Senin, 22 September 2014
Hari Biasa Pekan XXV
Adalah
penting kita punya teman-teman yang dapat dipercaya. Namun, lebih
mendasar lagi kita mempercayakan hidup kita kepada Tuhan yang tak pernah
meninggalkan kita. (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Ams 3:27)
Janganlah menahan kebaikan terhadap orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.
Doa Pagi
Allah
yang mahamurah, ajarilah kami hari ini untuk tidak menunda melakukan
hal-hal yang baik bagi sesama. Berkatilah agar kami dapat berlaku adil
dengan mengatakan kebenaran yang tak memandang hina sesama melainkan
menunjung tinggi nilai kasih sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus
Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Amsal (3:27-34)
"Orang yang sesat adalah hujatan bagi Tuhan."
Anakku,
janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak
menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata
kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi,"
sedangkan yang diminta ada padamu. Janganlah merencanakan kejahatan
terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan
engkau. Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang,
jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu. Janganlah iri hati kepada orang
yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satupun dari jalannya,
karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang
jujur Ia bergaul erat. Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik,
tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya. Apabila Ia menghadapi
pencemooh, maka Iapun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati
dikasihani-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5; Ul: 1a)
1.
Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil
dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatina; yang tidak
menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat
terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang
memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang
yang bertakwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba,
dan tidak menerima suap melawan orang yang bersalah. Siapa yang berlaku
demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:16-18)
"Pelita ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya."
Sekali
peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tidak ada orang yang
menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya
di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian,
supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.
Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan
tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang
mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai,
dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Injil
hari ini mengajarkan kepada kita suatu anugerah istimewa dari Allah
Bapa yang tidak akan pernah ditemukan dimanapun juga. Pelita atau cahaya
tidak lagi dapat disembunyikan. Sekalipun pelita harus ditutup oleh
tempayan, terang itu akan tetap bersinar ; sekalipun pelita diletakkan
dibawah tempat tidur, terang itu akan tetap bersinar. Yesus mengajarkan
bahwa diri-Nya adalah terang yang sesungguhnya, terang yang menerangi
setiap orang yang percaya kepada-Nya. Terang itu harus diletakkan di
atas kaki dian. Di Palestina sendiri, dalam tradisi kaki dian berjumlah
tiga. Mungkinkah yang dimaksudkan disini adalah Tritunggal Mahakudus?
Mungkin saja! Namun pada dasarnya, Yesus mau mengungkapkan bahwa Dialah
terang, sumber keselamatan itu. Sekalipun terang itu disembunyikan, toh
setitik cahaya akan tetap bersinar ; artinya tidak ada seorangpun yang
mampu menyembunyikan kebenaran bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan
manusia.
Pelita tidak dapat diletakkan di bawah tempat tidur, tempat
tidur sendiri merupakan sebuah tempat bersinggah untuk peristirahatan
saat badan kita mulai terasa lelah dan membuat diri diam sejenak.
Artinya, keselamatan yang telah kita terima harus dinyatakan dalam
tindakan kasih dan karya yang nyata. Tidak cukup hanya “menerima”
keselamatan dari Yesus di dalam Gereja-Nya. Kalau hanya “menerima”
artinya kita berpangku-tangan, mau seenaknya saja. Yesus ingin kita
semua berpartisipasi dalam karya keselamatan-Nya dengan tindakan kasih
yang nyata, sehingga terang itu dapat dilihat semua orang. Demikianlah,
kita, umat Allah ; yaitu Gereja yang telah ditebus pada akhirnya akan
menerima rahmat yang berlimpah ruah dan sukacita yang kekal, sebab
“…Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi..” (Luk 8:18)
Renungan Pagi - Deus Providebit