuk mempermalukan orang-orang yang merasa diri berhikmat pengetahuan. Orang-orang sederhana kerapkali lebih terbuka terhadap warta gembira keselamatan yang datang. Semangat dan keterbukaan para gembala patut dicontoh oleh manusia modern zaman ini.

Perjumpaan dengan Allah yang agung punya 2 segi : Menakutkan sekaligus memikat.

Dalam sosok bayi dalam palungan, manusia berhadapan dengan Allah yang lemah dan tak berdaya. Allah yang berkenan menjadi manusia, mengalami kemanusiaan dengan segala kerapuhannya. Bukankah ini layak kita renungan dalam hati ?


Pertemuan kedua: Jangan takut, kamu diutus
Bacaan Kitab Suci: (KISAH PARA RASUL 11:19-26)


19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. 20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. 21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. 22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. 23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan, 24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. 25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. 26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Demikianlah sabda Tuhan

Syukur kepada Allah.



Renungan singkat
Bagaimana bisa sekarang ini banyak orang yang percaya pada Yesus? Kiranya hal ini disebabkan oleh Roh Kudus yang menggerakkan murid-murid Yesus untuk pergi diutus memberitakan tentang Dia. Iman yang sama bisa sampai kepada kita juga karena jasa usaha para misionaris yang bersemangat meninggalkan segala miliknya, bahkan rela mengorbankan nyawa.

Semangat inilah yang perlu kita teladani yaitu untuk membuat orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Kita di utus bukan bersaing dan berebut memasukan orang dalam kelompok ataupun agama tertentu. Tugas perutusan yang utama adalah membuat orang makin beriman, sehingga kebaikan Tuhan diteruskan.

Sekali lagi, Tuhan sendiri yang bekerja dengan cara yang kadang tidak dimengerti. Lihat saja, bagaimana Saulus bertobat menjadi Paulus. Kita diundang untuk bersyukur dan bergembira dapat ambil bagian dalam Karya perutusan-Nya. Hanya dengan syukur dan kegembiraan itulah orang lain akan

“melihat perbuatan yang baik dan memuji Bapa di Surga”

Pertemuan Ketiga: Jangan takut, hadapi tantangan!
Bacaan Kitab Suci: Kisah Para Rasul 21:10-14


10 Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus. 11 Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain." 12 Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem. 13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus." 14 Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!"

Demikianlah sabda Tuhan

Syukur kepada Allah.


Renungan singkat
Ada orang bilang “Menjadi orang baik itu sulit, tetapi menjadi orang jahat itu gampang”. Hal ini menunjukkan kenyataan bahwa butuh perjuangan untuk mendatangkan kebaikan. Kebaikan selalu mendapat tantangan dan hambatan dari si jahat.

Seperti Yesus, Paulus tidak mau meninggalkan konsekwensi pewartaan kabar gembira. Kalau hal itu mengandung resiko, tantangan dan kesulitan, bahkan kematian, ia tidak mau mundur. Semangat yang sama yang hendaknya dimiliki oleh setiap murid, kita semua.

Tantangan dan kesulitan itu nyata. Mungkin anda pernah mendengar pepatah :

“ kegagalan adalah sukses yang tertunda “
“ tantangan merupakan kesempatan untuk berkembang “.

Bagi murid Yesus, tantangan dan resiko salib hendaknya menjadi tanda syukur bahwa dapat ambil bagian dalam karya dan penderitaan-Nya. Jangan takut, itulah kabar gembira yang diwartakan kepada kita juga.

Pertemuan keempat: Jangan takut, Aku besertamu.
Bacaan Kitab Suci: Matius 28:16-20

16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Demikianlah sabda Tuhan

Syukur kepada Allah



Renungan singkat

Seorang bapak sebelum wafat, meninggalkan kata-kata ini kepada anaknya : “ Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir hayat “. Si anak merasa gembira dan diteguhkan. Kata-kata itu memberi semangat untuk berjuang dalam hidup ini, karena ia merasa tidak sendirian.



Kata-kata yang sama, bahkan lebih mendalam, disampaikan oleh Yesus, Raja Alam Semesta. Kata-kata yang diingat dan dicatat dengan baik oleh para murid, karena sangat mengobarkan semangat dalam menjalankan perintah-Nya. Para murid diutus menjadi berkat bagi semua orang. Dalam sabda Yesus, para murid percaya bahwa mereka terus disertai tidak hanya di dunia, tetapi sampai akhir zaman.



Kata-kata yang mengobarkan semangat itu hendaknya juga terpatri dan terpahat dalam hati kita dalam perjalanan dan perjuangan kita menjadi pewarta kabar gembira. Kita disertai oleh Yesus untuk menyembuhkan, peduli pada yang lemah, miskin dan mengangkat harkat martabat yang tertindas, mengasihi dan mengampuni yang bersalah, dan berbuat baik. Biarlah Dia bekerja melalui kita, anda dan saya.



Bahan renungan Ibadat Adven 2008 dikutip dari

Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ & Komisi Kerasulan Awam KAJ

Dan digunakan pada masa adven mulai 30 November 2008 ( Sesuai kalender liturgi )

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy