Tampilkan postingan dengan label sakit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sakit. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Juni 2009; Hari Biasa Pekan XII

Jumat, 26 Juni 2009
Hari Biasa Pekan XII

"Datanglah kepada-Ku kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat dan Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu." (Mat 11:28)

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah kesehatan yang kami terima. Hari ini Engkau mengulurkan tangan-Mu atas orang kusta. Berkat kemurahan-Mu ia menjadi tahir. Semoga kami juga mampu mengulurkan tangan kami untuk membantu orang lain terutama mereka yang sangat membutuhkan bantuan kami, sehingga nama-Mu semakin dipermuliakan, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (17:1.9-10.15-22)


"Setiap laki-laki di antaramu harus disunat sebagai tanda perjanjian. Sara akan melahirkan bagimu seorang putra.

Ketika Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepadanya dan bersabda, "Akulah Allah yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela! Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kaupegang, perjanjian antara aku dan engkau serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antaramu harus disunat." Selanjutnya Allah bersabda kepada Abraham, "Tentang isterimu Sarai, janganlah kausebut lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, sehingga ia akan menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja pelbagai bangsa akan lahir daripadanya." Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya, "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak? Dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?" Dan Abraham berkata kepada Allah, "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah bersabda, "Tidak! Isterimu Saralah, yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu. Ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga." Sesudah selesai bersabda kepada Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
Ayat.
(Mzm 128:1-2.3.4-5)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita..

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)

"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."

Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pada zaman Yesus, kusta adalah suatu penyakit yang mengerikan, praktis tidak dapat disembuhkan. Karena itu, seorang kusta dikucilkan dari masyarakat supaya ia tidak menulari orang lain. Ia tidak boleh masuk ke tempat yang dihuni orang sehingga hidupnya sungguh merana. Sudah sakit, dikucilkan lagi. Sebenarnya ia tidak boleh mendekat kepada Yesus, namun karena imannya akan Yesus,ia datang kehadapan Yesus lalu bersujud. Yesus pun mengulurkan tangan-Nya dan menyembuhkan orang itu. Lalu Yesus menyuruh orang itu pergi kepada seorang imam yang akan meneguhkan penyembuhannya serta mempersembahkan kurban syukur kepada Allah.

Dewasa ini, bila orang mendapat penyembuhan secara mukjizat, perlu sekali ia mendapat peneguhan dari seorang dokter, karena Allahlah yang menyembuhkan, baik lewat dokter maupun lewat doa, keduanya tidak bertentangan. Ada seorang sarjana yang fanatik dan salah menafsirkan iman. Dia sakit usus buntu dan mati-matian tidak mau dioperasi, karena dia percaya Allah akan menyembuhkannya secara mukjizat. Tetapi Allah tidak pernah mengatakan bila orang berdoa, Dia pasti menyembuhkannya lewat mukjizat. Akhirnya dia mati. Itulah mati konyol.

Ya Tuhan, berilah aku kebijaksanaan untuk membedakan inspirasi mana yang datang dari-Mu dan mana yang hanya pikiranku sendiri, atau bahkan dari si Jahat. Amin.



Ziarah Batin 2009


Renungan Pagi

Sabtu, 02 Mei 2009, PW. St. Atanasius, Uskup Pujangga Gereja


Sabtu, 02 Mei 2009
PW. St Atanasius, Uskup Pujangga Gereja

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, terima kasih atas hidup yang masih Kauberikan kepada kami. Tuhan ajarlah kami agar tetap setia kepada-Mu, meski terkadang tidak memahami sepenuhnya apa yang menjadi kehendak-Mu atas diri kami. Bantulah kami Tuhan, agar dalam melewati hari ini kami dapat membawa orang-orang yang telah meninggalkan Engkau untuk kembali kepada-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (9:31-42)

"Jemaat dibangun, dan jumlahnya makin bertambah besar, oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus."


31 Selama beberapa waktu setelah Saulus bertobat, jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. 32 Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida. 33 Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. 34 Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu. 35 Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan. 36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. 37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. 38 Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami." 39 Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. 40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. 41 Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup. 42 Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku?
Ayat.
(Mzm 116:12-13.14-15.16-17)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku. Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
3. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku: Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Perkataan-perkataan-Mu adalah roh dan hidup. Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:60-69)

"Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal."

60 Setelah Yesus menyelesaikan tugas-Nya tentang roti hidup, banyak dari murid-murid-Nya yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" 61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? 62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? 63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. 64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. 65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." 66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. 67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" 68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; 69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Renungan

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dan mengenangkan pesta St.Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Apa yang didengarkan sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan pribadi yang mendengarkan. Anak atau bayi yang masih berada di dalam rahim atau kandungan ibu sudah dapat mendengarkan, dan apa yang didengarkan melalui aneka macam suara yang bergema di lingkungan hidupnya sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan pribadinya. Mayoritas waktu dan tenaga kita kiranya kita fungsikan untuk ‘mendengar atau mendengarkan’ dan apa yang kita dengar atau dengarkan mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak kita. Maka marilah kita mawas diri perihal keutamaan ‘mendengarkan’ ini: apa yang kita dengarkan dan perdengarkan atau suarakan?
Agar kita dapat mendengarkan mau memperdengarkan dengan baik kiranya butuh kerendahan hati, keterbukaan hati, jiwa, akal budi dan tubuh.Tuhan adalah maha segalanya dan sabda-sabdaNya mahakuasa, maka jika kita sungguh dapat mendengarkan sabda Tuhan dengan baik kita pasti akan dipengaruhi oleh-Nya sehingga kita memiliki cara hidup dan cara bertindak sesuai dengan kehendak atau sabda Tuhan, hidup baik dan berbudi pekerti luhur. Maka baiklah sabda Tuhan kita dengarkan dan bacakan setiap hari di dalam keluarga kita, atau komunitas kita, entah komunitas hidup, belajar atau bekerja, dapat dibacakan untuk diri sendiri atau orang lain. Apa yang dibacakan kiranya dapat mengikuti Kalendarium Gerejani, sebagaimana saya kutipkan setiap hari. Jika membacakan untuk disi sendiri hendaknya jangan berbisik-bisik atau secara batin melainkan secara vokal sehingga telinga tubuh kita dapat mendnngarkan dengan baik. Jika dibacakan untuk orang lain, misalnya di dalam keluarga: salah seorang membacakan dengan baik dan yang lain mendengarkan.
Kami percaya jika kita dapat mendengarkan dengan baik sabda Tuhan, maka kita pasti akan dipengaruhi, sehingga kita hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, berjalan, hidup dan bertindak dalam jalan Tuhan menuju ke hidup kekal, hidup mulia kembali mulia di sorga.

· "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu”(Kis 9:34), demikkan kata Petrus kepada Eneas, “yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh”.dan Eneas pun bangkit berdiri. Mungkin ada di antara saudara-saudari kita atau bahkan diri kita sendiri sedang ‘lumpuh’, entah hati, jiwa, akal budi atau tubuhnya alias sakit. Jika dalam keadaan demikian maka persembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dan mohon penyembuhan. Tentu saja jika kita mohon kepada Tuhan harus siap sedia ketika permohonan kita dikabulkan. Permohonan kita akan terkabul jika kita siap sedia untuk mendengarkan dan melaksanakan sabda-sabda yang akan disampaikan kepada kita, dengan kata lain kembali hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan serta meninggalkan keinginan dan kehendak sendiri yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kelumpuhan yang terjadi pada umumnya orang hanya mengikuti kehendak dan keinginan diri sendiri alias hidup dan bertindak menuru selera pribadi.
Jika anda menghendaki dapat hidup dan berjalan dengan baik alias tidak lumpuh, silahkan taati dan laksanakan janji-janji yang pernah anda ikrarkan sepenuhnya, tanpa cacat dan kekurangan apapun. Sakit dan sehat erat kaitannya dengan iman kita kepada Tuhan, mereka yang kurang atau tidak beriman pasti akan mudah jatuh sakit, sedangkan jika kita beriman kuat dan sehat maka dapat hidup dan berjalan dengan baik, segar bugar dan sehat wal’afiat secara jasmani maupun rohani.
Ignatius Sumarya, SJ

Photobucket

Senin, 09 Februari 2009

Senin, 09 Februari 2009
Hari Biasa Pekan V


Kej 1:1-19; Mrk 6:51-56

"Semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh"


"Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh" (Mrk 6:51-56) ,demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

- Dalam berbagai kegiatan novena dimana dirayakan Perayaan Ekaristi, misalnya di tempat-tempat ziarah kepada Bunda Maria, sering Imam berkeliling sambil menyampaikan berkat Sakramen Maha Kudus. Dalam kesempatan tersebut senantiasa ada orang-orang yang berusaha menjamah atau mencium kasula yang dikenakan Imam yang bersangkutan; mereka percaya jika dapat menjamah atau mencium kasula Imam maka mereka akan sehat dan damai sejahtera. Apa yang terjadi ini rasanya meneladan apa yang terjadi dalam Diri Yesus, dimana "semua orang yang menjamahNya menjadi sembuh". Sehat atau sakit, sembuh dari penyakit memang erat kaitannya dengan iman. Beriman berarti mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dan dengan demikian senantiasa hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak atau perintah Tuhan. Perintah utama dan pertama dari Tuhan adalah saling mengasihi, maka jika kita mengakui diri sebagai orang beriman hendaknya kita senantiasa hidup dan bertindak saling mengasihi. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" (1Kor 13:4-7), demikian ajaran Paulus perihal kasih. Kiranya jika kita berani dan dapat menghayati keutamaan-keutamaan kasih tersebut maka kita senanitasa pasti dalam keadaan sehat, segar bugar dan damai sejahtera. Mariilah kita sapa, jamah, sentuh dan perlakukan semua orang dalam dan oleh kasih.

- "Allah melihat bahwa semuanya itu baik." (Kej 1:18b), demikian berita tentang karya Penciptaan Allah. Semua yang diciptakan Allah adalah baik, demikian juga semua yang kita kerjakan atau lakukan bersama dan bersatu dengan Allah pasti juga baik adanya. Hidup dan bertindak bersama dan bersatu dengan Allah antara lain berarti senantiasa setia dan taat pada janji-janji yang pernah kita ikrarkan, yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusan kita. Masing-masing dari kita ketika baru saja dilahirkan kiranya baik adanya, dan segala sesuatu yang mencederai diri kita yang baik kiranya berasal dari manusia yang kurang atau tidak beriman atau tidak setia dan taat pada janji-janji yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusannya. Jika kita jujur melihat dan mawas diri kiranya kita akan menemukan diri kita tidak sebaik seperti baru saja dilahirkan, melainkan telah terjadi aneka cacat dan cela yang melukai atau mecederai hidup kita. Dengan kata lain masing-masing dari kita dalam keadaan sakit, entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi atau sakit tubuh/phisik. Maka marilah kita dengan rendah hati dan bantuan rahmat Tuhan berusaha untuk 'menjamahNya', agar kita sembuh dari berbagai macam penyakit yang sedang kita alami. Pertama-tama marilah 'penajamahan' tersebut kita hayati dengan melihat dan mencermati diri sendiri: bagian/anggota tubuh mana yang sedang sakit/tidak sehat, sifat atau watak macam apa yang tidak baik/tidak sehat, cara hidup dan cara bertindak mana yang tidak baik, dst.. Jika melihat bagian yang sakit hendaknya pertama-tama diakui dan dihayati dan kemudian mohon bantuan penyembuhan kepada Tuhan melalui sesama dan saudara-saudari kita yang kita percayai dapat membantu penyembuhan. Biarlah pada waktunya kita juga dapat berkata "Aku melihat bahwa semuanya baik' : tidak ada lagi cacat cela, luka, atau penyakit yang ada dalam diri kita sendiri maupun kebersamaan hidup dan kerja kita.


[Ignatius Sumarya, SJ]

"Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak, yang berselimutkan terang seperti kain.. yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya. Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik melampaui gunung-gunung" (Mzm 104:1-2a.5-6)





Photobucket

Jumat, 09 Januari 2009

Jumat, 09 Januari 2009
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan



Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)




"Kesaksian tentang Anak Allah."


5 Saudara-saudaraku terkasih, Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? 6 Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. 7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. 8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. 9 Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. 10 Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. 11 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. 12 Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. 13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:12-16)



"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."

12 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 13 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 14 Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." 15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. 16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.



Renungan

Santo Fransiskus Assisi bahkan memeluk orang sakit kusta. Kedekatannya dengan mereka membuahkan hikmah istimewa, baik bagi si penderita maupun bagi Santo Fransiskus sendiri. Dalam wasiatnya, dia menuliskan pengalaman itu sebagai berikut, "Apa yang dulu pahit berubah menjadi suatu kemanisan."
Bertemu apalagi bersentuhan dengan orang yang sakit kusta bukanlah hal yang mengenakkan. Kita cenderung menghindar karena dihantui oleh ketakutan - jangan-jangan kita ditulari penyakit yang dari dulu sampai sekarang ini sangat mengerikan.



Pertemuan si penderita kusta dengan Yesus bukanlah kebetulan. Dapat dipastikan bahwa si penderita sudah lama ingin bertemu dengan Yesus, bahkan, sudah menyusun strategi untuk pertemuan itu. Dia menata kata-kata dan permohonannya kepada Yesus. Bahkan, mungkin dia telah mengadakan simulasi pertemuan dan permohonan memelas seperti apa yang akan diserukannya.Inilah momen Kerajaan Allah, saat Yesus mengadakan dan menunjukkan secara konkret bagaimana Allah sungguh mencintai semua manusia.


Tidak semua kita sanggup memeluk orang kusta. Tidak semua kita dapat menjadi konselor bagi penderita AIDS atau korban pengguna narkoba. Namun, sama seperti Yesus, kita mesti berani melakukan suatu hal sekecil apa pun; dan perbuatan terkecil itu pun akan berdaya untuk mempercepat proses penyembuhan.


Tuhan Yang Maharahim, beranikanlah aku ikut berbelas kasih seperti Engkau kepada para penderita penyakit yang menakutkan pada zaman ini. Amin.





Renungan: Ziarah Batin
Bacaan KS: Ekaristi.Org


Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil dapat dilihat dengan login di Forum Katolik Webgaul atau milis komunikasi_KAS@yahoogroups.com







Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy